Postingan

Bursa Saham Asia Turun Terkait Laba AS yang Mengecewakan

Gambar
Saham Asia turun, diikuti penurunan pada indeks acuan regional dari level 2 minggu tertinggi, diiringi kemerosotan pada saham teknologi setelah perusahaan Apple Inc dan Microsoft Corp melaporkan laba yang mengecewakan. Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5 % ke level 144,56 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo. Indeks Ekuitas AS berjangka turun seiring anjloknya saham Apple lebih dari 6 % pada perdagangan diperluas dengan pendapatan AS yang meleset dari perkiraan analis untuk pengiriman pendapatan dan iPhone. Saham Microsoft turun 4 % pada laba bersih yang menyentuh rekornya. Indeks Topix Jepang turun 0,9 %. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,5 %. Indeks Australia S & P / ASX 200 merosot 0,9 %, sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,4 %. Pasar perdagangan di China dan Hong Kong sementara belum dibuka. Indeks Shanghai Composite naik untuk hari keempat pada hari Selasa, menghentikan rekornya di atas level 4.000 untuk pertama kalinya sejak 1 Juli lalu da

Indeks Topix Turun untuk Pertama Kalinya dalam 8 Hari Terakhir

Gambar
Saham Jepang melemah, dengan Indeks Topix turun untuk pertama kalinya dalam 8 hari terakhir, diiringi penguatan mata uang yen karena menurunnya sektor eksportir dan pemasok untuk Apple Inc setelah pembuat smartphone tersebut mencatat laba yang lebih rendah dari yang diperkirakan. Indeks Topix turun 0,7 % ke level 1,661.89 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, setelah sebelumnya naik hampir 6 % sejak 9 Juli lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,8 % ke level 20,674.45. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 123,88 per dolar setelah kemarin menguat 0,3 %. Saham Apple anjlok 6,7 % pada perdagangan diperluas dengan laba di AS yang meleset dari perkiraan. Appel memperkirakan pendapatan sebelumnya sebesar $ 49 miliar menjadi $ 51 miliar pada kuartal hingga bulan September, di bawah perkiraan analis sebesar $ 51.1 miliar. Perusahaan Apple tersebut mengatakan akan menjual 47,5 juta iPhone pada periode hingga bulan Juni, sementara analis telah mengantisipasi

Dolar Melemah Setelah Kekosongan Dalam Data Ekonomi Memperlambat Kenaikan

Gambar
Bullish dolar menginginkan keuntungan yang lebih setelah mata uang mencapai level tertinggi tiga bulan kemungkinan perlu bersabar. Dolar turun tajam dalam sebulan terakhir karena pedagang mengkonsolidasi posisi di tengah kurangnya laporan ekonomi AS dan jeda musiman dalam perdagangan. Penurunan tersebut tampaknya ditetapkan untuk membalikkan setelah Federal Reserve akan melakukan pertemuan pada pekan depan untuk mempertimbangkan menaikkan suku bunga, menyimpang dari bank sentral di sebagian besar belahan dunia. Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak greenback versus 10 mata uang utama, turun sebanyak 0,7%, terbesar sejak 18 Juni sebelum diperdagangkan turun 0,5% di level 1,204.46 pada pukul 3:25 pagi. Sebelumnya menyentuh level 1,212.02, sejak 13 April. Dolar melemah 1% terhadap euro ke level $ 1,0936 per euro, setelah mencapai level tertinggi hampir tiga bulan dari level $ 1,0809 pada hari Senin. Sementara terhadap yen, dolar turun 0,2% ke level 123,97 y

Emas Menguat Dari Lima Tahun Terendah Terhadap Dolar

Gambar
Emas menguat untuk pertama kalinya dalam tujuh sesi di tengah penurunan dolar dan spekulasi bahwa penurunan Senin kemarin ke level terendah lima tahun terlalu berlebihan. Indeks kekuatan relative (IRS) 14-hari logam, turun ke angka 17,3, di bawah tingkat 30 menunjukkan kepada analis bahwa harga kemungkinan akan mengalami rebound. Pembacaaan tersebut merupakan yang terendah sejak April 2013, ketika emas jatuh ke bear market. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,6%, meningkatkan daya tarik emas sebagai alternatif investasi. Emas telah turun sekitar 7% di tahun ini terhadap ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga, membatasi permintaan untuk emas batangan yang umumnya menawarkan pengembalian hanya melalui kenaikan harga. Ada lebih dari 50-50 kemungkinan bahwa harga akan meningkat pada bulan September, Presiden The Fed St Louis James Bullard mengatakan pada Senin kemarin. Kepemilikan pada ETP berbasis emas merupakan yang terkecil sejak 2009. B

Saham Asia Turun, Pangkas Kenaikan Mingguan Terbesar Sejak April

Gambar
Saham Asia di luar Jepang turun seiring saham bahan baku dan saham teknologi informasi pimpin penurunan pasca indeks acuan regional membukukan penguatan mingguan terbesar sejak April lalu. Indeks MSCI Asia Pacific Tidak termasuk Jepang Index turun 0,1 persen ke level 463,99 pukul 08:03 pagi di Hong Kong. Indeks pekan lalu membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak April lalu seiring penguatan saham China di tengah spekulasi bank akan mendukung pasar dan sebagai meningkatnya kemungkinan krisis utang Yunani akan berakhir didukung ekuitas global. Indeks Kospi Korea Selatan dan Indeks Australia S&P/ASX 200 sedikit berubah. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1 persen. Pasar di Jepang ditutup untuk liburan, sementara bursa saham di China dan Hong Kong belum dibuka ketika berita ini diturunkan. (izr) Sumber: Bloomberg

Dolar Berada pada Level Tertingginya ditengah Fokus The Fed

Gambar
Dolar mempertahankan keperkasaannya seiring investor mulai beralih fokus mereka kembali ke kenaikan suku bunga AS. Saham Asia melemah dengan Jepang untuk liburan, sementara emas kembali memperpanjang penurunan pada level terendahnya dalam lima tahun terakhir. Greenback stabil di level $1,0829 per euro pukul 09:17 di Tokyo, pasca naik terbesar sejak Mei terhadap euro pekan lalu. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik sebesar 0,1 persen pada hari keempat. Indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang Indeks tergelincir 0,2 persen, sementara indeks Standard & Poor 500 berjangka mendatar. Emas turun hari keenam. Dolar mencatat kinerja mingguan terbaik dalam dua bulan terakhir pasca Ketua Federal Reserve Janet Yellen menegaskan kembali prospek kenaikan suku bunga AS, dengan mulai surutnya kekhawatiran atas Yunani dan penurunan saham China. Mata uang komoditi mendekati level terendah multi-tahunnya, dengan Selandia Baru diproyeksikan untuk bergabung Kanada dalam memotong bia

Emas Berada pada Level Terendahnya Sejak 2010

Gambar
Emas merosot ke level terendahnya dalam lebih dalam lima tahun terakhir, penurunan untuk hari keenam secara beruntun terkait prospek kenaikan suku bunga AS dan China melaporkan kekurangan cadangan emas melebihi pyoyeksi beberapa analis. Bullion untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,4 persen ke level $1,129.59 per ons, harga terendah sejak April 2010, dan ditransaksikan di level $1,132.21 pukul 7:05 di Singapura. Harga emas catat penurunan sebesar 2,5 persen pekan lalu, terbesar sejak Maret lalu. Ketua Federal Reserve Janet Yellen kembali pekan lalu mengulangi bahwa dia siap untuk menaikkan suku tahun ini, investor sedang membuang logam mulia yang tidak dapat membayar bunga atau menawarkan pengembalian seperti obligasi dan saham. Sementara China memperbaharui cadangan emas pada Jumat untuk pertama kalinya sejak tahun 2009 lalu, kenaikan 57 persen menjadi 1.658 metrik ton, lebih kecil daripada yang diperkirakan. Angka-angka yang mengecewakan, mencerminkan bahwa