Postingan

Tensi Perang Dagang Mereda, Harga Emas Turun

Gambar
Jakarta -  PT Rifan Financindo || Harga emas turun pada perdagangan hari Kamis karena penguatan dolar dan pasar saham memperoleh kepercayaan setelah adanya perkembangan positif terkait perang dagang AS-China. Namun bayang-bayang kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global membuat penurunan harga emas terbatas. Dikutip dari laman CNBC, Jumat (30/8/2019), harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 1.526,62 per ounce. Masih berada di dekat level tertinggi sejak April 2013 di USD 1.554,56 yang mententuh pada hari Senin. Sementara harga emas berjangka AS ditutup juga turun 0,8 persen pada USD 1,536,90 per ounce. "Ada lebih banyak optimisme pada pembicaraan perdagangan dan yang tampaknya membuat sebagian orang mengabaikan emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS. Harga emas telah naik sekitar 8 persen selama satu bulan ini, yang bisa menjadi bulan terbaik sejak Juni 2016 karena sentimen terhadap pelemahan ekonomi global yang mendoron

Emas Menguat Ditengah Kekhawatiran Resesi dan Isu Brexit

Gambar
Rifanfinancindo ||  Harga emas bergerak tenang Kamis (29/08) siang di Asia saat sebagian besar bursa saham di Asia berada di zona merah di tengah kekhawatiran dimulainya resesi dan juga perkembangan seputar sengketa perdagangan Amerika Serikat-Cina. Emas Berjangka untuk penyerahan Desember berdasarkan data Comex di New York Mercantile Exchange (NYMEX) perlahan naik 0,2% ke $1.551,35 per troy ounce pada pukul 12.20 WIB. Pada hari Rabu, inversi atau pembalikan kurva imbal hasil obligasi AS mendapat sorotan dan ini memicu kekhawatiran potensi resesi. Pembalikan tersebut sering dianggap sebagai sinyal negatif bagi perekonomian karena setiap resesi yang terjadi dalam 50 tahun terakhir selalui didahului pembalikan kurva ini. Pasar saham global jatuh di tengah fenomena tersebut, sementara emas, yang biasanya menjadi lebih menarik di tengah penurunan imbal hasil, kembali menguat. Ketidakpastian perdagangan AS-Cina semakin mengganggu sentimen investor setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnu

BI: Akibat Perang Dagang, Emas Makin Diburu Investor

Gambar
JAKARTA --  || Rifan Financindo || Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan bahwa akibat perang dagang di pasar global, para investor semakin memburu emas sebagai target investasi yang aman. Menurut dia, perang dagang yang terjadi antara China dan AS membuat gejolak ekonomi global tidak memberikan banyak pilihan kepada para investor dalam menanamkan investasi. "Emas masih dianggap investasi yang aman oleh para investor," kata Destry Damayanti di Jakarta, Rabu (28/8). Aset tersebut dianggapnya masih memiliki risiko yang paling kecil, ketika banyak ketidakpastian di pasar global. Ia menyebutkan banyak negara yang telah menurunkan suku bunga, tidak terkecuali Indonesia yang turut menurunkan suku bunga acuan. Sebelumnya, BI telah menurunkan suku bunga acuan. Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan tiga hal penjelasan terkait penurunan suku bunga acuan menjadi 5,5 persen. "Rendahnya perkiraan inflasi hingga tahun 2020, menjadi salah satu alasan t

Sinyal Perkembangan Perang Dagang Bertentangan, Harga Minyak Naik

Gambar
PT Rifan Financindo || Harga minyak naik Selasa (27/08) pagi di Asia meskipun ada sinyal yang saling bertentangan seputar perang perdagangan Cina-AS. Minyak Mentah WTI Berjangka meningkat 0,7% ke $54,01 pada pukul 10.15 WIB, sementara Minyak Brent Berjangka naik $58,48. Presiden AS Donald Trump menilai Cina sangat ingin membuat kesepakatan dan katanya Cina sudah membuka komunikasi dengan tim perunding AS pada hari Senin dan mengatakan "mari kembali ke meja (perundingan, red)." Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang mengatakan ia tidak mengetahui pernah terjadi adanya pembicaraan melalui telepon. Hu Xijing, pemimpin redaksi media milik pemerintah China Global Times, juga membantah negosiator Cina telah berbicara dengan mitra perundingan dari AS. “Cina tidak mengubah posisinya dan tidak akan menyerah pada tekanan AS,” tandas Hu. Komentar keduanya berbeda dengan pernyataan yang disampaikan Liu He, negosiator perdagangan utama Cina, yang mengatakan aw

Perang Dagang Makin Panas, Harga Emas Diprediksi Tambah Kinclong

Gambar
 Jakarta -  || Rifanfinancindo || Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China semakin memanas. Hal tersebut menjadi mendorong bagi harga emas untuk terus naik pada pekan ini. Bahkan, penguatan harga emas di pekan ini bakal lebih tinggi dibanding pekan lalu. Mengutip Kitco, Senin (26/8/2019), setelah menunggu arah sejak awal pekan, harga emas akhirnya melonjak 2 persen pada perdagangan Jumat pekan lalu. Hal tersebut didorong oleh komentar perang dagang AS-China dan komentar dari Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang cukup dovish. Harga emas berjangka di pasar Comex untuk pengiriman Desember berakhir di USD 1.534,60 per ounce atau naik 1,73 persen pada Jumat lalu. Menurut beberapa analis, pergerakan menuju USD 1.600 per ounce semakin terlihat jelas pada pekan ini. "Sepertinya momentum kenaikan sedang dibangun dan kemungkinan bisa langsung menembus di atas USD 1.540 per ounce. Kita melihat apa kata Presiden AS Donald Trump soal China dan the Fed,&qu

Penurunan Harga Emas Tertahan Pelemahan Dolar AS

Gambar
CHICAGO -  Rifan Financindo || Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor menunggu pesan yang jelas dari Federal Reserve AS tentang prospek penurunan suku bunga. Ketua Fed Jerome Powell diharapkan memberikan kejelasan tentang kebijakan moneter Amerika Serikat di pertemuan Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat waktu setempat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun USD7,2 menjadi ditutup pada USD1.508,50 per ounce. Indeks Dow Jones Industrial Average, yang turun sedikit di pagi hari, secara bertahap berubah sekitar 100 poin lebih tinggi sebelum penyelesaian perdagangan emas. Ketika pasar ekuitas naik, para investor biasanya lebih tertarik terhadap aset-aset berisiko seperti saham daripada aset safe haven seperti emas. Namun penurunan lebih lanjut harga emas tertahan oleh pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, t

Dear BI, Rupiah Sabar Menanti Mukjizatmu!

Gambar
Jakarta  || PT Rifan Financindo || Nilai tukar rupiah bergerak ragu-ragu pada perdagangan spot Kamis (22/08/2019). Dibuka dengan apresiasi 0,11% ke level Rp14.220 per dolar AS pada pembukaan pasar spot pagi tadi, tak lama kemudian rupiah terpeleset ke zona merah. Keragu-raguan itu terjadi lantaran pasar masih harap-harap cemas terhadap hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan berakhir pada hari ini. Kendati pasar memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga di level 5,75%, harapan penurunan suku bunga masih coba dipertahankan dalam benak. Jika saja BI kembali memangkas suku bunga acuan, hal itu tentu dapat menjadi mukjizat bagi pergerakan nilai tukar rupiah. Aset-aset berisiko berbasis rupiah diklaim akan semakin menarik untuk dikoleksi sehingga mata uang Garuda itu terbebas dari zona merah.Terlebih lagi, saat ini global sudah mulai kondusif tatkala hubungan AS dan China kian menyejuk. Hingga pukul 09.32 WIB, rupiah bergerak variatif. Dengan penuh kebimbangan,