Empat Mitos Menyesatkan Seputar Dehidrasi

VIVAlife - Air putih bisa menjadi penawar berbagai macam penyakit. Tak heran pesan kesehatan untuk banyak meminum air putih begitu kondang dan universal. Air memang mujarab untuk menyehatkan organ dalam maupun luar tubuh. Misalnya, mengencangkan kulit.

Namun ternyata, di balik pesan kesehatan untuk banyak minum air putih itu ada beberapa mitos yang menyesatkan. Mengutip laman Female First, inilah empat mitos yang dimaksud:

Delapan Gelas per Hari
Semua orang harus minum air putih minimal delapan gelas per hari? Hanya mitos. Memang tujuannya positif. Namun sebenarnya, tidak semua orang membutuhkan delapan gelas per hari agar terhidrasi dengan baik.
Jumlah cairan yang dibutuhkan tiap orang bisa berbeda-beda, sesuai tingkat aktivitas, jenis kelamin, dan ukuran tubuh.

Hanya Air Putih
Kebutuhan cairan tubuh tak hanya bisa dipenuhi oleh air putih. Buah atau sayur dengan kandungan air tinggi bisa menjadi sumber alternatif. Laman Female First menjelaskan, 20 persen dari kebutuhan hidrasi seseorang dipenuhi oleh asupan yang masuk lewat makanan.

Tak Ada Dehidrasi di Musim Dingin
Siapa bilang musim dingin atau musim penghujan tak memungkinkan seseorang terkena dehidrasi? Dehidrasi bukan hanya bisa terjadi saat matahari bersinar begitu terik.
Berada dalam ruang ber-AC sekalipun, dehidrasi mungkin terjadi. Pasalnya, AC akan menghilangkan kelembaban kulit dan udara.

Tanda-tanda dehidrasi yang paling umum adalah bibir pecah-pecah, mata kering, dan kulit iritasi. Meski terus di dalam ruangan, pastikan kebutuhan minum tetap terpenuhi.

Haus Indikator Butuh Minum
Salah besar. Jangan tunggu haus untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan air. Haus memang kondisi paling nyaman untuk minum. Namun, itu belum tentu bisa menjadi indikator saat seseorang perlu minum.
Aktivitas fisik, suhu tinggi, kondisi stres, dan kelelahan juga bisa mempercepat dehidrasi. Jika merasa berada dalam kondisi itu, minumlah lebih banyak dari yang dibutuhkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us