Intelijen AS Sadap Transaksi Perbankan?

NSA juga mengawasi transaksi pengguna kartu kredit populer.   

 VIVAnews - Dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat kembali terbongkar. Dokumen yang diperoleh Speigel menunjukkan bahwa badan mata-mata AS ini memantau secara luas pembayaran internasional, perbankan, dan transaksi kartu kredit.

Dikutip dari Speigel Online, Senin 16 September 2013, bocoran yang disampaikan mantan pegawai NSA Edward Snowden itu menggambarkan penyadapan NSA dilakukan melalui cabang yang dinamakan Follow the Money (FTM). Cabang ini mengumpulkan informasi pembayaran dan kemudian mengirimkan info itu ke data bank keuangan milik NSA, Tracfin.

Menurut catatan pada 2011, Tracfin telah memuat 180 juta rekaman transaksi, di mana 84 persen data disebutkan merupakan transaksi kartu kredit. Dokumen juga mengungkapkan pada 2010 silam, NSA juga mengawasi transaksi pengguna kartu kredit populer yaitu VISA.
Dalam sebuah konferensi internal jelas digambarkan bagaimana kesuksesan analis NSA memeriksa secara menyeluruh jaringan transaksi kompleks perusahaan AS guna kepentingan menekan potensi yang tidak diinginkan. Dalam salah satu dokumen presentasi dipaparkan bahwa NSA menyadap akses transaksi pengguna VISA di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Tujuan penyadapan transaksi yaitu untuk mengumpulkan, mengurai dan menganalisa data transaksi dari asosiasi kartu kredit utama dan fokus pada pengawasan kawasan. Menanggapi bocoran ini, Juru Bicara VISA membantah adanya kemungkinan data transaksi kartu kredit dapat disadap dari jaringannya.

SWIFT Diretas
Lebih hebat lagi, data bank Tracfin juga merangsek data dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), jaringan telekomunikasi keuangan berbasis di Brussels yang digunakan ribuan bank untuk mengirim informasi transaksi secara aman.

Dalam dokumen itu, SWIFT ditulis dengan "target." NSA disebutkan memata-matai berbagai tingkatan organisasi SWIFT, termasuk dengan menggunakan divisi peretas siber, tailored access operations (TAO).

Sebagaimana diketahui, TAO merupakan unit cerdas yang mengumpulkan berbagai informasi siber. TAO mengidentifikasi, memonitor, menginfiltrasi dan mengumpulkan, meretas sistem komputer target, mencuri data bahkan sampai memantau komunikasi.

Digambarkan dalam bocoran itu, NSA menyadap data SWIFT dengan membaca trafik percetakan SWIFT dari sejumlah bank.
Namun, menurut dokumen dari badan intelijen Inggris, GCHQ, tidak semua karyawan badan intelijen ini sepakat dengan penyadapan data sistem keuangan dunia. Mereka prihatin sebab pengumpulan, penyimpanan dan berbagi data secara politis merupakan serangan privasi yang sangat mendalam serta melibatkan sebagian besar data informasi personal.

BERITA TERKAIT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us