Draghi Melihat Upaya Bank Sentral Lebih Efektif Seiring Pemulihan Ekonomi

Kebijakan moneter yang akomodatif Bank  Sentral Eropa akan  berkurang pada ekonomi zona Eropa seiring memudarnya kekacaun pada sistem keuangan, menurut President Mario Draghi.

œSebagai kebijakan guna membalikkan kenaikan fragmentasi dan penurunan pemberian hutang dan proses restrukturisasi bank, kebijakan  moneter menjadi akan lebih efektif, menurut Draghi saat berpidato di Paris hari ini. œSaya memperkirakan bahwa kebijakan moneter akan mempengaruhi kenaikan kembali pada siklus ekonomi dan akomodatif Bank Sentral guna mendukung penghentian bertahap terhadap gap produksi (output) di tahun-tahun mendatang.

Draghi optimis akan pemulihan ekonomi Uni Eropa yang ditopang oleh data produksi (output) dan indeks kepercayaan bisnis sebagai dampak dari reformasi ekonomi dan suku bunga yang mencapai rekor terendahnya pada Bank Sentral Eropa telah  mendukung pemulihan ekonomi pada 18 negara di zona Eropa. Akan tetapi Presiden Bank Sentral Eropa memperingatkan adanya resiko-resiko seperti pengendalian harga dan menguatnya euro.

œJika masih ada resiko yang muncul pada skenario ini, kita bersiap mengambil langkah kebijakan moneter tambahan yang menjamin bahwa mandat kita telah terpenuhi. Dengan kata lain, kita akan melakukan apa yang diperlukan guna mempertahankan stabilitas harga. Saat ini, kita berpikir bahwa resiko-resiko dari deflasi sangatlah minim terjadi. menurut  Draghi

˜Berlanjutnya Pelonggaran™

Pada tanggal 6 Maret lalu Draghi menyatakan bahwa kebijakan akomodatif bank sentral akan tetap berada dengan baik pada alurnya. Hari ini dia menunjukkan bahwa langkah Bank Sentral Eropa terlihat akan lebih mendukung meskipun bank sentral tidak memangkas acuan suku bunga.

œPedoman kedepan kami mengimplikasikan bahwa properti dalam jangka pendek, yang saat ini sedang mengalami negatif, akan terus mengalami negatif di masa mendatang, menurut Draghi. œHal ini dikarenakan kebijakan suku bunga bank sentral akan tetap rendah atau lebih rendah secara nominal, sementara itu inflasi diperkirakan secara berangsur-angsur akan meningkat.

Zona Eropa sedang berjuang menghadapi tingkat pengangguran yang mendekati rekor tertingginya dan inflasi masih berada dibawah target bank sentral yang dibawah 2%.

ECB (Euro Central Bank) juga sedang fokus pada kurs mata uang, menurut Draghi, kenaikan euro merupakan bagian dari kembalinya kepercayaan ekonomi pada zona tersebut. Euro telah mengalami kenaikan sebesar 7.7% terhadap dollar dalam 12 bulan terakhir.

œDraghi menyatakan bahwa kita semua tahu jika kurs mata uang bukan target kebijakan bank sentral, akan tetapi kurs mata uang sangat penting guna stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us