Emas Rebound dari 6-Pekan Terendah, Permintaan Fisik Lemah

SINGAPURA � Komoditi emas Rabu ini memantul dari level terlemah sejak pertengahan Februari namun sinyal pemulihan ekonomi A.S dan juga support dari sektor emas fisik dapat membatasi perolehan gain serta menjaga agar pergerakan harga tetap berada dalam rentang yang dekat.

Dalam sinyal permintaan fisik terkini, level premium untuk emas batangan di Asia telah sedikit berubah diantara level 25 sen hingga level $1 per ons pada harga spot di London pekan ini, sebagian terkait dengan kecemasan dimana pelemahan mata uang yuan dapat mempengaruhi permintaan dari konsumen utama di China.

Emas naik 0.2% atau $2.11 per ons, ke level $1,312.55 pada 03.29 GMT, yang jatuh ke level $1,305.59 per ons Selasa kemarin, level terendah sejak 14 Februari, sebelum pemulihan.

Emas telah terjatuh dari enam bulan tertinggi dilevel $1,391.76 yang sebelumnya tercapai pekan lalu setelah ketua the Fed A.S Janet Yellen menunjukkan peningkatan suku bunga yang lebih cepat dibandingkan ekspektasi, yang mempengaruhi daya tarik bullion sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Penurunan harga emas telah gagal untuk memicu sebuah pergerakan dalam pembelian emas fisik, dengan dealer di Hong Kong yang mengeluhkan tentang penurunan permintaan dari penjual perhiasan serta investor retail investor dari China daratan Utama.

Sementara emas A.S, yang kerap mempengaruhi terhadap harga spot emas, berada dilevel harga $1,313.10 per ons, naik sebanyak $1.70.

Emas telah memperhitungkan ketegangan di Ukraina yang terpicu oleh penyerangan pada Crimea oleh pihak Rusia, dengan investor yang mengalihkan perhatian mereka kepada mata uang dollar dan juga kebijakan moneter A.S.

Rusia telah meningkatkan kepemilikan emasnya hingga 7.247 ton ke level 1,041.96 ton pada February dan Turki juga telah meningkatkan cadangan bullion mereka pasca penurunan tajam bulan sebelumnya, berdasarkan data dari pihak IMF (International Monetary Fund) Rabu ini.

Selain itu data juga telah memperlihatkan ekspor emas Februari dari Hong Kong ke China melonjak 25% setelah terjadinya penurunan bulan sebelumnya, namun permintaan Maret ini dapat terpangkas oleh pelemahan mata uang yuan dan harga diskon di daratan utama. (tito)

Sumber : Reuters

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us