Dollar & Bursa Saham Catat Gain, Tekan Emas Dibawah Level 3 Bln Tertingginya


Emas dibawah level tertingginya dalam lebih dari 3 bulan terakhir akibat para investor mengkaji data ekonomi AS terkait penguatan dollar dan kenaikan ekuitas, sehingga mempengaruhi permintaan bagi alternatif investasi.

Emas untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $1,306.96 per ounce pukul 9:20 pagi waktu Singapura dari level kemarin $1,306.42, menurut harga dari Bloomberg. Tanggal 10 Juli lalu emas turun dari level $1,345.17, level tertingginya sejak 19 Maret lalu dan pekan lalu mencatat penurunan mingguan pertama dalam 7 pekan terakhir.

Kemarin Bullion turun 0.5% setelah rilis data menunjukkan bahwa penjualan rumah AS naik ke level 8 bulan tertingginya, menyebakan dollar naik ke level 8 bulan tertingginya terhadap euro. Laporan terpisah menunjukkan bahwa biaya hidup di AS naik pada laju terendahnya di Juni lalu, mendorong Bursa Saham Asia naik pada hari ke-3 di hari ini. Tahun lalu emas mengalami penurunan sebesar 28% yang menghentikan kenaikan selama 12 tahun terakhir terkait perkiraan bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus sejalan dengan pulihnya perekonomian sementara inflasi gagal mengalami kenaikan.

Tahun ini harga telah rebound 8.8% sebagai bagian dari permintaan aset safe haven yang dipicu oleh ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah. Uni Eropa telah mengancam untuk membatasi akses Russia ke pasar modal dan energi serta teknologi pertahanan guna menekan keuangannya setelah jatuhnya pesawat penumpang Malaysia di Ukraina.

Emas untuk pengiriman bulan Desember diperdagangkan pada level $1,307.90 per ounce di New York dari level kemarin $1,308. Kemarin kepemilikan pada SPDR Gold Trust, produk reksadana terbesar berbasis emas bullion, naik 0.2%, menurut data pada website perusahaan.

Perak untuk segera diperdagangkan pada level $20.9513 per ounce dari level kemarin $20.9486. Spot platinum berada pada level $1,487.88 per ounce, sementara palladium turun 0.1% ke level $872.20 per ounce. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us