Meredanya Kekhawatiran atas Ukraina, Angkat Indeks Saham Berjangka Eropa


Indeks saham berjangka Eropa naik, menunjukkan ekuitas kemungkinan akan mengakhiri penurunan tiga hari, di tengah tanda-tanda bahwa ketegangan atas krisis Ukraina mulai mereda dan setelah perusahaan-perusahaan melaporkan laba. Indeks berjangka AS sedikit berubah, sementara saham Asia menguat.

Saham Swatch Group AG diprediksi bergerak setelah melaporkan penurunan pertama laba semester pertama dalam lima tahun terakhir, meleset dari perkiraan. Saham Credit Suisse Group AG diprediksi aktif setelah membukukan penurunan yang lebih luas pada kuartal kedua dari yang telah diproyeksikan oleh analis. Saham Norsk Hydro ASA diprediksi aktif seiring laba membuntuti proyeksi.

Kontrak pada indeks Euro Stoxx 50 yang berakhir pada bulan September naik 0,5 persen menjadi 3.155 pada pukul 07:11 pagi di London. Kontrak pada Indeks FTSE 100 Inggris naik 0,3 persen. Indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen, sedangkan Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6 persen.

Indeks Stoxx Europe 600 telah turun 1,5 persen dalam tiga hari terakhir pasca Amerika Serikat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan pesawat Malaysia ditembak jatuh dalam serangan rudal diatas wilayah Ukraina timur, yang menewaskan seluruh 298 orang di dalamnya. Pemerintah Ukraina menyalahkan pemberontak pro-Rusia atas serangan tersebut, sementara AS telah mengindikasikan keyakinannya bahwa militer Rusia mensuplai rudal tersebut.

Menteri-menteri luar negeri Uni Eropa bertemu di Brussels pada hari ini untuk membahas sanksi terhadap Rusia. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan kemarin bahwa separatis setuju untuk mengembalikan jenazah korban, memberikan akses ke lokasi kecelakaan dan menyerahkan dua kotak hitam dan data perekam. Alexander Borodai, yang memproklamirkan diri sebagai perdana menteri Republik Rakyat Donetsk, mencapai kesepakatan untuk mengembalikan potongan-potongan jasad dari 282 orang ke Belanda, menurut Razak.(frk)

Sumber : Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us