Pasca Libur Kemarin, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat

Bursa Saham Jepang menguat, perdagangan saham kembali dibuka pasca hari libur kemarin, kenaikan Bursa Saham Jepang dipimpin oleh saham airline dan energi.

Indeks Topix menguat 0.6% ke level 1,271.24 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0.6% ke level 15,307.62, rebound setelah catat penurunan pada 18 Juli lalu, penurunan tajam dalam 3 pekan terakhir. Kemarin pasar ekuitas Jepang tutup.

Kemarin Indeks MSCI World tergelincir 0.2%. Hari ini para menteri luar negeri Eropa bertemu guna menentukan apakah akan sanksi terhadap Russia diperpanjang ditengah kemarahan mengenai jatuhnya penerbangan MH17 Malaysia Airline di Ukraina.

Indeks Topix mengalami penurunan sebesar 3% sepanjang tahun 2014 ini hingga 18 Juli lalu, pangkas penurunan sebesar 13%. Tahun lalu acuan saham tersebut melonjak 51% setelah bank sentral Jepang menetapkan pelonggaran yang belum pernah dilakukan sebelumnya guna memicu inflasi.

Mayoritas anggota dewan Bank of Japan tidak menyetujui pandangan Gubernur Haruhiko Kuroda bahwa membanjiri perekonomian dengan kecukupan uang tunai guna mencapai kenaikan stabil sebesar 2% pada harga konsumen, menurut para analis. Mayoritas menyimpulkan hal tersebut tidak dapat dilakukan tanpa upaya-upaya pemerintah guna meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi Jepang, menurut anggota dewan bank sentral, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pembicaraan tersebut yang rahasia.

Bursa Saham Tokyo akan mengijinkan kenaikan harga yang lebih kecil pada pada 80 perusahaan-perusahaan terbesar di Jepang sejak hari ini. Sebanyak 100 anggota pada Indeks Topix dengan harga saham antara 1,000 yen dan 5,000 yen akan ditransaksikan sebesar 0.5 yen, turun dari 1 yen. Hal ini meliputi saham Honda Motor Co. dan Japan Tobacco Inc. Sementara harga saham kurang dari 1,000 yen, seperti Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., akan ditransaksikan sebesar 0.1 yen. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us