Bursa Saham AS Di Tutup Turun 1,6 %

Saham-saham AS mengalami penurunan terbesar dalam delapan minggu terakhir setelah saham Apple Inc. anjlok dan tumbuhnya kekhawatiran atas ketegangan di luar negeri. Dolar memperpanjang level tertinggi empat tahun setelah membaiknya data ekonomi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve bergerak lebih dekat untuk menaikkan suku bunga.

Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 1,6 % pada pukul 04:00 sore di New York, jatuh di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus. Indeks Nasdaq 100 turun 2,1 %, penurunan terbesar sejak April, Apple turun 3,8 %. Indeks MSCI Emerging Markets turun 1 %. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik untuk hari kelima dan euro menyentuh level terendah 22-bulan. Yield Treasury dengan tenor 10-tahun turun 6 basis poin menjadi 2,51 % untuk penurunan terbesar dalam tiga minggu. Emas menguat, menghentikan penurunan.

Ekuitas jatuh dan dolar melonjak pada pagi hari setelah data pesanan peralatan dan klaim pengangguran mingguan AS membantu mendukung argumen bahwa membaiknya ekonomi mungkin cukup bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. Saham-saham memperpanjang penurunan terhadap adanya laporan bahwa anggota parlemen Rusia sedang menyusun undang-undang yang akan memungkinkan pemerintah untuk menyita aset asing dalam menanggapi sanksi yang diberikan.(frk)

Sumber : Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us