Dolar Menguat Terhadap Outlook The Fed; Rubel Anjlok

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA. Dolar menuju level tertinggi dalam lebih dari satu dekade dengan Federal Reserve satu-satunya bank sentral di antara negara-negara maju yang mempertimbangkan kenaikan suku bunga dalam tahun ini setelah bank sentral global bergegas untuk pelonggaran kebijakan.

Mata uang AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama setelah data hari ini menunjukkan paling sedikit warga Amerika yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran dalam hampir 15 tahun terakhir. Rubel anjlok setelah pejabat Uni Eropa membahas pengetatan sanksi terhadap Rusia. Suku bunga bank sentral Denmark dipotong untuk ketiga kalinya dalam 10 hari untuk mempertahankan acuan krone terhadap euro. Dolar Selandia Baru dan Australia, bersama dengan lira Turki, turun di tengah spekulasi negara-negara tersebut dapat menurunkan suku bunga.

Bloomberg Dollar Spot Index, yang mengukur kinerja mata uang terhadap 10 mata uang utama, naik 0,5% menjadi 1,165.90 pada pukul 03:33 sore waktu New York. Ditutup di level 1,161.42 pada 26 Januari.

Dolar menguat 0,7% menjadi 118,35 yen. Terhadap euro, dolar tergelincir 0,3% menjadi $ 1,1319 per euro setelah mencapai level $ 1,1098 versus mata uang umum pada 26 Januari, level terkuat sejak September 2003. Sementara yen melemah 1% menjadi 133,97 per euro.(frk)

Sumber : Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us