Industri Kereta Api Didorong Produksi Kereta Secara Massal

Rifan Financindo Berjangka -- MADIUN -  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Industri Kereta Api (Persero) harus mampu memproduksi kereta secara massal atau dalam jumlah besar seiring tingginya kebutuhan moda tranportasi massal yang aman dan nyaman.

Seusai membuka acara INKA Fun Walk dalam rangka HUT-ke 35 PT INKA (Persero) di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (28/8/2016), ia mengatakan INKA harus mampu ditarget berproduksi dua kali lipat dari sekarang.

"Target kedepannya, dalam tiga atau empat tahun mendatang PT INKA harus bisa memproduksi hingga 1.000 kereta api. Baik kereta untuk perbaikan maupun baru," ujar Rini Soemarno kepada wartawan.

Menurut dia, untuk dana akan disiapkan melalui penyertaan modal negara (PMN), hanya saja pihaknya tidak menyebut jumlah nominal yang akan diberikan.

Selain mampu berproduksi dalam jumlah besar, PT INKA (Persero) juga dituntut mau belajar membuat kereta cepat seperti Tiongkok dan Jepang. Untuk mewujudkannya bisa menggandeng sejumlah mitra.

Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan kunjungan kerja ke PT INKA (Persero) dalam rangka momentum ulang tahun ke-35 perusahaan milik negara tersebut.

Sebelum membuka acara INKA Fun Walk di Alun-Alun Kota Madiun, pada Sabtu (27/8) malam, Rini melakukan jamuan makan malam di Aula PT INKA (Persero) bersama Direktur Utama PT INKA (Persero) R. Agus H Purnomo dan jajarannya.

Dalam kegiatan tersebut, Rini juga mendapatkan penjelasan dari pejabat PT INKA (Persero) terkait produk kereta terbaru yang sedang digarap.

Sementara, dalam ulang tahun ke-35 kali ini, PT INKA (Persero) melakukan sejumlah agenda. Di antaranya, INKA Fun Walk, lomba lari 10 K, INKA Vaganza, dan juga bazar yang diikuti oleh BUMN dan BUMD di Kota Madiun.

Selain itu, juga dilakukan kegiatan sosial, meliputi donor darah dan bedah rumah. Diharapkan, PT INKA (Persero) menjadi lebih baik di masa mendatang sebagai satu-satunya manufaktur kereta api di Asia Tenggara. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menggelar uji coba kereta api baru jurusan Surabaya Gubeng-Pasar Senen Jakarta, Minggu (28/8/206), dengan total kapasitas 800 tempat duduk dan 10 rangkaian kereta.

Walau kelas ekonomi, namun nuansanya serasa di kelas eksekutif.

Manager Humas PT KAI Daerah Operasi 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko, di Surabaya, Sabtu (27/8/2016), mengatakan, rangkaian KA ini akan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng pada pukul 14.45 WIB dan tiba di Stasiun Jakarta Pasar Senen pada pukul 05.13 WIB keesokan harinya.

"Kereta kelas ekonomi dengan wajah baru ini mempunyai kapasitas sebanyak 80 tempat duduk di setiap kereta/gerbongnya, dan total ada 10 kereta dengan total 800 tempat duduk," katanya.

Dikatakan, meski berada di kelas ekonomi, namun nuansa dalam kereta serasa kereta api eksekutif dengan fasilitas yang diberikan kepada penumpang seperti tempat duduk yang empuk dengan konfigurasi dua-dua, televisi, AC, serta colokan listrik untuk aktivitas elektronik.

"KA baru ini adalah bagian dari terobosan dan inovasi kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, khususnya pelanggan setia kereta api," katanya.

Terkait harga tiket, KA dengan rangkaian kode nomor 10913 tersebut memasang tarif Rp250 ribu untuk sekali jalan.

Gatut menjelaskan, PT KAI belum resmi member nama pada KA baru ini, karena masih dalam tahap uji coba.

"Kami harap dengan produk baru ini, masyarakat pelanggan setia kereta api dapat dibuat manja akan transportasi kereta api yang aman, nyaman serta bebas macet dan semoga dapat menarik minat masyarakat untuk naik kereta api," katanya. Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us