Harga Emas Dunia Naik Dipicu Aksi The Fed

Jakarta -- Rifan Financindo Berjangka --  Harga emas kembali menunjukkan tajinya pada perdagangan kemarin. Emas kembali naik dan mencatatkan kenaikan tertinggidalam dua pekan.

Kenaikan ini tak terlepas dari langkah the Federal Reserve yang menahan tingkat suku bunga acuan, yang membuat dolar melemah.

Meski begitu, the Fed mengindikasikan kenaikan suku bunga pada akhir 2016.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik US$ 13,30 atau 1 persen untuk menetap di level US$ 1.344,7 per ounce. Harga menetap di level tertinggi sejak 7 September menurut FactSet data yang diansir dari Marketwatch, Ju,at (23/9/2016).

Kenaikan emas dalam beberapa waktu belakangan ini dipicu pelemahan dolar, meski Bank of Japan secara agresif mengambil langkah untuk memerangi deflasi. Yen jatuh terhadap dolar.

The Fed memang menahan untuk menaikkan suku bunga pada bulan ini, tapi Bank Sentral itu mengindikasikan akan mengambil langkah pada Desember nanti.

"Kenaikan di Desember akan menyebabkan beberapa simetri yang menarik, seperti kenaikan tahun lalu. Harga itu juga akan berpengaruh pada emas," kata Brien Lundin, editor Gold Newsletter.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) masih terus bertahan di atas Rp 600.000 per gram. Analis menilai, emas produksi Logam Mulia ini bisa mencapai level harga tertingginya di Rp 650.000 per gram.

Menurut situs resmi Logam Mulia, harga emas Antam Rabu (21/9) naik Rp 1.000 jadi Rp 603.000 per gram. Sementara harga buyback bertahan di Rp 550.000 per gram. Dengan demikian, sejak akhir 2015, harga emas Antam sudah melambung Rp 58.000 per gram dengan nilai buyback terbang Rp 80.000 per gram.

Analis SoeGee Futures Alwy Assegaf mengatakan, harga emas Antam bergerak terbatas sepekan terakhir karena antisipasi pasar global jelang rapat FOMC. Apalagi harga emas spot hanya bergerak di kisaran US$ 1.320–US$ 1.350 per ons troi dalam sepekan terakhir.

Harga emas ke depan akan ditentukan pengumuman hasil pertemuan FOMC dan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, Kamis (22/9).

Emas spot dan nilai tukar rupiah bakal jadi katalis utama pergerakan emas Antam. Jika The Fed menahan suku bunga, maka harga emas spot akan naik lagi. Tapi, rupiah juga menguat. Nah, penguatan rupiah biasanya mencederai harga emas Antam.

Lalu, bila BI memutuskan memangkas 7-days repo rate, maka rupiah juga bakal perkasa. Tapi koreksi emas Antam diprediksi tidak akan besar.

Lebih baik tahan

Deddy Yusuf Siregar, Research & Analyst Asia Tradepoint Futures menjelaskan, untuk jangka panjang, emas Antam tidak bisa terlalu jumawa. Masih ada sentimen negatif yang membayangi. Pertama, The Fed masih berpotensi menaikkan suku bunga di pertemuan Desember 2016.

"Kalau The Fed menaikkan suku bunga, emas spot akan menukik dan emas Antam mengikuti," tutur Deddy.

Meski begitu, ia menghitung penurunan emas spot akan terjaga di US$ 1.250 per ons troi dan emas Antam di Rp 580.000 per gram. Kedua, proyeksi penjualan emas Antam tahun ini turun. Perusahaan pelat merah ini memprediksi penjualan emas akan anjlok 29,48% atau sekitar 10 ton dibanding tahun lalu.

Tapi, harga emas masih bisa menguat bila The Fed urung menaikkan suku bunga. Menurut Deddy, secara historikal di akhir tahun terjadi peningkatan kebutuhan emas batangan karena daya beli masyarakat yang meningkat jelang Natal dan libur tahun baru, akibat tingginya suntikan bonus bagi para pekerja.

Karena itu, Deddy menilai harga emas Antam berpotensi mencapai Rp 650.000 per gram di akhir tahun. Deddy menyarankan investor menunggu harga emas Antam kembali ke Rp 580.000–Rp 600.000 per gram bila ingin masuk.

Sedang Alwy menghitung, dengan asumsi kurs rupiah di Rp 13.300-Rp 13.400 per dollar AS dan harga spot emas US$ 1.300-US$ 1.375 per ons troi, maka harga emas Antam berpotensi mencapai level Rp 630.000 per gram di akhir tahun.

"Dengan level tinggi seperti sekarang lebih baik hold, kalau mau beli, tunggu harga emas Antam kembali ke Rp 580.000 per gram," saran Alwy. Bagi para investor yang ingin mengambil untung, bisa melepas emas saat harga mendekati level Rp 620.000–Rp 630.000 per gram.  
https://ptrifanfinancindoberjangkajakartastc.wordpress.com/2016/09/23/harga-emas-dunia-naik-dipicu-aksi-the-fed/


Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us