Politik AS Bergejolak, Wall Street Berakhir di Zona Merah

NEW YORK, Rifanfinancindo - Indeks The S&P 500 dan Dow Jones tergelincir pada penutupan perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis (18/5/2017) waktu Indonesia.


Ini terjadi lantaran investor menengarai rencana pemangkasan pajak oleh pemerintah AS semakin tidak jelas setelah Presiden Donald Trump berupaya mengintervensi investigasi terkait pembocoran rahasia ke Rusia.

Mantan Kepala FBI James Comey mengatakan dalam memo, bahwa Trump telah meminta dia untuk menghentikan penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn terkait koneksinya dengan Rusia.

Informasi ini merupakan salah satu dari sejumlah kekhawatiran yang merebak pada pekan penuh gejolak di Gedung Putih setelah Trump secara tiba-tiba memecat Comey dan dilaporkan membuka informasi rahasia kepada Rusia mengenai rencana operasi melawan Islamic State.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 372,82 poin atau 1,78 persen menjadi 20.606,93. Sementara itu indeks S&P 500 kehilangan 43,64 poin atau 1,82 persen menjadi 2.357,03 dan indeks Nasdaq melemah 158,63 poin atau 2,57 persen ke level 6.011,24.

Perkembangan politik yang terjadi dinilai berpengaruh terhadap rencana pemangkasan pajak serta pelonggaran fiskal. Rencana tersebut telah membantu Wall Street bergerak menanjak usai pilpres di AS.

"Kami melihat agenda dari Trump telah melenceng dan mencoba untuk kembali dalam beberapa kali kesempatan. Bagi investor, dianggap ini susah untuk kembali apalagi dengan masalah terakhir yang terjadi," ujar chief market strategist JonesTrading di Greenwich, Connecticut, Michael O’Rourke,

Rifanfinancindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us