Hari Toilet Dunia, Menteri India Dijadikan Contoh Buruk

Rifan Financindo   || Seorang politikus partai berkuasa di India dibuat malu setelah videonya sedang buang air kecil di lapangan umum menjadi viral di media sosial. Ram Shinde yang juga menteri Konservasi Air di negara bagian Maharashtra, terekam tengah kencing di sebuah lapangan di pinggir jalan pada Sabtu, 18 November 2017.
Video tersebut ramai dibagikan keesokan harinya, bertepatan dalam peringatan World Toilet Day yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa setiap 19 November, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya toilet. ||  Rifan Financindo   ||
Shinde, anggota Partai Bharatiya Janata, partai pendukung pemerintah India, merasa tak ada yang salah dengan tindakannya dengan alasan bahwa hal itu sangat umum dilakukan masyarakatnya.
"Jika Anda terpaksa harus kencing lakukan saja. Saya telah melakukan perjalanan terus-menerus selama sebulan terakhir meninjau skema Shivar Jalyukta," kata dia mengacu pada program konservasi air Maharashtra.
"Bepergian tanpa henti dengan suhu panas dan debu membuat saya sakit. Saya terkena demam. Ketika saya tidak dapat menemukan toilet saat bepergian, saya harus melakukannya di tempat terbuka," ujarnya.
Dilansir Asia One, menurut Badan PBB, Unicef, India terkenal sebagai negara yang sangat kekurangan toilet. Sekitar 70 persen rumah tangga di India tidak memiliki toilet.
Sementara itu, sekitar 600 juta orang atau hampir setengah dari populasi, terbiasa buang air besar di tempat terbuka.
Tiga tahun lalu, Perdana Menteri Narendra Modi berjanji untuk membangun toilet untuk semua orang pada 2019.
Sejauh ini, pemerintah telah membantu memasang lebih dari 50 juta lavatorium di seluruh negeri yang memiliki total penduduk 1,25 miliar orang itu dan mendorong warga untuk meninggalkan kebiasaan lama dan menggunakan lavatorium.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us