Ini Alasan Indonesia Rugi Kalau Bikin Mobil Listrik Sekarang

Jakarta -   Rifan Financindo   || Tren kendaraan listrik sedang mendunia. Dalam hal ini, Indonesia yang industri otomotifnya sedang berkembang ingin mencoba mengikuti arus dunia otomotif seperti di Amerika, Eropa, hingga China yaitu membuat mobil listrik. Tapi melihat keadaannya sekarang, Indonesia belum cukup kompeten untuk melakukan hal tersebut karena masih banyak hal yang harus dilakukan. 


Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Yohannes Nangoi memaparkan langkah pemerintah untuk menuju ke kendaraan listrik sudah bagus, bahkan sudah ada cetak biru atau blue print-nya. Namun untuk membuat kendaraan listrik di dalam negeri, Indonesia harus menyiapkan berbagai hal terlebih dahulu supaya tidak rugi.

"Kalau membicarakan mobil listrik, jangan bicara mobilnya tetapi baterainya dahulu. Karena kalau berbicara hal ini, baterainya masih dari luar, lalu motor penggeraknya masih di beli dari luar dan kita hanya merangkai saja, buat saya jadi tanda tanya. Jadi kalau berbicara mobil listrik, berbicaralah riset untuk baterainya dahulu. Itu yang paling vital," ucap Nangoi kepada wartawan di Jakarta.

"Karena kalau kita buat mobil listrik nasional tapi baterainya impor, sistem manajemen baterainya impor, motornya juga impor, lah terus kita apanya? Cangkangnya saja? Kalau semua komponen di mobil impor ya tidak ada untungnya untuk kita. Inilah yang kita jaga karena industri otomotif sedang berkembang, lho. Jangan dimatikan," lanjutnya.

Mobil listrik tidak hanya memiliki perbedaan dalam hal gas buang saja. Beberapa komponen yang biasanya ada di mobil konvensional atau berbahan bakar minyak akan hilang. Komponen mobil listrik lebih sedikit dibanding mobil biasa.

Oleh sebab itu, otomatis akan ada industri rumahan yang tidak bisa berkontribusi untuk membangun mobil listrik. Terlebih kalau semua komponen yang terbatas itu hanya diimpor, tidak mengikut sertakan industri dalam negeri.

"Karena mobil kan sudah tidak ada knalpot, hanya ada kursi, karpet, dan setirnya saja. Dan ini yang malah mematikan Industri kita nantinya kalau semuanya di impor," ucap Nangoi.

"Jangan sampai kita jadi pasar mobil listrik yang kita jahit di sini. Ada satu hal. Di China itu iPhone itu bikinan China, harga 1.100 dolar dia cuma assembly di China dia dapat fee 60 dolar. Taiwan yang supplier komponenya 300 dolar, Korea Selatan support komponen dapat 280 dolar, yang namanya Jerman dia yakin supply komponen yang didapat 400 dolar, jadi ongkos jahitnya itu cuma 60 dolar," tutur Nangoi.

Itulah pandangan dari Gaikindo terhadap mobil listrik nasional. Sebelum menutup perbincangan, Nangoi berharap jangan sampai Indonesia gegabah untuk memasuki era mobil listrik yang padahal hal-hal pendukungnya belum disiapkan betul.
Rifan Financindo   || "Tapi kita dukung pemerintah, karena pemerintah Indonesia sudah memiliki blueprint nya untuk kesana. Jadi kita harus masuk ke hybrid dulu, lalu plug-in-hybrid, 1 liter bisa 70 km. Jadi, biarkan secara perlahan-lahan. Tolong jaga industri kita yang saat ini sedang berkembang," tutupnya.  

Baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER |  PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT.RIFAN |  PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB  || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat 

rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK 
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || 
pt rifan financindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us