Harga Emas Berjangka Berakhir Positif

New York - Rifanfinancindo ||  Harga emas pada hari Kamis (2/1/2020) memulai tahun dengan awal yang sehat, didorong oleh keraguan seputar kekuatan reli Wall Street. Sementara platinum menambah 3% pada permintaan industri.Spot gold naik 0,6% pada US$1.525,96 per ounce, setelah mencatat tertinggi tiga bulan US$1.531,20 di awal sesi. Emas berjangka AS naik 0,3% menjadi menetap di US$1,528,10 per ounce. 



"Investor kembali dari liburan dan memposisikan ulang portofolio mereka," kata Jeffrey Christian, managing partner CPM Group, mengacu pada reli di pasar saham sebagai alasan utama untuk diversifikasi seperti mengutip cnbc.com."Fakta bahwa pasar saham berada pada rekor tertinggi terus memperkuat emas dan perak. Ada kegugupan tentang mengapa pasar saham setinggi mereka, mengingat lingkungan ekonomi dan politik. "

Saham-saham AS memulai tahun baru di level rekor karena stimulus baru dari Beijing untuk menopang perlambatan ekonominya mengangkat minat risiko. Harga emas lebih lanjut didorong oleh ketidakpastian seputar negosiasi perdagangan AS-China.Presiden AS, Donald Trump mengatakan pada hari Selasa (31/12/2019) bahwa "fase-satu" dari kesepakatan akan ditandatangani pada 15 Januari. Meskipun masih ada banyak kebingungan tentang rinciannya.

Rifanfinancindo || Kesepakatan perdagangan yang sangat ditunggu-tunggu antara dua ekonomi terbesar di dunia itu diharapkan telah ditandatangani pada akhir 2019. Namun, dengan hanya potongan awal dari kesepakatan yang diletakkan di atas meja untuk pembicaraan, para investor tetap khawatir.Dolar naik 0,4% lebih tinggi di sesi ini, tetapi diperdagangkan tidak jauh dari level terendah enam bulan pada hari Selasa. Emas mendapat manfaat dari dolar yang lebih lemah, di mana harga logam mulia."Secara teknis, bull emas memiliki keuntungan teknis jangka pendek secara keseluruhan karena tren kenaikan harga yang terjadi pada grafik harian," analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan dalam sebuah catatan.Spot gold dapat menguji resistance di US$1.531 per ounce, penembusan di atas yang dapat menyebabkan kenaikan ke US$1.542, menurut analis teknis Reuters Wang Tao.


Baca juga :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us