Melonjak 3%, harga emas hari ini tembus level US$ 1.600

PT Rifan Financindo || Harga emas hari ini melonjak lebih dari 3% dan menembus level US$ 1.600 per ons troi, karena putaran baru stimulus moneter dan fiskal menghentikan laju uang tunai di kalangan investor.

Mengutip Bloomberg, harga emas hari ini di pasar spot naik 3,06% menjadi US$ 1.600,77 per ons troi pada pukul 19.44 WIB, tertinggi sejak 13 Maret, setelah kemarin membukukan kenaikan harian terbaik sejak Juni 2016 mencapai 3,7%.

Sementara harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) melesat 6,29% ke level US$ 1,671,60 per ons troi.

"Tidak ada tekanan lagi untuk menjual emas untuk menutupi margin dan juga, dollar AS sedikit lebih lemah," kata Analis Quantitative Commodity Research Peter Fertig kepada Reuters.

"Jika langkah-langkah untuk mengatasi virus corona menunjukkan dampak dan jumlah kasus baru menurun, harga emas mungkin naik karena beberapa investor berorientasi jangka panjang membelinya sebagai lindung nilai inflasi," ujar dia.

Bursa saham Eropa mencoba rebound karena gelombang baru stimulus moneter dan fiskal menghentikan aksi jual global di pasar ekuitas.

Bank sentral AS, The Fed mengumumkan pelonggaran kuantitatif tak terbatas dan program-program untuk mendukung pasar kredit pada Senin (23/3) dalam upaya drastis untuk menghambat ekonomi yang terhuyung-huyung akibat virus corona.

Langkah The Fed tersebut memicu penurunan dollar negeri uak Sam.

Goldman Sachs menyatakan, kekhawatiran inflasi yang timbul dari respons kebijakan bank sentral terhadap wabah virus corona mendukung emas tahun ini sebagai "mata uang pilihan terakhir".

Bank-bank sentral dunia telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi kerusakan akibat wabah virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 377.300 orang dan membunuh lebih dari 16.500 orang secara global.
PT Rifan Financindo || Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar AxiCorp, mengatakan dalam sebuah catatan yang Reuters lansir, yang juga menopang pasar emas adalah penutupan tiga penyulingan emas terbesar di dunia yang ada di Swiss. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us