Ini 6 Tokoh yang Digadang-gadang Ikut Konvensi Capres PD



"rifan Jakarta"
Jakarta - Meski belum resmi dibuka, konvensi capres Partai Demokrat (PD) sudah diramaikan dengan bursa calon peserta. Sejauh ini, paling tidak ada enam tokoh yang digadang-gadang akan ikut konvensi.

4 Tokoh di antaranya disebut langsung oleh Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono akan ikut konvensi. Sementara dua sisanya, sudah menyatakan niat untuk bertarung agar bisa diusung partai berlambang bintang mercy itu sebagai capres.Selain keenam tokoh ini, sebenarnya ada tokoh-tokoh lain yang dikait-kaitkan dengan konvensi. Namun beberapa belum pernah memberi pernyataan untuk bersedia. Sedangkan lainnya tak disebut oleh SBY.
                                                                                                                                                                     

Berikut enam tokoh yang sejauh ini akan diprediksi akan ikut konvensi capres PD:

Pramono Edhie Wibowo
Nama Pramono Edhie Wibowo disebut oleh SBY sebagai salah satu tokoh yang akan ikut konvensi PD. Kakak kandung Pramono, Ani Yudhoyono juga mengamini hal itu.Pramono Edhie Wibowo merupakan pensiunan Jenderal TNI AD. Jabatan terakhir yang disandang Pramono sebelum pensiun adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Pria kelahiran Malang 5 Mei 1955 ini memiliki karir panjang di militer.

Sebelum menjadi KSAD, Pramono pernah menjabat Panglima Kostrad. Lalu pada tahun 2009, dia menjadi Pangdam III Siliwangi. Lalu dia menjadi KSAD menggantikan Jenderal (Purn) George Toisutta.Ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.Setelah pensiun pada 5 Mei 2013 lalu, Pramono lalu bergabung ke PD. Dia mengaku diajak oleh SBY dan langsung diberi jabatan sebagai anggota Dewan Pembina
                                                                                                                                                                  

 Gita Wirjawan
Nama Gita Wirjawan juga disebut SBY akan ikut konvensi capres PD. Pria kelahiran Jakarta 21 September 1965 ini pun saat ini sudah menyatakan siap untuk ikut konvensi.

Gita adalah pengusaha muda yang mendirikan perusahaan Ancora Capital, yaitu perusahaan investasi di bidang sumber daya dan pertambangan. Lulusan Harvard ini mendirikan perusahaan tersebut setelah memutuskan mundur dari kursi Presiden Direktur JP Morgan Indonesia yang dia jabat pada 2006-2008.

Kekuatan relasi yang ia bangun sejak kuliah di Harvard menjadi bekal kesuksesannya menjalankan perusahaan. Berkat tangan dinginnya, dalam hitungan bulan, Ancora berhasil mengambil alih sebagian saham beberapa perusahaan besar seperti PT Bumi Resources Tbk.

Pada tanggal 18 Oktober 2011, terjadi reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II yang menjadi momentum pengangkatan Gita Wirjawan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu. Kini Gita tak malu lagi mulai blusukan jelang konvensi capres PD.
                                                                                                                                                                   
Irman Gusman
Nama Ketua DPD RI Irman Gusman juga disebut SBY akan ikut konvensi capres PD. Sama seperti Gita, senator kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat, 11 Februari 1962 ini juga sudah menyatakan kesiapan untuk bertarung di konvensi.

Irman memulai karir politiknya pada tahun 1990 sebagai anggota MPR RI mewakili Sumatera Barat. Kemudian pada Pemilu 2004, Irman terpilih sebagai anggota DPD RI dan menjadi Wakil Ketua. Pada tahun 2009, Irman kembali terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat dan terpilih sebagai Ketua DPD RI.

Pada saat reformasi bergulir, Irman berperan sebagai salah satu penggagas amandemen UUD 1945 yang saat itu menjadi anggota MPR RI utusan Sumatera Barat tahun 1999. Pada bulan Maret 2013, Irman Gusman diangkat sebagai keluarga kehormatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam rangkaian HUT ke-61 Kopassus.

Selain dikenal sebagai politisi, Irman juga merupakan seorang pengusaha ulung. Kariernya sebagai pengusaha dimulai pada tahun 1988, ketika ia terjun ke bisnis milik keluarga PT Khage Lestari Timber. Selain sukses di perusahaan keluarganya, Irman juga mendirikan Padang Industrial Park, sebuah kawasan industri yang didirikan di atas lahan seluas 200 hektar. Disini ia sempat menjadi Komisaris Utama perusahaan.
                                                                                                                                                                   



Dino Patti Djalal
Dino Patti Djalal adalah nama terakhir yang disebut SBY akan ikut konvensi capres PD. Saat ini Dino adalah Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Dino yang lahir di Beograd, Yugoslavia, 10 September 1965 ini telah bertugas sebagai Dubes AS sejak tahun 2010 hingga saat ini. Ayahnya, Hasyim Djalal juga merupakan seorang diplomat ternama.

Orang tuanya berasal dari Ampek Angkek, Agam, Sumatera Barat. Dino lahir dari pasangan Hasyim Djalal dan Jurni.

Kariernya dimulai tahun 1987 ketika masuk Departemen Luar Negeri. Berbagai penugasan penting pernah diemban, antara lain sebagai Jubir Satgas P3TT (Pelaksana Penentuan Pendapat di Timor Timur), Kepala Departemen Politik KBRI Washington dan Direktur Amerika Utara dan Tengah Departemen Luar Negeri.

Ia sempat menjabat sebagai Direktur Urusan Amerika Utara dan Amerika Tengah di Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. Kemudian, bersama bersama Andi Mallarangeng, peraih gelar doktor hubungan internasional dari London School for Economic and Political Science ini ditunjuk sebagai juru bicara Presiden ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden Indonesia.
                                                                                                                                                                    


Marzuki Alie
Berbeda dengan empat tokoh sebelumnya, Marzuki tak disebut langsung oleh SBY akan ikut konvensi capres PD. Namun dia didorong secara pribadi oleh SBY untuk mengikuti konvensi. Dia sendiri menyatakan sudah siap.

Sebelum masuk ke dunia politik, Marzuki berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Keuangan. Dia kemudian pindah profesi menjadi karyawan BUMN, yang pada akhirnya ia dipercaya mengelola PT Semen Baturaja (Persero), sebagai Direktur Komersial.

Karir politik Marzuki Alie di Partai Demokrat dimulai dari bawah sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Sumatera Selatan tahun 2003, sebagai Fungsionaris DPP Partai Demokrat tahun 2004, kemudian semakin menanjak dan terpilih sebagai Sekretaris Jenderal DPP PD (2005-2010) dalam Kongres I di Bali.

Lalu di hasil Kongres II Partai Demokrat di Bandung 2010, Marzuki dipercaya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat 2010-2015. Selain itu, dia juga merupakan Ketua DPR periode 2009-2014.

Nama Marzuki sempat muncul sebagai kandidat Ketua Harian PD di Kongres Luar Biasa PD Bali beberapa waktu lalu. Namun setelah KLB mendaulat SBY menjadi ketua umum PD, Marzuki harus puas diberi jabatan Wakil Ketua Majelis Tinggi PD.
                                                                                                                                                                   

 Djoko Santoso
Sama seperti Marzuki, nama Jenderal (Purn) Djoko Santoso tak disebut oleh SBY akan ikut konvensi capres. Namun dia sudah menyatakan niat untuk ikut.

Pada beberapa kesempatan, Djoko memang kerap menyatakan niatnya untuk nyapres. Bahkan dia sudah membuat tim untuk persiapan nyapres.

Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 8 September 1952, adalah Panglima TNI sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. Sebelumnya Djoko menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005.

Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat Danton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Pangkat Perwira Tinggi memulai karier dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2 Kostrad (2001).

Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam (Pangdam) XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Pangdam Jaya Maret 2003 – Oktober 2003.

Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (WAKASAD) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (KASAD) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007-2010.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us