Kisah Bocah 8 Tahun Selamatkan Nyawa Adiknya dengan Memberi Napas Buatan

Jakarta, Di usia yang masih muda, Harry Flynn (8), telah menjadi pahlawan penyelamat bagi adiknya, Isabelle (2). Pada suatu hari Isabelle mengalami kondisi henti napas dan saat itulah Harry dengan sigap menolongnya. Sejauh ini, Harry telah memberikan pertolongan pada adiknya sebanyak 22 kali. Isabelle lahir saat usia kandungan 28 minggu dan berat badannya saat itu hanya 1 kg. Ia mendapat perawatan di rumah sakit selama seminggu sebelum akhirnya diperbolehkan pulang. Saat pulang, bobot Isabelle sudah bertambah menjadi 2,3 kg, seperti dilansir Daily Mail, Rabu (17/7/2013).

Ia mengalami kondisi apnea prematur, yaitu tidak adanya pernapasan spontan. Ini cenderung terjadi pada bayi yang lahir prematur dan terjadi karena sistem saraf pusat bayi belum sepenuhnya berkembang saat mereka lahir. Kondisi ini membuat napasnya bisa saja tiba-tiba berhenti tanpa ada gejala atau peringatan apapun.Selama hidupnya, Isabelle sudah beberapa kali mengalami henti napas. Dulu ia bahkan memiliki periode mengalami henti napas selama beberapa kali dalam seminggu, untuk saat ini kondisi tersebut biasanya ia alami sebulan sekali.
RIFAN FINANCINDO"


Harry yang sebelumnya telah belajar keterampilan penyelamatan hidup di The Red Cross Teddy Bears. Ia rutin melakukan kegiatannya ini setiap minggu sejak berusia 5 tahun. Dengan mempelajari berbagai hal di sana, Harry telah menyelamatkan nyawa adiknya di supermarket, saat piknik bersama keluarga, dan bahkan tengah malam saat tiba-tiba Isabelle mengalami henti napas saat tidur.

Di rumahnya, Isabelle memiliki sensor di kasurnya yang memantau napasnya dan alarm akan berbunyi jika ia mengalami henti napas. "Suatu malam saya mendengar alarm di kamar Isabelle, saya lari ke kamarnya, mengguncang tempat tidurnya, dan kemudian melakukan beberapa kali resusitasi pernapasan. Saya ingin menolongnya," tutur Harry.

Ibu mereka, Maria (37), mengungkapkan bahwa ada kemungkinan gadis kecilnya bisa saja meninggal jika Harry tidak dengan sigap memberikan pertolongan darurat tersebut. Harry pertama kali melakukan resusitasi pada Isabelle saat mereka sekeluarga sedang menonton TV di rumah. Saat itu, Isabelle tiba-tiba menangis dan berteriak, kemudian tubuhnya membiru dan akhirnya jatuh pingsan.

"Saat itu, semuanya terjadi begitu cepat. Isabelle berubah menjadi membiru dan tak sadarkan diri. Tubuhnya pun menjadi dingin. Namun Harry tetap tenang. Dia hanya menepuk kaki Isabelle, memanggil namanya, dan ketika Harry tak mendapat respons ia memberikan napas buatan 2 kali dan Isabelle bisa bernapas kembali," tutur Maria.Tak hanya menyiapkan dirinya sendiri, Harry juga telah melatih adik pertamanya, Molly (5), bagaimana cara untuk melakukan teknik resusitasi ini jika suatu saat nanti mungkin Isabelle mengalami kondisi tersebut saat ia maupun ibunya sedang tidak ada di rumah.

"Tindakan Harry menunjukkan bahwa program yang kami berikan kepada anggota remaja bisa dikatakan bermanfaat bagi masyarakat luas," ungkap Darren Ryan, Ketua The Irish Red Cross Youth.

Tak hanya Darren, semua staf di The Irish Red Cross, yang menjalankan The Teddy Bears Club, juga mengatakan bahwa mereka sangat bangga dengan tindakan heroik Harry.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us