Habis Libur Kemerdekaan Rupiah Kamis Pagi Semakin Kuat

Rifan Financindo Berjangka -- Disaat pasar valas Indonesia libur merayakan hari kemerdekaan, nilai kurs rupiah pada pasar spot global anjlok parah oleh kuatnya dollar AS. Namun membuka perdagangan sesi Asia hari Kamis (18/8) rupiah bangkit kembali namun masih lebih rendah dari perdagangan sehari sebelum libur. Terpantau dollar AS sedang bergerak lemah terhadap semua rival-rivalnya.

Kekuatan  rupiah  Kamis pagi menambah semangat investor asing kembali setor modalnya lebih besar dengan net buy investor asing  mencapai Rp310 miliar.  Aliran modal asing yang  cukup besar masuk bursa ini membuat IHSG rally hingga naik 1%.

Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi  ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,32% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13105/US$ setelah  dibuka kuat pada level Rp13115/US$.  Namun untuk  kurs referensi Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia  hari ini   dilemahkan   ke  13114  dari  posisi 13098 perdagangan hari Selasa (16/08).

Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini  masih berpotensi kuat hingga akhir perdagangan  oleh pelemahan dollar, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13122 dan  resistance di 13098.
Indeks Harga Saham Gabungan pada awal perdagangan Kamis (18/08) dibuka naik 15,92 poin atau 0,30 persen pada 5387,77. Penguatan IHSG terdorong penguatan Rupiah dan optimisme ekonomi Indonesia.

Pagi ini terpantau kurs Rupiah menguat terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDIDR melemah -0,33 persen pada 13,103. Penguatan Rupiah terdorong memudarnya harapan kenaikan suku bunga AS setelah hasil risalah The Fed AS memberikan sinyal dovish.

Pembuat kebijakan Federal Reserve AS setuju bahwa data ekonomi lebih lanjut diperlukan sebelum menaikkan suku bunga, meskipun beberapa melihat kebutuhan untuk mengetatkan kebijakan segera, demikian menurut risalah dari pertemuan kebijakan 26-27 Juli bank sentral AS.

Risalah yang dirilis pada hari Rabu, menunjukkan bahwa anggota pengaturan suku bunga Federal Open Market Committee umumnya optimis tentang prospek ekonomi AS dan pasar tenaga kerja.

Beberapa pembuat kebijakan Fed, bagaimanapun, mengatakan perlambatan laju perekrutan mendtang akan menentang kenaikan jangka pendek, dan anggota FOMC mengatakan mereka ingin “membuat pilihan kebijakan mereka terbuka.”

Kenaikan IHSG juga didukung optimisme ekonomi Indonesia, dengan ditetapkannya asumsi makro ekonomi Indonesia 2017, dimana dinyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 diproyeksikan meningkat.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 akan berada di kisaran 5,3 persen. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat membacakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 beserta Nota Keuangannya di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD-RI, Jakarta, Selasa (16/8).

Perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 di kisaran 5,3 persen dengan memperhitungkan seluruh dinamika yang ada dan tantangan yang dihadapi, juga telah mempertimbangkan prospek perekonomian global yang diperkirakan akan membaik, meskipun masih ada ketidakpastian yang bersumber dari perlambatan ekonomi di berbagai negara berkembang serta prospek pemulihan ekonomi negara-negara maju yang belum sesuai harapan. Demikian dijelaskan Presiden Jokowi di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

IHSG pada awal perdagangan terdukung oleh 9 sektor yang berada di zona positif dengan penguatan tertinggi sektor Aneka Industri yang melonjak 4,08%. Pada pagi ini tercatat 143 saham menguat, sedangkan 46 saham melemah. Sampai saat ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak lebih 422 juta saham dengan nilai mencapai lebih 685 miliar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih 29.100 kali.

Pagi ini aksi beli saham investor asing berlangsung. Terpantau pagi ini dana asing yang masuk pasar modal mencapai Rp. 176,63 miliar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi menguat terdorong optimisme ekonomi Indonesia. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5384-5352, dan kisaran Resistance 5448-5480. Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Contact Us