Startup World Cup Bukti Indonesia Punya Potensi

Rifan Financindo Berjangka -- Jakarta: Babak final Startup World Cup Indonesia diadakan kemarin, Selasa (23/8/2016) malam di Balai Kartini. Dari 10 startup yang berkompetisi, akan terpilih satu startup yang akan ikut serta dalam babak final Startup World Cup yang akan diadakan pada tanggal 24 Maret di Silicon Valley.

Startup World Cup, yang diadakan oleh Fenox Venture Capital, merupakan kompetisi tingkat internasional yang akan diadakan di beberapa negara. Di masing-masing kawasan, akan terpilih satu startup untuk bersaing di babak final. Indonesia menjadi negara pertama di mana kompetisi ini diadakan.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, hal ini menunjukkan besarnya potensi Indonesia.

"Saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Fenox. Kenapa? Karena ini menunjukkan bahwa Indonesia punya potensi yang luar biasa. Jika Indonesia tidak punya potensi, tidak mungkin Fenox menggelar World Cup untuk startup di kawasan ini di Indonesia," kata Rudiantara.

Meskipun begitu, dia berharap, tahun depan, Fenox VC tidak sekadar mengadakan kompetisi startup, tapi juga berbagai kegiatan lain yang mendukung pembuatan startup seperti hackathon dan inkubasi.

Sementara itu, dia juga menyebutkan, program pemerintah untuk membuat 1000 startup digital masih terus berjalan. Startup World Cup merupakan bagian dari mencapai tujuan itu. "Program 1000 startup digital itu kan sebuah gerakan, sebagian startup akan muncul berkat Fenox dan sebagian berkat pihak lain," kata Rudiantara.

Sejauh ini program 1000 startup digital telah melakukan roadshow ke 3 kota: Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta.

Meski tidak sempat menonton kompetisi antara 10 startup yang bersaing memperebutkan gelar juara dalam Startup World Cup Indonesia, Rudiantara masih sempat menyaksikan 5 startup yang ikut serta dalam Wild Card Round. Kelima startup tersebut merupakan yang dipilih oleh BEKRAF setelah melakukan roadshow ke 6 kota, yaitu Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan dan Makassar.

Dia mengatakan, startup yang ikut serta dalam Wild Card Round telah menunjukkan kreativitas yang baik, meski pasar yang mereka sasar masih harus divalidasi kembali. "Terkadang, entry barrier yang ada rendah. Biasanya, mereka yang memiliki entry barrier rendah, akan menjadi easy come, easy go," ujarnya.

Satu harapannya adalah agar semakin banyak startup Indonesia yang muncul. "Saya mengapresiasi anak-anak muda yang berani keluar dari comfort zone. Mereka tidak hanya bekerja, tapi juga membuat lapangan pekerjaan. Karena itulah yang kita butuhkan," ujarnya. Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us