Index Market Report, 19/12/2013

            Jelang Keputusan The Fed, Saham HK Rebound Dari Level 1 Bulan Terendahnya
          Hong Kong, Bloomberg (17/12)
– Saham-saham Hong Kong rebound dari level satu bulan terendahnya sejalan dengan para investor menunggu keputusan Federal Reserve pada hari ini terkait pemangkasan stimulus dan sejalan dengan investasi asing langsung China naik pada bulan lalu. China Shenhua Energy Co., penghasil batu bara terbesar di China naik 1.2%. Hutchison Whampoa Ltd., yang dikendalikan oleh Li Ka-shing, gain sebesar 3.3% pasca seseorang dengan pengetahuan yang berkaitan dengan hal ini mengatakan bahwa retail akan bernilai lebih dari $20 miliar saat IPO (initial public offering). Kunlun Energy Co. turun 3% sejalan dengan saham dari pemasok gas memulai kembali transaksinya pasca kepal perusahaan tersebut mengundurkan diri terkait masalah gratifikasi. Sands China Ltd. dan Wynn Macau Ltd. keduanya turun pasca operator casino perpanjang rekor gain kemarin. Indeks Hang Seng mengalami gain sebesar 0.3% pada level 23,143.82 saat sesi penutupan di Hong Kong pasca turun kemarin pada level terendahnya sejak tanggal 15 November lalu. Sekitar tiga saham naik pada hari ini untuk setiap dua yang turun pada volume transaksi sebesar 19 % dibawah 30 hari rata-rata. Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0.6% pada level 10,961.54. Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 naik 0.2% pasca ekuitas turun 0.3% kemarin. Ada peluang sebesar 60% pada banks sentral hari ini yang akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi bulanannya sebesar $85 miliar, menurut Mohamed El-Erian, chief executive officer of Pacific Investment Management Co. (bgs)

                                           Bursa Jepang reli 2.02 persen pada penutupan Rabu
          Tokyo, AFP (18/12)
– Bursa saham Tokyo berakhir 2,02 persen lebih tinggi pada hari Rabu karena pelemahan yen sebelum Federal Reserve AS pengumuman masa depan program stimulus moneternya. Indeks Nikkei 225 bertambah 309,17 poin menjadi 15,587.80, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham utama naik 1,48 persen, atau 18,18 poin menjadi 1,250.49. Investor telah difokuskan kepada pertemuan komitekebijakan the Fed yang akan membungkus hasil rapatnya hari ini, dengan pendapat terpecah pada apakah jadi atau tidak bank sentral AS tersebutmengumumkan penurunan program pembelianobligasi bulanan sebesar $ 85 milyar.
          Dengan data angka housing starts AS untuk bulan November yang juga direncanakan rilis hari Rabu, para dealer menjadi lebih fokus pada pernyataan Ketua Fed Ben Bernanke tentang kondisi ekonomi AS dan setiap tindakan yang akan dilakukan terkait tingkat suku bunga acuan. Kenaikan harga saham Tokyo juga mendapat tumpangan dari spekulasi bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe akan mengeluarkan rincian lebih lanjut tentang rencana pertumbuhan ekonomi dalam pidato yang dijadwalkan hari Kamis di Tokyo. Pada perdagangan forex, dolar dibeli pada level ¥ 102,95, naik dari posisi ¥ 102,63 di New York hari Selasa sore, tapi melemah dari lima lima tahun tertingginya di ¥ 103,93 yang tercatat pada hari Jumat lalu. (brc)

Wall Street melonjak ke rekor baru pasca hasil FOMC
              New York, AFP (18/12) –
Saham-saham AS para perdagangan Rabu melonjak ke rekor baru setelah Federal Reserve AS menurunkan program pembelian obligasi hasil keputusan FOMC yang banyak ditunggu-tunggu. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 292,71 (1,84 persen) menjadi 16,167.97, sedangkan indeks berbasis luas, S & P 500 melonjak 29,65 (1,66 persen) menjadi 1,810.65. Keduanya catat rekor terbaru. Sementara itu, indeks Komposit Nasdaq naik 46,38 (1,15 persen) menjadi 4,070.06. The Fed mengatakan menurunkan skala program pembelian obligasi nya dari $ 85 milyar menjadi $ 75 milyar yang akan dimulai pada bulan Januari karena kondisi yang "konsisten dengan kekuatan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas," menurut pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
            Tapi langkah tersebut didampingi oleh keputusan untuk memperpanjang periode suku bunga yang sangat rendah . Langkah ini berarti suku bunga mendekati nol akan berada di tempat untuk "waktu yang cukup lama" jika penurunan tingkat pengangguran telah di bawah 6,5 persen," kata Komunike FOMC. Dorongan keseluruhan pernyataan itu "sedikit dovish," kata Dan Greenhaus, kepala strategist global dari BTIG. Langkah untuk memperpanjang periode suku bunga rendah adalah "kompensasi" untuk keputusan tapering mereka, katanya. "Pasar mengambil pernyataan sebagai agak dovish, agak mendukung pertumbuhan dan ekonomi, dan deng


Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us