Postingan

Saham China pagi ini pulih dari koreksi tajamnya kemarin - 24 May (09:26)

Bloomberg, (24/5) - Saham-saham China menguat, mengangkat indeks komposit Shanghai dari kemerosotan terbesar dalam sebulan yang terjadi kemarin.  Index CSI 300 naik 0,5 persen menjadi 2,596.13. Hang Seng China Enterprises Index yang diperdagangkan di Hong Kong naik 0,3 persen setelah penurunan 2,8 persen kemarin.  Index Shanghai Composite naik 0,5 persen ke level 2,286.2 pada pukul 09:53 pagi waktu setempat. Indeks itu turun 1,2 persen kemarin, terbesar sejak 23 April setelah HSBC Holdings Plc dan Markit Economics merilis data laporan aktivitas manufaktur China yang terkontraksi untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir. Saham-saham kemarin juga jatuh setelah Nikkei 225 Stock Average Jepang anjlok hingga 7,3 persen, penurunan terbesar sejak Maret 2011.  "Pasar sudah mulai pulih dari sentimen buruk yang disebabkan oleh kemerosotan besar di Jepang kemarin," kata Wang Zheng, kepala investasi dari Jingxi Investment Management Co. (brc)

Emas menuju gain mingguan terbaik dalam sebulan - 24 May (09:12)

Gambar
RIFAN Bloomberg, (24/5) - Emas berayun antara keuntungan dan kerugian karena para investor menimbang spekulasi Federal Reserve akan mempertahankan rekor stimulus terhadap penurunan berkelanjutan dalam aset investasi emas investor. Harga menuju kinerja minggu terbaik dalam satu bulan terakhir.  Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $ 1,391.05 per ounce pukul 9:33 am di Singapura setelah kehilangan sebanyak 0,3 persen. Harga meningkat 2,3 persen selama minggu ini, gain terbesar sejak periode sampai 26 April.  Emas telah jatuh 17 persen tahun ini, tergelincir ke pasar bearish bulan lalu karena reli ekuitas dan sebagian investor mulai kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai penyimpan nilai kekayaan pada kekhawatiran bahwa the Fed akan menarik skala langkah-langkah stimulus moneternya. Menaikkan suku bunga atau membatasi pembelian obligasi terlalu cepat akan membahayakan proses pemulihan, kata Ketua the Fed, Ben S. Bernanke pada 22 Mei lalu. Emas naik 58 persen

Bursa Jepang rebound dari kejatuhan terbesarnya sejak gempa 2011 - 24 May (08:35)

Gambar
Bloomberg, (24/5) - Bursa Jepang rebound dari penurunan terbesarnya pasca gempa dan tsunami tahun 2011 setelah kenaikan di dukung oleh saham-saham finansial dan properti. Indeks Topix naik 2,1 persen menjadi 1,213.68 pada pukul 09:47 am di Tokyo pagi ini. Index itu jatuh 6,9 persen kemarin di penurunan terbesar satu hari sejak 15 Maret 2011. Bahkan setelah terjun kemarin, index itu masih naik 41 persen tahun ini. Sementara itu, Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 2,3 persen menjadi 14,823.60 dengan volume 37 persen di atas 30-hari rata-rata intraday. "Aksi sell-off yang berbasis luas kemarin sebenarnya adalah sangat sehat," kata Jesper Koll, kepala peneliti ekuitas Jepang pada JPMorgan Chase & Co, dalam sebuah wawancara televisi Bloomberg. "Sejauh reli selama enam bulan terakhir di bursa Jepang, pasar telah didominasi oleh para spekulan global. Jadi tidak perlu dipertanyakan lagi kondisi pasar sangat, sangat overbought." (brc)

Penguatan dolar, ekuitas tekan emas pagi ini - 24 May (08:20)

Gambar
Reuters, (24/5) - Emas beringsut lebih rendah pada Jumat pagi di Singapura karena dolar dan ekuitas kembali mendapat momentum setelah sesi perdagangan yang volatile di hari sebelumnya, dan karena kepemilikan di exchange-traded funds bullion jatuh ke posisi terendah empat tahun yang baru.  Spot emas turun 0,17 persen di $ 1,388.36 per ounce pada pukul 07:30 WIB, tidak jauh dari posisi terendah dua tahun di $ 1,321.35 yang terlihat pada pertengahan April. Emas AS turun 0,31 persen menjadi $ 1,387.5.  Emas naik sebanyak 2 persen menjadi $ 1,397.35 pada hari Kamis karena investor mencari status safe-haven setelah dolar dan pasar ekuitas terpukul oleh data manufaktur China dan Amerika Serikat yang menunjukkan laju manufaktur yang telah melambat.  Kekhawatiran atas batasan waktu dalam penarikan program stimulus AS yang belum pasti bahkan ketika Ketua Federal Reserve Ben Bernanke mengatakan bahwa ekonomi harus menunjukkan lebih banyak tanda-tanda kemajuan sebelum program pelonggaran moneter

Emas naik seiring sinyal pelemahan di China yang akan meningkatkan permintaan lindung nilai

New York, 23/05 (Bloomberg) – Emas mencatat kenaikan terbesar dalam hampir sebulan lalu pada tanda-tanda bahwa manufaktur China akan melambat di bulan Mei untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir, memicu penurunan ekuitas global dan meningkatnya permintaan emas sebagai perlindungan kekayaan.   Pembacaan awal untuk PMI China berada dibawah estimasi analis dan muncul level 50, mengindikasikan kontraksi sehingga mempengaruhi kinerja komoditas dan saham, dengan ekuitas Jepang catat kejatuhan terbesar sejak setelah bencana Fukushima dua tahun lalu. Bullion juga naik karena dolar AS terdepresiasi tajam dalam lebih dari satu bulan lalu terhadap sekeranjang mata uang. Emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 1,8 persen untuk menetap di level $ 1,391.80 per ounce pukul 1:45 pm di Comex, New York, kenaikan terbesar sejak 25 April. Kemarin, futures naik sebanyak 2,6 persen sebelum jatuh 0,7 persen pasca kesaksian Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke di depan Kongres t

Pasar Bingung tengah Kekhawatiran kemunduran di Asia - 23 May (16:09)

Gambar
RIFANSTC HONG KONG, New York Times (23/5) -- DUa ekonomi terbesar di Asia menunjukan tanda-tanda stres pada hari Kamis, dengan data ekononomi dari China yang menyoroti rapuhnya pemulihan di negara itu dan kejatuhan tiba-tiba hingga 7.3 persen pada pasar saham Jepang yang menggarisbawahi kekhawatiran seputar apakah upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan akan bisa berlangsung panjang.  Bursa saham jatuh di seluruh wilayah Asia, sebagai bagian dari kekecewaan seputar data PMI China yang memberikan bukti lebih lanjut bahwa ekonomi China tampaknya tidak akan mendapatkan traksi dalam waktu dekat.  Dirilis oleh bank HSBC Inggris dan disusun oleh perusahaan riset Markit, PMI tergelincir dari 50,4 poin pada bulan April menjadi 49,6 poin pada Mei, pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir muncul dibawah level 50, yang memisahkan antara kontraksi dengan ekspansi.  "Mendinginnya kegiatan manufaktur di bulan Mei mencerminkan permintaan dalam negeri lebih lambat dan pengaru

Minyak mentah di Asia jatuh di US$93.18 - 23 May (15:40)

Gambar
'rifan' IMQ, Jakarta - Lemahnya data manufaktur China dan lesunya kinerja bursa Asia telah memberikan tekanan pada harga minyak mentah dalam perdagangan elektronik, Kamis (23/5).  Minyak mentah untuk kontrak Juli turun US$1 atau 1,2% menjadi US$93,18 per barel, setelah data awal dari survei HSBC mengenai aktivitas manufaktur menunjukkan reaksi yang tak diharapkan.  Untuk harga minyak mentah Brent dengan kontrak pengiriman Juli merosot 91 sen menjadi US$101,69 per barel.  Kejatuhan harga minyak ini melanjutkan penurunan sebelumnya di New York Mercantile Exchange, yang anjlok 2%, sedangkan untuk minyak Brent melorot 1,3%.  Aksi jual terjadi menyusul pernyataan Chairman Federal Reserve Ben Bernanke dan notulensi rapat FOMC yang menunjukkan bahwa AS akan segera menurunkan program stimulusnya jika perekonomian AS membaik.