Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Bursa Wall Street Naik Lebih Dari 1%

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  New York -Saham-saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) ditutup naik lebih dari 1% di awal pekan. Kondisi ini didorong oleh naiknya saham-saham sektor kesehatan dan energi. Ini juga didorong oleh bursa saham China yang menyentuh tingkat tertingginya dalam 7 tahun, karena pemerintah negeri tirai bambu itu mengeluarkan banyak anggaran untuk infrastruktur, dan melonggarkan kebijakan moneternya. "Pergerakan pasar saham lebih karena pertumbuhan ekonomi global saat ini, di mana ekonomi China menurun namun mereka akan melakukan stimulasi," ujar Analis, Uri Landesman dilansir dari Reuters , Selasa (31/3/2015). Pada perdagangan Senin, indeks Dow Jones naik 263,65 poin (1,49%) ke 17.976,31. Indeks S&P500 naik 25.22 poin (1,22%) ke 2.086,24. Sementara indeks Nasdaq naik 56,22 poin (1,15%) ke 4.947,44. Ada 5,8 miliar lembar saham yang diperdagangkan, ini di bawah rata-rata transaksi harian bulan ini yaitu 6,7

Kebuntuan Pembahasan Hutang Yunani Hantam Euro Tumbang

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Euro merosot setelah mengalami reli selama 2 pekan terkait tanda-tanda Yunani yang masih jauh dari kata-kata kesepakatan terkait bantuan hutangnya. Sepanjang tahun 2015 ini mata uang benua biru bergerak menurun terhadap 16 mata uang lainnya menyusul langkah ECB (European Central Bank) yang membeli obligasi pemerintah guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan meredam deflasi. Hal tersebut kontras dengan upaya Federal Reserve AS yang sedang berdebat terkait waktu untuk menaikkan suku bunga yang pertama kalinya sejak 2006 silam ditengah tanda-tanda menguatnya perekonomian Negeri Paman Sam. Euro anjlok 0.5% ke level $1.0833 pukul 5 sore ini waktu New York. Sedangkan euro naik 0.3% ke level 130.08 yen. Mata uang Jepang mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 4 hari terakhir terhadap dolar menyusul permintaan aset safe haven tersebut yang berkurang setelah Bank Sentral China menyatakan bahwa pemerintah dapat melakukan upaya lebih

Ekuitas AS Ditutup Menguat Ditengah Aktifitas Merger Perusahaan

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham AS ditutup menguat, melanjutkan kenaikan kuartalannya ditengah aktifitas merger sejumlah perusahaan dan optimisme bank sentral optimis yang akan mendukung pertumbuhan global. Indeks Standard & Poor 500 menguat 1,2% menjadi 2,086.22 pada 04:00 sore di New York, mempertahankan kenaikan kuartalan beruntun terpanjang sejak tahun 1998. Dengan kenaikan sebesar 0,2% pada hari Jumat, indeks tersebut menyelesaikan gain back-to-back pertama setelah 28 hari , menurun tajam sejak 1994 silam. Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat kemarin menyatakan bahwa Bank Sentral AS di tahun ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan kenaikan selanjutnya dilakukan secara bertahap tanpa mengikuti prediksi yang ada. Sementara Gubernur Bank Sentral China menyatakan bahwa pemerintahnya dapat melakukan upaya yang lebih guna mendukung pertumbuhan ekonomi di China. Laba kuartal pertama untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan menu

Emas Berjangka Turun Tajam Dalam Tiga Pekan Terakhir

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Emas mengalami penurunan tertajam dalam tiga pekan terakhir pada tanda-tanda bahwa investor meninggalkan logam mulia meski pasca reli baru-baru ini. Nilai lindung memangkas posisi beli ke level terendah sejak Desember 2013. Aset global pada emas ETP turun 56,6 metrik ton pada bulan Maret, yang tertajam dalam 15 bulan terakhir. Reli harga dalam dua pekan sebelumnya karena spekulasi bahwa suku bunga AS akan meningkat pada laju yang lebih lambat dari yang diharapkan sebelumnya. Meskipun para otoritas The Fed memangkas outlook untuk suku bunga pinjaman di akhir tahun, investor berspekulasi bahwa para otoritas masih akan mengangkat suku bunga acuan mendekati nol guna mencegah inflasi dari lonjakannya seiring perekonomian yang mengalami rebound. Emas secara historis telah digunakan sebagai lindung nilai terhadap harga konsumen yang lebih tinggi. Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 1,3% untuk menetap di level $ 1,185.30 per ons

Tumbang dari Dolar AS, Namun Rupiah Menguat dari Mata Uang Ini

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  Bintan -Rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), yaitu Federal Reserves (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya membuat dolar AS menguat dan menggoyahkan mata uang di dunia, termasuk rupiah. Namun rupiah menguat terhadap beberapa mata uang asing. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Solikin M. Juhro mengatakan, hampir semua mata uang di dunia melemah terhadap dolar. "Hanya mata uang Thailand yang terapresiasi," jelas Solikin di Bintan, Sabtu (29/03/2015). Namun, ujar Solikin, rupiah mengalami penguatan terhadap sejumlah mata uang asing. Berikut daftarnya, menurut data BI pada akhir 2014 hingga 24 Maret 2015: Real (Brasil): rupiah mengat 13,6% Euro: rupiah menguat 6,2% Lev (Bulgaria): rupiah menguat 6% Kuna (Kroasia): rupiah menguat 5,8% Lira (Turki): rupiah menguat 5,2% Leu (Rumania): rupiah menguat 4,2% Krona (Islandia): rupiah menguat 2,1% Forint (Hungaria): rup

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000/Gram

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  Jakarta -Hari ini harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun dibandingkan perdagangan kemarin. Harga pembelian kembali ( buyback ) juga ikut melemah. Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin (30/3/2015), harga emas Antam tercatat Rp 548.000/gram, turun Rp 1.000/gram dibandingkan perdagangan akhir pekan kemarin Rp 549.000/gram. Sementara harga buyback juga turun dari Rp 489.000/gram jadi Rp 488.000/gram. Berikut daftar harga emas Antam hari ini: 500 gram Rp 254.300.000 250 gram Rp 127.250.000 100 gram Rp 50.950.000 50 gram Rp 25.500.000 25 gram Rp 12.775.000 10 gram Rp 5.140.000 5 gram Rp 2.595.000 4 gram Rp 2.076.000 3 gram Rp 1.566.000 2,5 gram Rp 1.310.000 2 gram Rp 1.056.000 1 gram Rp 548.000 sumber :  finance.detik.com

Minyak Kembali Turun untuk Hari Kedua Akibat Buntunya Pembicaraan Nuklir Iran

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Minyak turun untuk hari kedua pasca pembicaraan antara pemerintah Iran dan diplomat negara barat guna membahas kesepakatan nuklir yang dapat menyebabkan ekspor minyak hari negara-negara islam meningkat, ini menambah banjirnya pasokan minyak global. Minyak berjangka turun sebesar 1.9 persen di New York. Pejabat kedua negara dijadwalkan mengadakan pertemuan senin pagi di Swiss terkait pencabutan sanksi terhadap Iran dan batas-batas yang dikenakan terkait program nuklir. Produsen minyak OPEC telah menimbun minyak, Barclays Plc dan Societe Generale SA memprediksi akan menjadi yang pertama yang akan dijual ke luar negeri jika kesepakatan tercapai. Potensi Iran untuk meningkatkan pengiriman telah meningkatkan spekulasi bahwa surplus pasokan minyak global akan memburuk pasca Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menolak mengurangi pasokan. Iran, sebagai negara produsen minyak terbesar kelima OPEC, bisa meningkatkan ekspor sebesar 1 j

Indeks Saham China Menguat Terkait Spekulasi Penambahan Stimulus

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham China melonjak di tengah spekulasi pemerintah yang akan berbuat lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan dana China daratan diizinkan untuk masuk perdagangan saham Hong Kong. Minyak turun hari kedua dan dolar menguat terhadap sebagian besar rekan-rekan. Indeks Hang Seng Hong Kong China Enterprises naik sebesar 2,8 persen pukul 11:03 di Tokyo, dan Indeks Hang Seng naik sebesar 1,2 persen pasca regulator memperluas akses link perdagangan antar Hong Kong dengan Shanghai. Indeks MSCI Asia Pacific dan indeks Standard & Poor 500 berjangka bergerak mendatar. Dolar naik sebesar 0,1 persen terhadap euro dan dolar Australia dan kiwi Selandia Baru melemah 0,4 persen. Minyak mentah AS turun sebesar 1 persen, memperpanjang penurunannya pada Jumat kemarin menjadi 5 persen. Kepala bank sentral China (PBOC) mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi China kian melemah dan para pembuat kebijakan memiliki ruang untuk merespon,

Emas Turun Seiring Investor Mengkaji Outlook Suku Bunga

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Emas turun pada hari kedua setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan bahwa dia mengharapkan suku bunga naik pada tahun ini di perekonomian terbesar dunia, sementara itu mata uang dolar menguat untuk hari ketiga dan perak melemah. Bullion untuk pengiriman segera turun 0,2 % ke level $ 1,195.91 per ons dan berada di level $ 1,197.50 pada pukul 8:44 pagi waktu Singapura, menurut harga dari Bloomberg. Sedangkan logam pada Jumat kemarin melemah sebesar 0,5 % untuk mendapat kenaikan dalam jangka waktu terpanjangnya sejak 2012 lalu, menetapkan untuk kenaikan kuartalan pertama sejak bulan Juni. Emas di Shanghai turun pada hari kedua. Emas naik ke level 3 minggu tertinggi pada 26 Maret lalu seiring Arab Saudi memimpin koalisi 10 negara Sunni yang memimpin penyerangan terhadap pemberontakan Syiah di Yaman, memicu permintaan aset safe haven akibat kekhawatiran konflik dapat mengganggu pasokan minyak. Yellen mengatakan pada hari Jum

Kekhawatiran Bailout Yunani Seret Pelemahan Euro

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Euro melemah, menghentikan reli selama dua pekan terakhir terhadap dolar, karena kekhawatiran pendanaan Yunani dan kebijakan pelonggaran moneter oleh Bank Sentral Eropa (ECB) kontras dengan Federal Reserve terhadap suku bunga yang akan menaikan tingkat suku bunga acuannya. Euro turun terhadap 13 dari 16 mata uang utama pasca ECB melaksanakan rencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan untuk membeli obligasi senilai 1.1 triliun euro atau sebesar (US$1.2 triliun) untuk mendukung pertumbuhan perekonomian dan mencegah deflasi. Spekulan berspekulasi penurunan euro akan menembus rekor terendahnya untuk bulan kesembilan kedepan pasca Yunani berusaha untuk membujuk para negara kreditor untuk menerima reformasi yang diusulkan dan melepaskan bantuan lebih lanjut. Euro terdepresiasi sebesar 0,2 persen ke level $1,0863 pukul 09:29 pagi di Tokyo, pasca mencatat kenaikan selama dua pekan terakhir pada pekan lalu. Dolar ditransaksikan pad

Saham Asia Turun, Pangkas Kenaikan Kuartalan Terbesarnya Sejak 2013

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham Asia turun pada hari ketiga beruntun, memangkas kenaikan kuartalan terbesar untuk indeks acuan regional sejak 2013 lalu, diikuti saham energi dan material memimpin penurunan. Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3 % ke level 146,2 pada pukul 9:05 pagi waktu Tokyo, memangkas kenaikan sebesar 6 % sejak 31 Desember lalu. Kenaikan dalam ekuitas global mendorong valuasi pada pekan lalu ke level tertingginya dalam 5 tahun terakhir, dengan pasar perdagangan di China, Jepang dan Eropa bersiap untuk reli lebih dari 10 % pada kuartal pertama. Indeks Topix Jepang melemah 0,1 %. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,3 %, dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,3 %. Indeks Australia S & P / ASX 200 merosot 1,2 %. Perusahaan Caltex Australia Ltd memimpin penurunan, anjlok sebesar 9,7 % setelah Perusahaan Chevron Corp menjual sahamnya sebesar 50 % pada pemasok bahan bakar terbesar di negara tersebut. (knc) Sumber : Bloomberg

Indeks Topix Jepang Berfluktuatif Pasca Catat Pekan Terburuk Sejak Januari

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Indeks Topix Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian pasca catat penurunan mingguan pertama dalam lebih dari dua bulan terakhir. Saham produsen makanan meningkat sementara saham energi terkoreksi. Indeks Topix turun kurang dari 0,1 persen ke level 1,552.18 pukul 09:02 pagi di Tokyo pasca naik sebanyak 0,1 persen. Indeks anjlok sebesar 1,8 persen dalam lima hari terakhir pada pekan lalu, penurunan mingguan terbesar sejak awal Januari lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1 persen ke level 19,300.78 hari ini. Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,2 persen pada hari Jumat, menghentikan kerugian selama empat hari terakhir, mengakhiri reli di saham teknologi. Indeks Topix sebesar 2,5 persen pada hari Kamis dan Jumat menjelang akhir tahun keuangan Jepang pada 31 Maret mendatang. Sementara itu penguatan indeks tahun 2015 telah berkurang sebesar 10 persen. Namun, kinerja indeks tetap menjadi yang terbaik diantara saham

Wall Street Negatif Empat Hari Berturut-turut

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  New York -Pasar saham Wall Street jatuh empat hari berturut-turut akibat tekanan jual. Data ekonomi dan laporan kinerja perusahaan bisa mengurangi koreksi harga saham-saham. Saham-saham semiconductor terkena tekanan lagi. Kali ini pelemahan terjadi di saham SanDisk yang baru saja memangkas target pendapatan. Sahamnya anjlok 18,4%. Indeks S&P 500 sudah berkurang hingga 3% dari posisi tertingginya tiga pekan lalu. Waktu itu terjadi lonjakan saham-saham berkat penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). "Kinerja perusahaan, terutama yang berasal dari AS, rata-rata cukup solid," kata Doug Foreman, kepala investasi pasar dari Kayne Anderson Rudnick di Los Angeles, seperti dikutip Reuters, Jumat (27/3/2015). Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 40,31 poin (0,23%) ke level 17.678,23, Indeks S&P 500 melemah 4,9 poin (0,24%) ke level 2.056,15 dan Indeks Komposit Nasdaq ber

Aksi Selloff Kirim Indeks Topix Dibuka Melemah

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Indeks Topix Jepang jatuh, melanjutkan aksi jual terbesar dalam hampir tiga bulan terakhir, karena sebagian besar perusahaan yang diperdagangkan tanpa hak atas pembayaran dividen berikutnya dan rilis data menunjukkan tingkat inflasi terhenti pada bulan Februari lalu. Indeks Topix merosot sebesar 0,5 persen ke level 1,561.18 pukul 09:02 pagi di Tokyo. Indeks catat pelemahan sebesar 1,5 persen kemarin, terbesar sejak 6 Januari lalu, dan menuju penurunan mingguan pertama dalam lebih dari dua bulan terakhir. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,2 persen pagi ini ke level 19,429.36. Yen stagnan pada level 119,22 per dolar setelah menguat sebesar 0,3 persen pada hari Kamis kemarin pasca Arab Saudi dan sekutunya melancarkan serangan udara di ibukota Yaman. Indeks Standard & Poor 500 turun untuk hari keempat. Lebih dari 1.440 dari 1.858 saham pada indeks Topix ditransaksikan tanpa hak mendapatkan deviden hari ini. Yang menyum

Saham Asia Bergerak Turun Untuk Hari Kedua

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham Asia bergerak turun pada hari kedua, merupakan penurunan harian terbesar dalam hampir dua bulan terakhir, yang dipimpin oleh pelemahan saham industri dan sebagian ekuitas Jepang ditransaksikan tanpa hak pembayaran dividend. Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 % ke level 147,10 pukul 09:05 pagi di Tokyo. Indeks tersebut menuju penurunan 0,3 % pekan ini setelah kemarin melemah 1,1 %. Sementara ekuitas AS mengalami penurunan untuk hari keempat, dengan indeks Standard & Poor 500 menghapus gain tahun ini, di tengah kekhawatiran kenaikan saham menjelang prospek ekonomi dan keuntungan perusahaan. Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,4 %. Lebih dari 1.440 dari 1.858 perusahaan dalam perdagangan di indeks dari hari tanpa hak untuk pembayaran dividen berikutnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Sumber: Bloomberg

Dolar Mendulang Gain Ditengah Naiknya Imbal Hasil Obligasi Treasury

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Dolar kembali bergerak naik setelah pekan lalu Federal Reserve mengantarkan mata uang tersebut anjlok dengan adanya pemangkasan proyeksnya terkait suku bunga, laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Mata uang greenback mendulang gain tajam dlaam sepekan terakhir ini ditengah imbal hasil obligasi Treasury AS yang bangkit dari 6 pekan terendahnya setelah klaim pengangguran turun ke level terendahnya sejak pertengahan bulan Februari lalu. Sementara yen naik ke level tertingginya dalam lebih dari sebulan terakhir menyusul Arab Saudi dan para sekutunya menyerang sejumlah target di Yaman, sehingga hal tersebut meningkatkan permintaan akan asset safe haven. Sedangkan dolar Kanada memimpin gain akibat naiknya harga minyak mentah terkait kecemasan pasokan yang akan terganggu. Indeks Spot Dolar Bloomberg terapresiasi sebesar 0.3% ke level 1,189.11 pukul 4:18 sore ini waktu New York setelah sempat anjlok sebesar 0.6%. Sementara yen mencatatk

Indeks S&P 500 Ditutup Turun, Menghapus Kenaikan Tahun 2015

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham AS turun pada hari keempat, yang merupakan penurunan terpanjangnya sejak Januari lalu, diikuti saham transportasi yang dibayangi perusahaan teknologi mengalami rebound. Sementara obligasi juga mengalami penurunan di tengah menurunnya permintaan pelelangan, sedangkan minyak mentah naik seiring Arab Saudi mengebom sasaran di Yaman. Indeks Standard & Poor 500 melemah 0,2 % pada pukul 16:00 sore waktu New York, menghapus kenaikan pada tahun 2015. Indeks tersebut berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian sepanjang sesi setelah sebelumnya turun sebesar 0,8 %. Indeks Stoxx Europe 600 merosot 0,9 %. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun catat penguatan sebesar 8 basis poin menjadi 2 %. Indeks Spot Dollar Bloomberg menguat 0,3 %. Minyak mentah AS naik pada hari kelima, dan emas menguat sebesar 0,7 % pada laju kenaikan di antara logam. Indeks S & P 500 telah jatuh sebesar 2,5 % pada minggu ini, turun 0,1 % untuk tahun ini, kar

Emas Pangkas Kenaikan Pasca Aksi Penyerangan di Yaman

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Emas pangkas kenaikan setelah mencapai level 3 ½ minggu tertinggi pada hari Kamis, setelah reaksi pergerakan harga karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat menurunkan saham-saham dan mendorong para investor dalam aset sebagai berisiko rendah, seperti obligasi bullion dan Jerman. Perak naik hampir 3 % ke level tertingginya dalam lebih dari lima minggu terakhir sebelum mencapai level tertinggi nya. Bursa saham di seluruh dunia melemah dan harga minyak melonjak setelah Arab Saudi dan sekutunya melakukan serangan udara di Yaman yang memicu kekhawatiran pengiriman energi ke Timur Tengah yang mungkin beresiko. Sementara Wall Street kemudian mengalami pemulihan. Mata uang dolar sebelumnya turun terhadap euro tetapi pulih kembali di perdagangan New York karena para pembuat kebijakan melihat bank sentral lebih menguntungkan bagi mata uang AS. Spot emas mencapai puncaknya di level $ 1,219.40 per ons, sebelum diperdagangkan

Wall Street Anjlok Sampai 2%

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  New York -Saham-saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) anjlok, dipicu oleh penurunan saham teknologi dan bioteknologi. Kedua sektor ini memberi tekanan kepada indeks Nasdaq. "Hari yang brutal di pasar. Kami harus mengelola risiko yang ada," ujar Analis, Peter Kenney dilansir dari Reuters , Kamis (26/3/2015). Pada perdagangan Rabu semalam, indeks Dow Jones jatuh 292,6 poin (1,62%) ke 17.718,54. Indeks S&P500 turun 30,45 poin (1,46%) ke level 2.061,05. Sementara indeks Nasdaq turun 118,21 poin (2,37%) ke level 4.876,52. Volume perdagangan cukup ramai, ada 7 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Ini di atas rata-rata transaksi harian, 6,75 miliar lembar saham. Pada perdagangan semalam, saham Kraft naik tinggi 35,6% menjadi US$ 83,17/lembar, setelah adanya kesepakatan dengan H.J. Heinz Co, yang dimiliki 3G Capital dan Berkshire Hathway. sumber:  finance.detik.com

Outlook Suku Bunga The Fed & Buruknya Data Ekonomi Tekan Dolar Turun

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Dolar bergerak menurun seiring memburuknya data ekonomi yang telah mengantarkan kepada para investor mengkaji outlook terhadap pertemuan Federal Reserve di pekan lalu. Pesanan barang-barang tahan lama anjlok di bulan Februari lalu, sehingga memperpanjang penurunan dolar setelah pekan lalu tergelincir tajam dalam kurun waktu lebih dari 3 tahun terakhir pasca Federal Open Market Committee memangkas proyeksi suku bunga, laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi.  Dolar turun 0.4% ke level $1.0970 per euro pukul 5 sore ini waktu New York dan merosot 0.2% ke level 119.49 yen. Sementara euro menguat 0.2% ke level 131.08 yen. Sementara itu, Indeks Spot Dolar Bloomberg tergelincir kurang dari 0.1% ke level 1,185.46 setelah pada pekan lalu mengalami penurunan 2.2% yang sekaligus penurunan mingguan tertajamnya sejak Oktober 2011 lalu. (bgs) Sumber : Bloomberg

Data Kepercayaan Bisnis Jerman Angkat Emas Mencapai Level 2 1/2 Pekan Tertinggi

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Emas mencapai level 2 ½ minggu tertinggi pada hari Rabu, naik untuk sesi keenam seiring meningkatnya data kepercayaan bisnis Jerman dapat mendorong penguatan mata uang euro terhadap dolar, dan meredanya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS. Euro naik 0,4 % terhadap mata uang AS setelah menurut survei terhadap kepercayaan bisnis Jerman memicu ekspektasi bahwa pemulihan ekonomi zona euro meningkat, memperpanjang kenaikan setelah barang tahan lama AS secara tak terduga menurun. Spot emas naik 0,3 % ke level $ 1,196.35 per ounce pada pukul 2:52 siang waktu setempat, setelah sebelumnya menyentuh level $ 1,199.70, yang merupakan level tertingginya sejak 6 Maret lalu. Emas berjangka AS pengiriman bulan April naik $ 5,60 per ons atau 0,5 %, untuk menetap di level $ 1.197. Spot perak naik 5 % ke level $ 16,96 per ons setelah sebelumnya menguat ke level 5 pekan tertinggi di level $ 17,11. (knc) Sumber : Reuters

Saham Teknologi Anjlok, Hantam Bursa Saham AS Ditutup Tumbang

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA. Bursa Saham AS ditutup melemah, mengantarkan Indeks Nasdaq Composite turun tajam dalam 11 bulan terakhir ditengah adanya aksi jual saham perusahaan teknologi pada acuan saham tersebut. Indeks Nasdaq Composite turun 2.4% pukul 4 sore ini waktu New York yang sekaligus penutupan tertajam sejak 10 April tahun 2014 kemarin. Sementara Indeks Standard & Poor 500 ambruk 1.5% ke level 2,061.18 dengan dibawah level harga rata-rata selama kurun waktu 50 hari terakhir. Pekan ini Indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq Composite bergerak mendekati rekornya ditengah spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga. Penurunan hari Rabu ini sekaligus menghapus kenaikan pada Dow Jones selama tahun 2015 ini. Tahun ini Indeks S&P 500 berada di diantara indeks di negara maju dengan performa terburuk, akan tetapi indeks acuan tersebut masih menorehkan kenaikan kuartalan ke-9 secara beruntun, dengan mengalami kenai

Pasca Dekati Rekor, Bursa Saham Eropa Ditutup Melemah 1.1%

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Bursa Saham Eropa mencatat penurunan tertajam dalam lebih dari 2 bulan terakhir setelah kemarin bergerak mendekati rekor. Indeks Stoxx Europe 600 melemah 1.1% ke level 397.95 pada sesi penutupan perdagangan saham yang sejalan dengan 17 dari 19 grup industri mengalami penurunan. Selain itu saham teknologi mengalami performa terburuknya dengan memperpanjang penurunan. Saham ARM Holdings Plc dan ASML Holding NV anjlok lebih dari 5.5%. Selasa kemarin Bursa Saham Eropa ditutup 0.7% yang menjauh dari rekornya di tahun 2000 lalu, akan tetapi sepanjang tahun 2015 ini mengalami kenaikan sebesar 18% ditengah stimulus ECB (European Central Bank). Hal tersebut mendorong Indeks Stoxx 600 ke valuasi tertingginya berdasarkan pada proyeksi laba dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang dibandingkan dengan pergerakan historisnya terhadap Indeks Standard & Poor 500. (bgs) Sumber : Bloomberg

Pasar Kurang Gairah, IHSG Dibuka Turun Tipis

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di 'jalur merah'. Minimnya sentimen di pasar membuat investor cenderung wait and see . Membuka perdagangan Rabu (25/3/2015), IHSG dibuka di 5.437,74. Turun tipis 9,9 poin (0,18%). Indeks LQ45 pun melemah 2,52 poin (0,27%) ke posisi 945,3. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka di Rp 12.928/US$. Melemah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yaitu Rp 12.900/US$. Kelesuan juga dialami bursa Wall Street. Belum adanya rilis data dan pernyataan baru dari berbagai otoritas membuat investor masih menahan diri. Indeks Dow Jones turun 104,9 poin (0,58%) ke posisi 18.011,14. Indeks S&P500 turun 12,92 poin (0,61%) menjadi 2.091,5, dan Indeks Nasdaq turun 16,25 poin (0,32%) menjadi 4.994,73. Volume perdagangan saham di Wall Street juga tidak ramai. Ada 5,29 miliar unit saham yang diperdagangkan, di bawah rata-rata harian bulan ini y

Indeks Topix Berayun Pada Akhir Perdagangan Sesi Pagi

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian seiring dengan pelemahan saham produsen obat dan penguatan saham utilitas. Indeks Topix mendatar di level 1,587.48 pada istirahat perdagangan sesi pagi di Tokyo pasca naik sebesar 0.4 persen dan tergelincir sebesar 0.2 persen. Indeks Nikkei 225 turun 0.1 persen ke level 19,690.70. Indeks kekuatan relative (RSI) indeks Topix berada pada level 75 pada hari Selasa, di atas level 70, beberapa pedagang mengatakan saham telah meningkat terlalu cepat dan bersiap untuk turun. Pemerintah Jepang pada Senin menaikkan prospek ekonomi untuk pertama kalinya dalam delapan bulan terakhir, mengutip meningkatkan laba perusahaan. Kontrak E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan pasca indeks ekuitas acuan merosot sebesar 0,6 persen pada Selasa kemarin di New York pasca laporan harga konsumen menunjukkan laju inflasi mulai meningkat. Biaya hidup di AS, termasuk makanan dan bah

Indeks Saham China Hentikan Reli Terpanjang Sejak 1992

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham China turun pasca Indeks acuan catat kenaikan beruntun terpanjang sejak 1992 lalu. Indeks Shanghai Composite merosot sebesar 0,6 persen ke level 3,669.18 pukul 09:50 pagi waktu setempat, bersiap untuk mengakhiri reli selama 10-hari terakhir sebesar 12 persen. Kenaikan beruntun terpanjang sejak reli selama 14-hari di bulan Mei 1992 lalu. Indeks CSI 300 turun sebesar 0,5 persen. Total omset gabungan indeks Shanghai dan bursa saham Shenzhen melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada Selasa kemarin, sementara pembukaan rekening baru melonjak ke rekor tertingginya menjadi 1,14 juta pekan lalu. Index Hang Seng Hong Kong China Enterprises mendatar, sementara indeks Hang Seng naik sebesar 0,2 persen. Indeks saham Bloomberg China AS, saham perusahaan China yang paling diperdagangkan di AS, catat penguatan sebesar 0,2 persen, penguatan hari ketujuh di New York pada Selasa kemarin. Indeks Shanghai Composite telah naik sebesar 14

Minyak Dekati Level $48 Terkait Melimpahnya Persediaan Minyak Mentah AS

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Minyak mendekati level $ 48 per barel jelang rilis data pemerintah AS yang akan menunjukkan melimpahnya minyak mentah pada konsumen minyak terbesar di dunia tersebut. Minyak berjangka stagnan di New York setelah naik sebesar 0,1 % pada Selasa kemarin. Persediaan minyak mentah kemungkinan naik untuk pekan ke 11 pada 20 Maret lalu, menurut survei Bloomberg jelang rilis laporan Energy Information Administration, hari ini. Data industri menunjukkan persediaan minyak naik 4,8 juta barel. Minyak turun 11 % dari level tertingginya tahun ini pada bulan Februari lalu karena meningkatnya stok minyak AS dan produksi ke level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade terakhir. Sementara OPEC menolak untuk mengurangi pasokan minyaknya pada pertemuan November tahun lalu, sehingga mungkin akan mempertahankan kuota kolektif ketika melakukan pertemuan selanjutnya pada bulan Juni mendatang, menurut Fakta Global Energy, sebuah perusahaan riset. West

Saham Lufthansa dan Airbus Langsung Anjlok Pasca Kecelakaan di Alpen

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  Paris  -Pesawat GermanWings jatuh di bagian selatan Prancis. Insiden ini membuat saham Lufthansa dan Airbus ikut jatuh. GermanWings adalah anak usaha Lufthansa yang fokus ke penerbangan murah. Seperti dikutip dari  Telegraph , Selasa (24/3/2015), tak lama setelah insiden pesawat, saham maskapai Jerman itu langsung jatuh hingga 5,2% dari posisi US$ 14,06 per lembar ke titik terendahnya di US$ 13,33 per lembar. Koreksi tak hanya terjadi terhadap saham Lufthansa, saham Airbus juga langsung menukik. Pasalnya, pesawat GermanWings yang jatuh itu merupakan A320 pabrikan Airbus. Saham produsen pesawat itu pun terpangkas 3,6% ke posisi US$ 58,52 per lembar, dibandingkan posisi sebelumnya US$ 60,7 per lembar. "Kami sudah mengetahui insiden ini. Kami akan berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah ini. Kami akan segera memberikan informasi selengkapnya," cuit Airbus dalam akun Twitter resminya. Seperti diketahui, '

Wall Street Masih Lesu

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  New York  -Saham-saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) bergerak negatif dalam 2 hari berturut-turut. Ini dipicu oleh fluktuasi mata uang dolar, yang membuat investor fokus pada penguatan dolar dan efeknya ke kinerja korporasi di AS. Kemudian, spekulasi soal rencana kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Fed, juga masih menghantui para pelaku pasar. "Kami tidak melihat adanya kinerja yang luar biasa dari korporasi. Kami dengan jelas melihat kinerja korporasi akan terdampak oleh lemahnya harga energi dan penguatan dolar," kata Analis, David Lefkowitz, dilansir dari  Reuters , Rabu (25/3/2015). Pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones turun 104,9 poin (0,58%) ke level 18.011,14. Indeks S&P 500 turun 12,92 poin (0,61%) ke level 2.091,5. Sementara indeks Nasdaq turun 16,25 poin (0,32%) ke level 4.994,73. Turunnya harga minyak membuat saham-saham perusahaan energi jatuh di bursa Wall Street. Volume

Kinerja Saham Material Angkat Saham Asia

Gambar
Saham Asia menguat, dengan indeks acuan regional rebound Selasa kemarin menuju level tertinggi dalam enam bulan terakhir, karena saham produsen barang rumah tangga dan saham material memimpin kenaikan. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 % ke level 148,98 pukul 09:03 pagi di Tokyo. Indeks tersebut naik 7,8 % tahun ini sampai Selasa kemarin, sehingga mendorong valuasi estimasi laba sebesar 15 kali, merupakan level tertinggi sejak Mei 2010 lalu, dibandingkan dengan 17,7 kali untuk Indeks Standard & Poor 500. Indeks Topix Jepang naik 0,3 %. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2 %. Sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0,1 %. Sementara pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka. Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Sementara pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada kuartal keempat direvisi turun menjadi 0,3 % dari tiga bulan sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 0,4 %. Indeks Shanghai Composite naik 0,1 % pada Selasa ke

Saham Jepang Meningkat Untuk Hari Kedua Pekan ini

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Indeks saham Jepang meningkat untuk hari kedua pekan ini seiring penguatan saham pengembang perumahan dan produsen instrumen presisi pimpin kenaikan. Indeks Topix menguat sebesar 0,3 persen ke level 1,591.92 pukul 09:03 di Tokyo, dengan tiga saham naik untuk setiap dua saham yang jatuh. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 0,3 persen ke level 19,773.97. Indeks kekuatan relative (RSI) indeks Topix berada pada level 75 pada hari Selasa, di atas level 70, beberapa pedagang mengatakan saham telah meningkat terlalu cepat dan bersiap untuk turun. Kontrak E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan pasca indeks ekuitas acuan merosot sebesar 0,6 persen pada Selasa kemarin di New York pasca laporan harga konsumen menunjukkan laju inflasi mulai meningkat. Biaya hidup di AS, termasuk makanan dan bahan bakar, naik sebesar 0,2 persen pada Februari lalu, kenaikan pertama dalam empat bulan terakhir, karena stabilnya biaya ba

Penguatan Dolar & Obligasi Tekan Bursa AS Pada Sesi Penutupan

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham AS turun, sementara mata uang dolar menguat karena meningkatnya indeks harga konsumen. Obligasi naik setelah penjualan catat kenaikan selama dua tahun terkait perusahaan-perusahaan berkewajiban untuk mengajukan tawaran. Indeks Standard & Poor 500 turun 0,6 % pada pukul 04:00 sore waktu New York, selama 25 hari berturut-turut tanpa mengalami kenaikan, yang merupakan penurunan terpanjangnya sejak 2001 lalu. Indeks Nasdaq Composite menghapus kenaikan sebelumnya untuk mengakhiri penurunan sebesar 0,3 %. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4 %. Indeks Spot Dollar Bloomberg menguat 0,2 %. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun turun 4 basis poin menjadi 1,87 %. Sedangkan minyak mentah AS naik sebesar 6 sen untuk menetap di level $ 47,51 per barel. Emas naik ke level 2 pekan tertinggi sementara tembaga menguat untuk hari keempat. Indeks harga konsumen di AS naik 0,2 % pada bulan Februari, diiringi dengan biaya bahan bakar yang stabil. Pa

Outlook Suku Bunga AS Angkat Emas Ke Level Dua Minggu Tertinggi

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Emas naik ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir di tengah spekulasi bahwa para pembuat kebijakan AS yang akan menunda kenaikan suku bunga sampai akhir tahun ini. Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan pada pekan lalu bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga setelah The Fed berjanji untuk bersabar pada pengetatan. Suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi daya tarik emas seiring logam pada umumnya menawarkan keuntungan hanya melalui kenaikan harga. Dolar menyentuh level terendahnya dalam dua minggu terakhir terhadap 10 mata uang utama setelah Wakil Ketua The Fed Stanley Fischer mengatakan pada hari Senin bahwa sementara untuk menaikan suku bunga mungkin akan terjadi sebelum akhir tahun ini, para pembuat kebijakan "cukup yakin" bahwa meningkatnya inflasi menuju target mereka sebesar 2 %. Di Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman bulan April naik 0,3 % untuk menetap di

Dolar Lanjutkan Penurunannya pada Perdagangan Asia

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Dolar mempertahankan penurunannya di tengah spekulasi Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Sebagian besar saham Asia tertekan pasca mengalami koreksi di AS, sementara tembaga naik jelang rilis data pabrik China. Greenback berada di level $1,0949 per euro pukul 9:12 pagi di Tokyo, pasca anjlok lebih dari 1 persen terhadap 19 mata uang negara dalam dua hari perdagangan terakhir. Won Korea Selatan dan ringgit Malaysia naik setidaknya 0,6 persen. Mayoritas saham pada indeks MSCI Asia Pacific mengalami koreksi seiring dengan indeks Topix Jepang turun sebesar 0,3 persen. Sementera itu, indeks berjangka AS mendatar pasca indeks catat penurunan pada akhir perdagangan hari Senin. Tembaga berjangka melonjak sebesar 2,9 persen di New York, naik untuk hari keempat. Presiden The Fed San Francisco John Williams akan melakukan berdiskusi dengan para ekonom di Sydney pada Selasa pagi pasca Stanley Fischer, wakil ketu

Saham Jepang Bergerak Turun Untuk Pertama Kali Dalam 3 Hari

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham Jepang bergerak turun untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir karena mata uang yen menuju kenaikan dalam dua hari di tengah spekulasi Federal Reserve yang bersabar untuk menaikkan suku bunga. Indeks Topix turun 0,3 % ke level 1,587.30 pukul 09:02 pagi di Tokyo, setelah pada penutupan kemarin berada di level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Lebih dari dua saham yang turun untuk setiap satu saham yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2 % ke level 19,702.42. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 119,75 per dolar setelah Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan tidak akan ada " jalan mulus " untuk suku bunga AS, bahkan jika kenaikan pertama pada akhir 2015 mendatang. Nilai ekuitas global naik lebih dari $ 2.4 triliun pekan lalu karena para pembuat kebijakan The Fed mengisyaratkan kecepatan yang lebih bertahap dalam pengetatan moneter dari perkiraan sebelumnya. Presiden S

Penurunan Dolar Kembali Cerahkan Emas di Sesi Penutupan

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Emas naik pada sesi ke-4 secara beruntun di hari Senin waktu New York dengan mencatatkan level tertingginya dalam lebih dari 2 pekan terakhir, kenaikan emas sebagai akibat dari dolar yang memperpanjang penurunan dan meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menunda untuk menaikkan suku bunga hingga setidaknya bulan September tahun ini. Sementara Pekan lalu emas telah menurun ke level 4 bulan terendah menjelang pertemuan The Fed akibat adanya kecemasan terkait kenaikan suku bunga AS, yang mana hal tersebut akan mempengaruhi permintaan emas bullion. Spot emas mencapai level tertingginya sejak 6 Maret lalu di level $1,190.70 per ounce dan naik sebesar 0.7% pukul 3:05 sore ini waktu New York. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman bulan April ditutup naik $3.10 dengan bertengger di level $1,187.70 per ounce. Di lain pihak dolar anjlok sebesar 0.9% terhadap mayoritas mata uang lainnya. Dolar berada dibawah tekanan se

Dolar Mengalami Penurunan Mingguan Terbesar dalam 3 Tahun Terakhir

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Dolar memperpanjang penurunan mingguan terbesar dalam tiga tahun terakhir setelah Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan tidak akan ada "sebuah jalan yang mulus untuk menaikan" suku bunga acuan bahkan ketika kenaikan pertama sebelum akhir tahun 2015. Dolar AS turun terhadap semua 16 mata uang utama terkait Fischer, dalam sambutannya di Economic Club of New York, mengatakan bahwa kenaikan berikutnya akan disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi dan geopolitik. Sementara para pembuat kebijakan dapat melemahkan mata uang dolar pada minggu lalu ketika mereka memangkas proyeksi untuk kenaikan suku bunga acuan, mata uang AS ditetapkan untuk penguatan pada bulan kesembilan seiring The Fed menuju kenaikan suku bunga sementara di bursa global termasuk Bank Sentral Eropa menambah stimulus. Indeks Spot Dollar Bloomberg turun 0,9 % ke level 1,183.93 pada pukul 15:46 sore waktu New York setelah menyentuh level 1,183.90, y