Wall Street Masih Lesu


PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, New York -Saham-saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) bergerak negatif dalam 2 hari berturut-turut. Ini dipicu oleh fluktuasi mata uang dolar, yang membuat investor fokus pada penguatan dolar dan efeknya ke kinerja korporasi di AS.

Kemudian, spekulasi soal rencana kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Fed, juga masih menghantui para pelaku pasar.

"Kami tidak melihat adanya kinerja yang luar biasa dari korporasi. Kami dengan jelas melihat kinerja korporasi akan terdampak oleh lemahnya harga energi dan penguatan dolar," kata Analis, David Lefkowitz, dilansir dari Reuters, Rabu (25/3/2015).

Pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones turun 104,9 poin (0,58%) ke level 18.011,14. Indeks S&P 500 turun 12,92 poin (0,61%) ke level 2.091,5. Sementara indeks Nasdaq turun 16,25 poin (0,32%) ke level 4.994,73.

Turunnya harga minyak membuat saham-saham perusahaan energi jatuh di bursa Wall Street.

Volume perdagangan saham kemarin juga tidak ramai, ada 5,29 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Ini di bawah rata-rata harian bulan ini, yaitu 6,8 miliar lembar saham.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us