Kekhawatiran Bailout Yunani Seret Pelemahan Euro
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Euro melemah, menghentikan reli selama dua pekan terakhir terhadap
dolar, karena kekhawatiran pendanaan Yunani dan kebijakan pelonggaran
moneter oleh Bank Sentral Eropa (ECB) kontras dengan Federal Reserve
terhadap suku bunga yang akan menaikan tingkat suku bunga acuannya.
Euro turun terhadap 13 dari 16 mata uang utama pasca ECB melaksanakan
rencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan untuk membeli
obligasi senilai 1.1 triliun euro atau sebesar (US$1.2 triliun) untuk
mendukung pertumbuhan perekonomian dan mencegah deflasi. Spekulan
berspekulasi penurunan euro akan menembus rekor terendahnya untuk bulan
kesembilan kedepan pasca Yunani berusaha untuk membujuk para negara
kreditor untuk menerima reformasi yang diusulkan dan melepaskan bantuan
lebih lanjut.
Euro terdepresiasi sebesar 0,2 persen ke level $1,0863 pukul 09:29 pagi
di Tokyo, pasca mencatat kenaikan selama dua pekan terakhir pada pekan
lalu. Dolar ditransaksikan pada level 129,52 yen dari level 129,73 yen
di New York.
Hedge fund dan spekulan besar lainnya mendorong posisi bearish bersih
pada euro ke rekor tinggi pada pekan ini hingga 24 Maret mendatang.
Mereka naik menjadi 220.963 kontrak, naik dari 193.774 pada periode
sebelumnya, menurut data dari Komisi Perdagangan Komoditi Berjangka yang
berbasis di Washington.
GreeceĆ¢��s Prime Minister Alexis Tsipras will update lawmakers Monday on
talks held over the weekend in Brussels between Greek government
officials and representatives of the countryĆ¢��s creditors to secure
more funds from the euro area and stave off fiscal collapse.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras akan bertemu dengan anggota
parlemen pada Senin pekan ini terkait pembicaraan selama akhir pekan di
Brussels antara pejabat pemerintah Yunani dan perwakilan kreditur negara
zona euro untuk mengamankan dana bailout dan mencegah runtuhnya fiskal.
(izr)
Sumber: Bloomberg
Komentar
Posting Komentar