Postingan

Pasca Rilis Keputusan BOJ Bursa Saham Jepang Ditutup di Zona Hijau

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Bursa Saham Jepang mendulang gain yang sekaligus memangkas penurunan mingguan ke-3 setelah bank sentral mempertahankan program rekor stimulus. Indeks Topix menguat 0.9% ke level 1,631.01 pada sesi penutupan perdagangan di Tokyo.Pekan ini indeks acuan tersebut mengalami penurunan sebesar 1.2%. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average mendulang gain 0.9% ke level 20,174.24. Sedangkan BOJ (Bank of Japan) hari ini merilis hasil pertemuan yang telah berlangsung selama 2 hari di Tokyo, dengan Gubernur Haruhiko Kuroda akan berpidato dihadapan para wartawan di hari berikutnya. BOJ menyatakan akan melanjutkan untuk menambah basis moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($650 miliar) pasca Kuroda berupaya memicu laju inflasi sebesar 2%. Semua 35 ekonom di survei Bloomberg memperkirakan BOJ akan mempertahankan kebijakan. (bgs) Sumber : Bloomberg

Indeks Berjangka Eropa Catat Gain 0,3%

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Indeks Berjangka Eropa menguat, mengindikasikan ekuitas akan memangkas penurunan mingguan. Kontrak berjangka pada Indeks Euro Stoxx 50 yang akan berakhir bulan September mendatang menguat 0.3% ke level 3,457 pukul 7:10 pagi ini waktu London. Sementara Indeks Stoxx Europe 600 pada pekan ini mengalami penurunan 1.3% dengan mencapai level terendahnya sejak Februari tahun ini yang tercatat Senin kemarin ditengah berkembangnya kecemasan bahwa Yunani akan meninggalkan Zona Eropa. Sementara ECB (European Central Bank) telah mempersiapkan sesi pertemuan darurat pada Jumat ini menyusul pembahasan mengenai bantuan dana talangan (bailout) Yunani yang gagal dan ketakutan pengendalian modal yang membayangi. Pasca pertemuan para Menteri Keuangan pada hari Kamis kemarin kembali menemui kebuntuan, para pemimpin menyerukan diadakannya pertemuan darurat pada Senin mendatang. (bgs) Sumber : Bloomberg

Wall Street 'Hijau', Nasdaq Cetak Rekor

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, New York -Indeks Nasdaq di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) mencetak rekor baru pada perdagangan Kamis. Secara keseluruhan Wall Street berakhir positif karena penguatan data-data ekonomi. Meski masih ada kekhawatiran di Eropa, terkait penyelesaian utang Yunani dengan krediturnya yang belum menemui kesepakatan. "Pertumbuhan ekonomi terus terjadi dan buktinya makin terlihat," kata Analis, John Manley, dilansir dari Reuters, Jumat (19/6/2015). Menurut Manley, kenaikan bunga acuan oleh bank sentral AS, yaitu Federal Reserve (The Fed) akan dilakukan dengan sangat lambat. Namun pasar saham terus memantau pergerakan tersebut. Indeks Dow Jones naik 180,1 poin (1%) ke 18.115,84. Indeks S&P 500 naik 20,8 poin (0,99%) ke 2.121,24. Sementara indeks Nasdaq naik 68,07 poin (1,34%) ke 5.132,95 atau level tertinggi sepanjang sejarah. Ada sekitar 6,2 miliar lembar saham yang ditransaksikan, di atas rata-rata harian 5,96 miliar l

Laju Inflasi AS Dibawah Target The Fed, Dolar Tumbang

Gambar
Dolar mencatat penurunan mingguan ke-2 setelah rilis data kemarin menunjukkan laju inflasi AS berada di bawah target Federal Reserve, mendukung rencana bank sentral untuk melakukan peningkatan suku bunga secara bertahap. Mata uang AS tumbang setelah The Fed memangkas proyeksi jangka panjang terkait suku bunga pinjaman AS pada hari Rabu kemarin, meredupkan daya tarik dolar sebagai aset mata uang. Inflasi inti AS bulan Mei melambat dan indeks harga konsumen secara keseluruhan stagnan dalam 12 bulan terakhir ditengah The Fed berupaya menaikkan laju inflasi tahunan sebesar 2%. Pekan ini Indeks Spot Dollar Bloomberg turun 0.9% ke level 1,164.58 pukul 10:13 pagi ini waktu Tokyo. Dolar tergelincir 1% ke level $1.1384 per euro dan ambruk 0.4% ke level 122.88 yen. Dolar AS masih menjadi best performer selama 12 bulan terakhir diantara mata uang lainnya berdasarkan penilaian Bloomberg Correlation-Weighted Indexes dengan mencatat gain 17%. Selama bulan Juni ini telah menurun sebesa

Minyak Dulang Gain di Level $60 Akibat Merosotnya Pasokan AS

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Minyak menahan gain disekitar level $60 per barel sekaligus berada pada laju kenaikan mingguan ke-2 ditengah adanya peningkatan tanda-tanda pengurangan pasokan minyak AS. Kontrak berjangka minyak stagnan di New York dan mencatat kenaikan 0.7% dalam sepekan terakhir. Para perusahaan pengeboran minyak di AS telah mengurangi jumlah bor minyak pada rekor di pekan 27 dengan berada di level terendahnya dalam lebih dari 5 tahun terakhir, hal itu diutarakan oleh Baker Hughes Inc. dan pasokan minyak mentah telah menurun untuk pekan ke-7 secara beruntun. Kemarin harga minyak naik seiring penurunan dolar, sehingga menyebabkan komoditas lebih menarik bagi para investor. Minyak tengah diperdagangkan mendekati level 6 bulan tertingginya seiring penurunan pasokan minyak mentah AS yang meredam kenaikan output dari negara-negara anggota OPEC. Arab Saudi, Irak dan Uni Emirat Arab memproduksi lebih minyak mentah setelah 12 anggota grup tersebut mengu

Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0,3% Jelang Rilis Keputusan BOJ

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Bursa Saham Asia menguat pada hari ke-2, menyusul gain pada Bursa Saham AS, penguatan Bursa Asia hari ini seiring para investor menunggu rilis keputusan kebijakan BOJ (Bank of Japan). Saham perusahaan energi memimpin kenaikan. Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 146.91 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo, memangkas penurunan pekan ini sebesar 0.8%. Sementara Indeks Standard & Poor 500 ditutup melonjak 1% di New York dan Indeks Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertingginya setelah Federal Reserve memberikan sinyal akan melanjutkan untuk mendukung perekonomian meskipun pertumbuhan ekonomi telah mengalami kenaikan. Indeks Topix Jepang menguat 0.9%. Hari ini BOJ mengakhiri pertemuan yang telah berlangsung selama 2. Saat ini banyak ekonom yang menilai BOJ selanjutnya akan menambah stimulus, hal tersebut berdasarkan survey Bloomberg pada tanggal 8-15 Juni kemarin, setelah Gubernur Haruhiko Kuroda menyatakan bahwa nilai tukar

Reli Indeks Nasdaq Topang Saham AS Di Sesi Penutupan

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham AS ditutup naik, dengan Indeks Nasdaq Composite membukukan rekor tertingginya, karena Federal Reserve mengisyaratkan akan terus mendukung perekonomian bahkan pada saat pertumbuhan ekonomi sedang menemukan momentumnya Indeks Nasdaq naik 1,3% menjadi 5,132.95 pada pukul 4 sore di New York. Indeks S & P 500 naik sebesar 1% menjadi 2,120.97, naik untuk hari ketiganya secara beruntun. Indeks Russell 2000 naik 1,3% menuju level tertinggi sepanjang masanya. Tiga putaran pembelian obligasi dan suku bunga pinjaman The Fed yang mendekati nol telah mendorong Indeks S & P 500 naik lebih dari 200% selama enam tahun. Indeks tersebut turun 0,5% dari level tertingginya yang dicapai pada bulan Mei. Sementara perkiraan rata-rata dari para otoritas The Fed dari yang dirilis pada hari Rabu masih membutuhkan dua kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini, para otoritas mengatakan kenaikan suku bunga satu kali pada 2015 sudah cukup. Kemri