Postingan

Risalah BOJ : Anggota Sepakat Ekonomi Negara Berkembang Akan Meningkat Dalam Jangka Panjang

Gambar
Para pembuat kebijakan Bank of Japan (BOJ) sepakat bahwa negara berkembang telah menderita dari melemahnya pertumbuhan namun kemungkinan ekonomi mereka kemungkinan akan membaik dari perspektif jangka panjang, ditunjukkan dalam risalah dari pertemuan bank sentral di bulan Agustus yang dilaporkan pada hari Jumat. Risalah menunjukan bahwa sebagian besar dari sembilan anggota dewan mengatakan bahwa BOJ harus waspada terhadap resiko penurunan ekspor dari perlambatan yang berkepanjangan di China dan negara berkembang lainnya. �Para anggota sepakat bahwa pemulihan di ekonomi luar negeri dan dampak dari pelemahan yen akan membantu ekspor naik moderat, walaupun dengan beberapa fluktuasi�, menurut dalam risalah. �banyak anggota mengatakan bahwa mereka saat ini harus memantau dengan ketat bagaimana dampak terhadap ekspor Jepang jika negara berkembang, yang termasuk China, terus memburuk ekonominya�. BOJ mempertahankan kebijakan moneter stabil sejak memperluas program

Minyak Tertahan dekat Level $47 Pasca The Fed Pertahankan Suku Bunga

Gambar
Minyak tertahan di dekat level $47 per barel pasca Federal Reserve mempertahankan suku bunga pada level terendah. Minyak berjangka sedikit berubah di New York pasca turun sebesar 0,5 persen pada hari Kamis. Federal Reserve memutuskan untuk menunda menaikkan suku bunga seiring Ketua Janet Yellen menunjukkan bahwa risiko global membayangi tanda-tanda kekuatan ekonomi AS. Harga minyak bersiap catat penguatan mingguan terkait spekulasi cadangan minyak mentah di Amerika turun. Minyak turun lebih dari 20 persen dari level penutupan tertingginya pada bulan Juni tahun ini di tengah melimpahnya pasokan global, Goldman Sachs Group Inc memprediksi harga minyak mungkin tetap berada pada level terendah untuk 15 tahun ke depan. Persediaan minyak mentah AS turun pekan lalu seiring penurunan output untuk minggu keenam, menurut data pemerintah. Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober berada di level $46,74 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 16 sen, puku

Aussie Bergerak Liar Terkait Keputusan Suku Bunga The Fed

Gambar
Dolar Australia bergerak liar pasca keputusan dari Federal Reserve AS untuk mempertahankan suku pada rekor terendah. Pedagang juga khawatir pernyataan hanya menambah ketidakpastian, yang menyakiti mata uang yang berorientasi pada pertumbuhan seperti dolar Australia. Pukul 7:30 (AEST), mata uang Aussie ditransaksikan pada level US71.66c, turun dari US71.85c Rabu. Hanya menjelang pukul 4:00 (AEST) keputusan suku bunga AS mata uang Aussie ditransaksikan pada level US71.64c. Pernyataan kebijakan The Fed terbaru bernada agak dovish, laju inflasi menjadi pusat perhatian khusus bank sentral AS seiring harapan penurunan harga konsumen. Bank sentral AS juga berhati-hati pada pertumbuhan pada tahun 2016 mengingat potensi aliran-on efek dari tingginya volatilitas luar AS. Namun, proyeksi ekonomi dari anggota Fed AS, yang dirilis sejalan dengan pernyataan kebijakan, menyarankan kenaikan suku bunga tahun 2015 hampir mendekat seiring dengan proyeksi 13 dari 17 anggota yang memp

Dolar Ditetapkan untuk Penurunan Mingguan Versus Euro dan Yen

Gambar
Dolar ditetapkan untuk penurunan mingguan terhadap euro dan yen setelah Federal Reserve menahan diri dari menaikkan suku bunga dan pasar memangkas spekulasi terhadap peningkatan suku bunga untuk tahun ini. Indeks mata uang AS terhadap mata uang utama mencapai tiga pekan terendah pada hari Kamis setelah keputusan bank sentral fokus terhadap penurunan inflasi yang rendah, ketidakpastian prospek untuk pertumbuhan global dan gejolak pasar keuangan baru-baru ini. Pedagang membeli kembali dolar terhadap euro pada awal perdagangan Asia, menyusul penurunan dalam mata uang AS pada Kamis kemarin, terhadap prospek sikap kebijakan The Fed yang akan menguntungkan greenback dari waktu ke waktu setelah Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan tetap terbuka untuk pelonggaran moneter lebih lanjut. Dolar berada di level $ 1,1414 per euro pada pukul 9:06 pagi di Tokyo, naik 0,2% dari New York, di mana turun 1,3%. Dolar turun 0,7% terhadap mata uang bersama Eropa pada minggu ini. Greenback

Bursa Jepang Melemah Setelah The Fed Tahan Suku Bunga AS Mendekati Nol

Gambar
Bursa saham Jepang dibuka turun karena keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga AS mendekati nol memunculkan pertanyaan tentang kekuatan ekonomi global. Indeks Topix kehilangan 0,8% ke level 1,480.03 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua tapi empat dari 33 kelompok industri yang mengalami kejatuhan. Indeks tersebut sedikit berubah pada pekan ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,8% ke level 18,292.39. Sementara yen diperdagangkan di 120,07 per dolar setelah penguatan 0,5% pada Kamis kemarin karena keputusan The Fed membuat greenback melemah. Pasar saham Jepang ditutup mulai hari Senin sampai Rabu untuk hari libur. Kontrak E-mini futures pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir kurang dari 0,1%. Indeks ekuitas yang mendasari turun 0,3% pada hari Kamis, membalikkan gain sebelumnya sebesar 1,3% setelah Ketua The Fed Janet Yellen menunjukkan bahwa perkembangan global dibayangi tanda-tanda penguatan di Amerika.(frk) Sumber: Bloomber

Sebagian Besar Saham Asia Melemah Pasca The Fed Tahan Suku Bunga

Gambar
Sebagian besar saham Asia jatuh pasca The Fed memutuskan untuk tidak menaikan suku bunga sehingga meningkatkan kecemasan tentang kekuatan ekonomi global. Indeks Topix Jepang merosot. Sekitar dua saham turun untuk setiap saham yang naik pada indeks MSCI Asia Pacific, ditransaksikan mendatar pada level 129,39 [ukul 09:03 pagi di Tokyo. Indeks bersiap catat kenaikan 1,6 persen pekan ini. Suku bunga AS akan tetap mendekati nol setidaknya untuk sebulan kedepan pasca keputusan The Fed, yang menunjukkan para pembuat kebijakan enggan untuk mengakhiri rekor stimulus moneter pada saat ini ditengah ketidakpastian atas ekonomi China dan negara-negara berkembang lainnya meningkatkan kecemasan terhadap pasar global. Kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini telah jatuh di bawah 50 persen, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan gejolak baru-baru ini mungkin akan menahan ekonomi AS dan menekan laju inflasi berjalan lebih lambat. Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,9 persen seiring pelem

Indeks Berjangka Eropa Naik Jelang Keputusan The Fed Yang Ramai Ditunggu

Gambar
Indeks saham berjangka Eropa naik, menandakan hari ketiga penguatan ekuitasnya, karena investor masih mengukur apakah The Fed akan menaikkan suku bunganya hari ini untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun. Kontrak pada indeks Euro Stoxx 50 yang berakhir minggu ini menguat 0,3 persen pada 07:04 pagi di London. The Fed akan mengumumkan keputusannya setelah ditutupnya pasar Eropa hari ini, mengakhiri minggu penuh spekulasi yang yang berdampak pada volatilitas saham. Para pedagang memberikan harga dalam probabilitas 32 persen bahwa bank sentral akan meningkatkan biaya pinjaman. Hal tersebut naik dari sekitar 28 persen pada hari Senin kemarin, itu jauh, bahkan hampir di bawah kemungkinan sebelum China mendevaluasi mata uangnya yang mengguncang pasar di bulan lalu. Saham telah berayun antara intraday naik dan turun untuk tiga dari empat sesi terakhir di tengah ketidakpastian atas suku bunga AS dan gejolak pada pasar Asia. Indeks Stoxx Europe 600 Index naik sebesar 1,5 pe