Postingan

Ditunggu Sampai Desember 2018, Yuk Tukar Uang yang Mau Dicabut BI

Gambar
Jakarta -  PT Rifan Financindo  || Pada 31 Desember 2008, Bank Indonesia (BI) mengumumkan telah mencabut empat jenis pecahan mata uang rupiah. Aturan ini tertuang dalam Peraturan BI Nomor 10/33/PBI/2008.  Peraturan terkait dengan pencabutan dan penarikan dari peredaran uang kertas pecahan Rp 100.000 tahun emisi 1999, Rp 50.000 tahun emisi 1999, Rp 20.000 tahun emisi 1998 dan pecahan Rp 10.000 tahun emisi 1998. Pertama pecahan Rp 100.000 tahun emisi 1999 bergambar Soekarno Hatta pada bagian depan dan gambar gedung Musyawarah Perwakilan Rakyat pada bagian belakang. Uang ini adalah satu satunya uang berbahan baku plastik. Kemudian uang kertas pecahan Rp 50.000 bergambar pencipta lagu Indonesia Raya Wage Rudolf Soepratman. BI juga mengumumkan mencabut uang kertas pecahan Rp 20.000 bergambar Ki Hajar Dewantara. Untuk pecahan Rp 10.000 bergambar Cut Nyak Dien juga dicabut oleh BI. Uang yang bagian belakangnya bergambar Danau Segara Anak di Gunung Rinjani. Direktur Eksekutif Departemen

Nissan Digugat Konsumen karena Masalah Ban Cadangan

Gambar
JAKARTA, Rifanfinancindo ||   – Tiga pemilik Nissan Elgrand 2.5 HIGHWAY STAR (4X2) A/T, David Tobing, Agus Soetopo, dan Dessy Tiurlan, melakukan  upaya hukum atas tidak tersedianya tempat dan ban cadangan. Ketiganya melakukan gugatan hukum terhadap PT Nissan Motor Indonesia, Nissan Motor Distributor Indonesia, dan Menteri Perhubungan. Dari keterangan yang diberikan David, gugatan sudah terdaftar di Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat dengan nomor register 317/PDT.G/2018/PN.JKT.PST. Menurut David, pengacara sekaligus Ketua Komunitas Konsumen Indonesia, pihak yang digugat melanggar Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan. Menurut dia, peraturan itu mewajibkan pihak produsen, distributor, atau importir, menyertakan tempat dan ban cadangan pada kendaraan sebagai syarat uji tipe. “Kalau memang aturannya masih berlaku ya berarti harus ditaati. Ini tujuannya agar jangan ada pilih kasih, jangan ada yang lolos dan ada yang tidak,” kata David kepada KOMPAS.com, Rabu (6/6/2018

Habisi Xpander, Toyota Tak Main-main dengan Avanza Baru

Gambar
Rifan Financindo  || Persaingan mobil keluarga di Indonesia selalu menarik untuk disimak, terlebih untuk kelas low multi purpose vehicle (MPV). Bagaimana tidak, persaingannya kian sengit.  Bahkan Toyota Avanza yang bertahun-tahun sukses jadi pemimpin pasar berhasil tumbang oleh produk baru seperti Mitsubishi Xpander. Rapor Avanza pun belakangan memburuk. Menurut Toyota selain melirik produk kompetitor, banyak konsumen Avanza yang mulai naik kelas ke Rush terbaru. Kendati demikian, bukan berarti PT Toyota Astra Motor bergeming melihat pasar Avanza yang kian tipis. Sebab Avanza terbaru memang tengah dipersiapkan Toyota. Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto mengatakan, bukan perkara mudah menghadirkan sebuah produk baru. Karena harus berkenaan dengan kebutuhan konsumen, di mana persiapannya bisa menghabiskan waktu dua tahun lebih. “Tapi kita selalu melakukan survei, untuk membuat produk kita lebih baik. Yang pasti kita coba pelajari dan apa yang bisa kita laku

Inflasi Mei diperkirakan terkerek kurs rupiah

Gambar
JAKARTA  || PT Rifan Financindo  || Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi lebih dalam sepanjang Mei 2018 mulai mempengaruhi harga sejumlah barang, diperkirakan menjadi pemicu utama inflasi bulan lalu. Namun, sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN memperkirakan, laju inflasi Mei yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (4/6) besok, jauh lebih rendah dibandingkan inflasi satu bulan sebelum lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.  Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan, inflasi ramadan atau satu bulan sebelum lebaran tahun ini sebesar 0,33%. Dengan perkembangan itu, inflasi tahunan Mei diperkirakan mencapai 3,35% year on year (YoY). Menurut Andry, sumber inflasi yang terlihat jelas pada Mei tahun ini adalah depresiasi nilai tukar rupiah. "Hal itu memicu kenaikan harga barang impor atau imported inflation," kata Andry kepada KONTAN, Jumat (1/6). Untuk diketahui, depresiasi nilai tukar rupiah di bulan Mei cenderung lebih dalam dibanding bulan sebelumnya. Bah

Transfer hingga Tarik Tunai ATM Terganggu, Ini Penjelasan BNI

Gambar
Jakarta -  Rifanfinancindo  ||   Sejumlah nasabah mengeluh dengan layanan transfer Bank Negara Indonesia (BNI). Keluhan yang diunggah ke sosial media instagram berisi beragam masalah dari mulai gagal transfer hingga gagal tarik tunai di anjungan tunai mandiri (ATM). Terkait hal yang terjadi sejak Kamis 31 Mei 2018 tersebut, pihak BNI akhirnya angkat bicara. Sehubungan dengan adanya keluhan beberapa nasabah BNI yang terekspos di media sosial, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:    1. Telah terjadi gangguan layanan transfer online antar bank pada tanggal 31 Mei 2018 selama +/- 2 jam (sekitar pukul 16.00-18.00 WIB) yang menyebabkan dana nasabah terdebet, namun belum mendapat konfirmasi dana masuk di rekening bank tujuan.     2. Atas kondisi ini, telah dilakukan percepatan proses rekonsiliasi data transaksi antar bank agar dana nasabah segera dapat dibuku dan diselesaikan dengan baik.     3. Sebagian besar nasabah sudah mendapatkan kepastian dananya telah dikreditkan kembal

BI Akhirnya Restui Uang Elektronik Paytren Milik Yusuf Mansur

Gambar
Jakarta, Rifan Financindo  ||   -- Bank Indonesia (BI) akhirnya memberikan izin penyelenggaraan uang elektronik Paytren milik Jam'an Nurchotib Mansur alias Yusuf Mansur. "Alhamdulillah (sudah kantongi izin dari BI) dah," ujar Yusuf Mansur kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/5). Rencananya, Yusuf Mansur akan meluncurkan kembali uang elektronik Paytren pada Jumat (1/6). Peluncuran tersebut dilakukan bersamaan dengan penerimaan izin secara simbolis dari Bank Indonesia. "Kerja keras selama 300 hari telah membuahkan hasil gemilang diperolehnya izin e-money dari BI," terang dia. Uang elektronik Paytren sempat dibekukan oleh Bank Indonesia lantaran harus terlebih dahulu mengurus perizinan. Selain memiliki bisnis uang elektronik, Yusuf Mansur juga memiliki PayTren Aset Manajemen yang sudah lebih dulu mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah mengantongi izin, kedua perusahaan tersebut rencananya bakal disinergikan guna saling menunjang bisni

Suku Bunga Acuan Naik, BCA Naikkan Bunga Deposito 0,25 Persen

Gambar
JAKARTA, PT Rifan Financindo  || —PT Bank Central Asia Tbk menyesuaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin (bps)  menjadi 4,5 persen, dengan menaikkan pula bunga produk depositonya sebesar 0,25 persen. "Kita mulai naikkan (bunga) deposito 0,25 persen. Ini kami antisipasi saja, kan bunga acuan naik," kata Direktur Bank PT BCA Tbk Suwignyo Budiman, di Jakarta, Senin (28/5/2018) malam. Menurut Suwignyo, keputusan menaikkan suku bunga deposito tersebut baru diputuskan dalam rapat direksi pada Senin. Dia memperkirakan suku bunga baru ini akan efektif berlaku per 1 Juni 2018. Suwigno mengatakan, kenaikan bunga deposito merupakan hal yang lumrah dilakukan untuk menyesuaikan kondisi perekonomian.  "Naiknya juga tidak banyak. Dampaknya tak terlalu besar," kata Suwignyo. Meski menaikkan suku bunga deposito, lanjut Suwignyo, BCA belum berencana menaikkan suku bunga kredit. Menurut dia, BCA menilai tingkat suku bunga acuan yang dipatok BI mas