PALWA "Mesin Penghancur Multiguna" - MADE IN INDONESIA


PALWA "Mesin Penghancur Multiguna" di Produksi Oleh : CV. SURYA SAKTI


Profil dari yang buat gan




Nama : Paulus Watang
Nama Usaha : CV. Surya Teknik
Kota : Kupang
Propinsi : Nusa Tenggara Timur
Kegiatan Pemberdayaan : Menemukan mesin multiguna



ane scan dari komp*s , maap jelek  
Sampah yang berserakan di sekitar kita bisa menjadi sumber masalah. Entah itu penyakit atau pun persoalan sosial. Tapi dengan mesin Palwa yang diciptakan seorang putra Indonesia kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Barat yang bernama Paulus Watang, sampah bisa dijadikan sumber pendapatan. Dengan pengolahan sampah dengan baik, sampah itu bisa diubah jadi uang.

Nama Palwa diambil dari singkatan sang pembuatnya; Paulus Watang. Palwa adalah mesin khusus bagi para petani, nelayan, peternak, masyarakat dan lain-lain yang ingin mengolah dari bahan mentah, sampah, hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan sebagainya menjadi bahan yang dapat memiliki nilai tertentu berupa bubur, tepung, bubuk, juga pelet. Mesin penggiling multiguna dengan mekanisme pisau putar ini diciptakan tahun 1999 dan dipatenkan sebagai hak cipta pribadi pada 5 Agustus 2003 di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI.

Paulus Watang terinspirasi menciptakan mesin multiguna ini karena melihat banyaknya tumpukan besi bekas di sejumlah areal di kotanya, kemudian dia menciptakan mesin produksi multiguna. Mesin buatannya yang sudah dipatenkan itu, disesuaikan dengan kebutuhan, baik untuk menghasilkan tepung dalam berbagai tingkatan; sangat halus, kurang halus atau pelet.

Sistem kerja mesin Palwa yakni menarik, membelah, memarut, menyaruk, menghaluskan, dan melempar pada dinding. "Mesin ini mampu menggiling bahan basah maupun kering untuk menghasilkan empat produk, yakni tepung, hancur, bubur, dan pelet," ujarnya kepada Fajar, usai memperlihatkan kerja mesin tersebut di Kapasa Raya, sekitar Kawasan Industri Makassar (KIMA), kemarin. Pemanfaatan hasil olahan pabrik ini, kata Paulus lagi, bisa untuk usaha peternakan berupakan pakan, untuk obat kesehatan, perikanan dan tumbuhan laut, perindustrian, pertanian dan sebagainya.

Mesin giling yang digerakkan dengan diesel ini menggunakan bahan bakar solar. Kapasitas produksi mesin ini per jamnya mencapai 350-700 kg untuk bahan jenis basah dengan kebutuhan satu liter solar, sedangkan bahan giling kering butuh 700-1.200 kg per liter solar. "Saya berusaha agar pengguna mengeluarkan biaya sekecil mungkin, tetapi produksi sebanyak mungkin," terangnya.

Dengan satu mesin Palwa, jelas anak pasangan Hau To Tjiau dan Go Se Moe ini, dapat dihasilkan pakan ternak, pupuk ramah lingkungan atau kompos, tepung, beras, sagu, adonan bakso, dan lain-lain. "Dengan inovasi melalui mesin ini, sisa-sisa potongan kayu, daun-daunan, jerami, kulit pisang, kulit kakao, atau sampah organik lainnya yang selama ini terbuang percuma dapat dibuat menjadi kompos sehingga bisa menghasilkan uang," bebernya.

Sebagai mesin multiguna, Palwa juga katanya, dapat mengolah daging atau ikan mentah menjadi adonan bakso. Bisa juga mengolah jagung menjadi tepung. Bukan hanya itu, pecahan kaca (beling) atau sampah plastik bisa diproses menjadi butiran yang dapat dipakai untuk membuat perhiasan yang unik.

Mesin Palwa tersebut sudah dipasarkan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat oleh CV Agrolestari Mandiri, Makassar. Menurut Andi Arifuddin Paulangi yang menjadi distributor Palwa, pihaknya optimis memasarkan mesin baru ini karena dengan mesin multiguna, pemiliknya bisa mengolah sampah menjadi barang yang sangat berharga dan dapat menghasilkan uang. "Dengan mesin ini kita bisa membuka lapangan kerja dan usaha baru," ungkapnya


penampakan alatnya gan
Spoilerfor bukti:


sumber rifanfinancindojakarta.blogspot.com | iniunic.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000010305189/palwa-quotmesin-penghancur-multigunaquot---made-in-indonesia-gan/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us