Setelah Monyet, Iran Akan Kirim Kucing ke Antariksa
VIVAnews - Setelah tujuh bulan lalu mengklaim berhasil
mengirim monyet ke luar angkasa, kini Iran menyatakan akan mengirim
kucing persia ke luar bumi.
Hal ini disampaikan oleh pejabat senior program luar angkasa Iran, Mohammed Ebrahimi, kepada kantor berita IRNA, Senin 16 September 2013. Menurut Ebrahimi, kucing persia itu akan dikirim menggunakan roket berbahan bakar cair dengan ukuran yang lebih besar. Dalam pengiriman hewan sebelumnya yakni monyet, mereka menggunakan teknologi peluncur berbahan bakar padat.
Teknologi ini biasanya digunakan untuk meluncurkan rudal jarak jauh. Ebrahimi tidak mengungkap lebih jauh alasan perubahan penggunaan roket, namun para analis menilainya sebagai upaya untuk meminimalisasi kekhawatiran dunia internasional saat kini Iran dipimpin oleh Pemimpin baru moderat, Hasan Rouhani.
Pasalnya Rouhani kini tengah menggalang dukungan dan membuka kemungkinan untuk berdialog dengan negara barat seputar penggunaan nuklir. Namun Ebrahimi menjamin, roket baru ini tetap dapat meluncur hingga ketinggian 120 kilometer.
Sama seperti ketika Iran mengirimkan seekor monyet ke luar angkasa. Kucing Persia ini rencananya akan dikirim ke luar bumi pada akhir kalendar Iran atau tanggal 21 Maret tahun 2014.
Namun saat pengiriman monyet berhasil dilakukan ke luar angkasa, banyak pihak menyangsikan kebenaran misi tersebut. Hal itu disebabkan foto monyet yang dikirim dengan yang kembali dari luar angkasa sangat berbeda.
Ebrahimi membantah adanya rekayasa dalam misi tersebut. Menurut dia, perbedaan foto disebabkan media pemerintah keliru mengirimkan foto kepada media lainnya.
Foto yang dikirim kepada media adalah monyet yang tidak jadi dikirim ke luar angkasa pada Februari kemarin. Ebrahimi bersikeras bahwa yang dikirim ke luar bumi hanya satu monyet, entah itu Pishgam atau Pioneer.
Mahluk mamalia itu mengudara selama 20 menit dengan ketinggian 120 kilometer. Selain pernah mengirimkan monyet, Iran dilaporkan juga pernah mengirimkan tikus, seekor kura-kura dan beberapa cacing ke luar angkasa.
Semua hewan itu dikirim ke sana sebagai bagian dari ambisi Iran yang ingin mengirimkan manusia ke antariksa pada 2018 mendatang.
Iran dilaporkan ingin meletakkan satelit milik mereka sendiri ke orbit agar bisa memantau bencana, karena negaranya termasuk yang kerap dilanda fenomena alam tersebut. Selain itu mereka juga ingin mengembangkan kualitas telekomunikasi dan memperluas jangkauan pemantauan militer di kawasan Timur Tengah.
Niat ini tidak main-main karena mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad pada awal tahun ini mengatakan bersedia untuk menjadi astronot pertama asal Iran yang dikirim ke luar angkasa. (adi)
Hal ini disampaikan oleh pejabat senior program luar angkasa Iran, Mohammed Ebrahimi, kepada kantor berita IRNA, Senin 16 September 2013. Menurut Ebrahimi, kucing persia itu akan dikirim menggunakan roket berbahan bakar cair dengan ukuran yang lebih besar. Dalam pengiriman hewan sebelumnya yakni monyet, mereka menggunakan teknologi peluncur berbahan bakar padat.
Teknologi ini biasanya digunakan untuk meluncurkan rudal jarak jauh. Ebrahimi tidak mengungkap lebih jauh alasan perubahan penggunaan roket, namun para analis menilainya sebagai upaya untuk meminimalisasi kekhawatiran dunia internasional saat kini Iran dipimpin oleh Pemimpin baru moderat, Hasan Rouhani.
Pasalnya Rouhani kini tengah menggalang dukungan dan membuka kemungkinan untuk berdialog dengan negara barat seputar penggunaan nuklir. Namun Ebrahimi menjamin, roket baru ini tetap dapat meluncur hingga ketinggian 120 kilometer.
Sama seperti ketika Iran mengirimkan seekor monyet ke luar angkasa. Kucing Persia ini rencananya akan dikirim ke luar bumi pada akhir kalendar Iran atau tanggal 21 Maret tahun 2014.
Namun saat pengiriman monyet berhasil dilakukan ke luar angkasa, banyak pihak menyangsikan kebenaran misi tersebut. Hal itu disebabkan foto monyet yang dikirim dengan yang kembali dari luar angkasa sangat berbeda.
Ebrahimi membantah adanya rekayasa dalam misi tersebut. Menurut dia, perbedaan foto disebabkan media pemerintah keliru mengirimkan foto kepada media lainnya.
Foto yang dikirim kepada media adalah monyet yang tidak jadi dikirim ke luar angkasa pada Februari kemarin. Ebrahimi bersikeras bahwa yang dikirim ke luar bumi hanya satu monyet, entah itu Pishgam atau Pioneer.
Mahluk mamalia itu mengudara selama 20 menit dengan ketinggian 120 kilometer. Selain pernah mengirimkan monyet, Iran dilaporkan juga pernah mengirimkan tikus, seekor kura-kura dan beberapa cacing ke luar angkasa.
Semua hewan itu dikirim ke sana sebagai bagian dari ambisi Iran yang ingin mengirimkan manusia ke antariksa pada 2018 mendatang.
Iran dilaporkan ingin meletakkan satelit milik mereka sendiri ke orbit agar bisa memantau bencana, karena negaranya termasuk yang kerap dilanda fenomena alam tersebut. Selain itu mereka juga ingin mengembangkan kualitas telekomunikasi dan memperluas jangkauan pemantauan militer di kawasan Timur Tengah.
Niat ini tidak main-main karena mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad pada awal tahun ini mengatakan bersedia untuk menjadi astronot pertama asal Iran yang dikirim ke luar angkasa. (adi)
Komentar
Posting Komentar