Gold Market Report, 18/12/2013


        Pasca data inflasi rendah, emas mengalami
                                   tekanan
      New York, 17/12 (Bloomberg)
– Emas berjangka jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga sesi terakhir setelah sebuah laporan ekonomi menunjukkan tidak adanya perubahan dalam tingkat biaya  hidup di AS pada bulan November dari bulan sebelumnya, mengurangi permintaan untuk logam sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Tingkat harga konsumen (CPI) naik 1,2 persen dalam 12 bulan yang berakhir 30 November setelah naik 1 persen pada tahun yang berakhir 31 Oktober, berdasarkan data yang dirilis pemerintah AS hari Selasa. Inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan bahan bakar, naik 0,2 persen pada bulan lalu dibandingkan Oktober. Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 1,1 persen untuk diselesaikan pada level $ 1,230.10 per ounce di Comex, New York. Logam ini naik 1,6 persen dalam dua sesi sebelumnya. Para pembuat kebijakan, Federal Reserve setelah pertemuan September mereka mengatakan bahwa tingkat inflasi di bawah target 2 persen dapat menimbulkan risiko terhadap kinerja ekonomi. Sekitar 34 persen ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada 6 Desember lalu memperkirakan bahwa Fed akan mulai memangkasstimulus moneter setelah menyimpulkan pertemuan FOMC selama dua hari pada Rabu waktu setempat. Emas naik 70 persen dari Desember 2008 sampai Juni 2011 setelah Fed memompa lebih dari $ 2 triliun ke dalam sistem keuangan dengan menggunakan stimulus ekonomi. Perak berjangka untuk pengiriman Maret turun 1,3 persen di $ 19,84 per ounce di Comex. (brc)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us