Index Market Report, 16/12/2013

                         Bursa Hong Kong berakhir 01.2 persen lebih tinggi di sesi akhir pekan

Hong Kong, AFP (13/12) –
Bursa saham Hong Kong berakhir 0,12 persen lebih tinggi pada Jumat, akhiri penurunan beruntun tiga hari. Investor fokus pada pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pekan depan yang dianggap penting untuk mengetahui arah masa depan dari stimulus moneter di negara itu. Indeks acuan Hang Seng naik 27,84 poin menjadi 23,245.96 dengan volume transaksi senilai HK$60.03milyar ($ 7.75 milyar). 
        Sebagian besar keuntungan berasal dari saham finansial China, yang rebound setelah jatuh selama tiga sesi berturut-turut. Bank of China naik 0,8 persen menjadi HK$2,62 dan Bank of Communications Co naik 1,1 persen menjadi HK$5,52. Sentimen investor juga terangkat oleh saham Cinda Asset Management, bank BUMN China yang go public pada hari Kamis kemarin. Saham tersebut menguat 4,4 persen menjadi HK$4,60 pada hari ini setelah naik 26 persen pada debutnya kemarin. Pasar saham China ditutup turun 0,31 persen.
        Indeks Shanghai Composite turun 6.73 poin ke 2,196.07 dengan nilai transaksi 72.6 milyar yuan ($ 12,0 miliar). Indeks tersebut jatuh 1,83 persen selama seminggu. Pihak otoritas China dijadualkan untuk mengatur sasaran pertumbuhan ekonomi dan nada kebijakan untuk tahun depan dalam sebuah konferensi kunci yang akan dimulai Selasa depan. "Ada sedikit kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi tahun depan akan menurun," kata analis Capital Securities, Zhang Yuheng kepada Dow Jones Newswires. "Kami berharap hasil pertemuan akan disimpulkan pada Selasa depan dan memberi investor beberapa berita tentang rencana pemerintah untuk mereformasi (BUMN)," katanya. (brc)

                                                  Bursa Jepang ditutup naik 0.40 persen
 
        Tokyo, AFP (13/12) – Indeks saham Nikkei di Tokyo ditutup 0,40 persen lebih tinggi pada hari Jumat seiring saham-saham eksportir yang mendapatkan dorongan dari kejatuhan yen ke level terendah lima tahun terhadap dolar dan euro. Indeks Nikkei 225 bertambah 61,29 poin menjadi 15,403.11, tetapi indeks Topix dari seluruh saham bagian pertama terkoreksi 0,27 persen, atau 3,35 poin,menjadi 1,238.88. Di pasar uang, dolar naik setinggi ¥ 103,92 di perdagangan sore di Tokyo dari posisi ¥ 103,36 di New York pada hari Kamis, sementara euro mencapai ¥ 142,82 dibandingkan dengan ¥ 142,15 - juga di level tertinggi yang tidak terlihat sejak Oktober 2008 lalu. Yen yang lemah cenderung mendorong kenaikan eksportir Jepang karena akan meningkatkan daya saing mereka di luar negeri dan mengembang laba yang telah direpatriasi. Namun, hanya ada sedikit reaksi terhadap data ekonomi revisi yang dirilis Jumat sore yang menunjukkan bahwa tingkat output pabrik Jepang naik sebesar 1,0 persen pada bulan Oktober, lebih baik dari pembacaan awal sebesar 0,5 persen. (brc)

                               Saham AS sedikit berubah setelah DPR ASmenyetujui anggaran 

          New York, Bloomberg (13/12) – Saham-saham AS sedikit berubah, menandai minggu terburuk bagi indeks Standard & Poor 500 sejak Agustus lalu, dengan kerugian produsen minyak dan telekomunikasi mengimbangi keuntungan setelah DPR mengesahkan kesepakatan anggaran. Indeks S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen menjadi 1,775.32 pada pukul 4 pm di New York. Indeks acuan saham itu telah jatuh sebesaer 1,7 persen minggu ini, penurunan terbesar sejak Agustus. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 15,93 poin, atau 0,1 persen, ke posisi 15,755.36. DPR AS meluluskan rancangan anggaran kemarin sore yang akan membatasi pemotongan belanja otomatis dan menghindari terulangnya shutdown pemerintah seperti Oktober lalu. Kesepakatan itu melindungi program yang diajukan oleh Demokrat dan keringanan pajak korporasi yang diminta oleh Partai Republik. Jumlahnya hampir sama hasil pemungutan suara dari para anggota parlemen kedua partai politik terhadap kompromi tersebut. Senat harus menyetujui undang-undang dan Presiden Barack Obama telah menandatanganinya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us