Index Market Report, 09/01/2014

                                                Saham Hong Kong Ditutup Naik 1,25 %

           Hong Kong, AFP (8/01)
– Saham-saham Hong Kong ditutup 1,25 persen lebih tinggi pada hari Rabu, memimpin dari Wall Street dalam menanggapi data perdagangan AS yang kuat. Indeks acuan Hang Seng naik 283,81 poin menjadi 22,996.59 dengan nilai transaksi HK $ 75.98 miliar ($ 9,80 miliar). Di New York pada hari Selasa kemarin tiga indeks utama reli terhadap berita defisit perdagangan AS yang menyusut pada bulan November lalu setelah ekspor mencapai rekor tertinggi, menambah serentetan terbaru dari data yang menunjukkan perekonomian mulai kembali ke jalurnya.
           Dalam kontraksi bulanan kedua berturut-turut defisit menyempit 12,9 persen dari bulan Oktober menjadi 34,3 miliar, angka terkecil sejak bulan September 2009. Itu juga jauh lebih baik daripada perkiraan sebasar $ 40.4miliar. Meskipun kenaikan pada hari Rabu masih ada kekhawatiran tentang ekonomi China, yang telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan dalam beberapa bulan terakhir. Perhatian akan tertuju pada di rilisnya data perdagangan yang penting pada Jumat mendatang, dengan beberapa analis takut data tersebut akan lebih lemah.
             Di perdagangan Hong Kong perusahaan internet China Tencent naik 1,5 persen menjadi HK $ 501,50 setelah JP Morgan menaikkan target harga pada saham ke HK $ 580.HSBC menambahkan 1,79 persen menjadi HK $ 85,40, raksasa energi CNOOC melonjak 2,34 persen menjadi HK $ 13,98 dan China Mobile naik 0,51 persen menjadi HK $ 78,45. Saham China ditutup turun 0,15 persen. Indeks Shanghai Composite turun 2,98 poin menjadi 2,044.34 dengan nilai transaksi 62,9 miliar yuan ($ 10.4 miliar).(frk)

            Indeks Topix Jepang Bukukan Penurunan Back-to-Back Terbesar 3 Minggu Terakhir

             Tokyo, Reuters (8/01)
– Index Nikkei Jepang melonjak dihari Rabu setelah menguatnya data perdagangan di A.S yang telah mendorong minat terhadap resiko, dengan trader yang melihat pembelian dari dana pensiun asing, sementara saham dari Nintendo Co Ltd. mengalami lonjakan setelah China untuk sementara waktu mencabut larangan penjualan konsol permainan. Penutupan Index Nikkei berada sebanyak 1.9% lebih tinggi dilevel 16,121.45, mendekati enam tahun tertinggi dilevel 16,320.22 yang tercapai pada tanggal 30 Desember. Index Topix yang lebih luas melonjak sebanyak 1.8% ke level 1,306.23, sebuah level yang tidak terlihat sejak bulan Juli 2008, dalam sebuah perdagangan yang bersifat aktif, dengan sebanyak 3 Milyar saham yang berganti tangan, merupakan volume tertinggi sejak 13 Desember.
              Para trader mengatakan bahwa dana pensiun luar negeri dan investor asing lainnya berada diantara para pembeli dari sektor financial seperti halnya Nomura Holdings and Mizuho Financial Group, yang masing-masing naik 4.6% dan juga 3.5%, sementara Nomura merupakan saham yang paling paling banyak ditransaksikan pada main board, sementara Mizuho menduduki posisi yang keempat. Nintendo, yang paling banyak ditransaksikan diurutan ketujuh telah naik 11% menuju 2 ½ tahun tertinggi setelah China untuk sementara waktu yang telah mencabut larangan selama 14 tahun pada penjualan konsol video game. Index Nikkei 400 Jepang yang telah mulai ditransaksikan pada hari Senin, telah gain sebanyak 1.8% bergerak menuju ke level 11,800.26.(tito)

                                          Investor Kaji Risalah The Fed, Saham AS Jatuh

          New York, Bloomberg (8/01)
– Saham-saham AS jatuh, pasca ekuitas mengalami rebound kemarin dari penurunan tiga hari sebelumnya, sejalan dengan risalah dari Federal Reserve menunjukkan bahwa para otoritas menunjukkan kekhawatiran mengenai resiko-resiko stabilitas keuangan dan data daftar gaji mengalami kenaikan dari yang diperkirakan sebelumnya. Indeks Standard & Poor 500 turun kurang dari 0.1% ke level 1,837.50 pada pukul 4 sore di New York. Acuan ekuitas tersebut mengalami kenaikan sebesar 30% pada tahun lalu, kenaikan tajam sejak tahun 1997. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average tergelincir sebesar 68.20 poin atau 0.4% ke level 16,462.74. 
              Para otoritas Federal Reserve melihat adanya penurunan akan manfaat ekonomi dari program pembelian obligasi oleh bank sentral, berdasarkan pada risalah pertemuan Federal Reserve, saat mereka mengambil langkah pertama guna memangkas laju pembelian aset. Risalah tersebut tidak menjelaskan serangkain jadwal pengurangan laju pembelian aset, meskipun “sedikit” dariotoritas Federal Reserve menyebutkan adanya kebutuhan akan “laju yang lebih deterministik.” (bgs)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us