Emas temukan support utama dari bullish double bottom

Sebuah pola double bottom mulai terbentuk pada grafik emas “ ini mengindikasikan adanya peluang reli untuk jenis logam mulia tersebut yang dilandasi oleh support utama di dekat  level terendah tiga tahun pada level $1,180 per ounce, ungkap seorang analis pada Jumat lalu.
Formasi yang mempunyai dua lembah pada kisaran yang relative sama biasanya cukup diandalkan oleh para chartist karena ini merefleksikan psikologis para investor dengan menunjuk pada level kritis dimana menjualan besar-besar telah kehilangan momentumnya dua kali.
Pola yang menyerupai huruf "W", menghubungkan dua titik terendah pada tanggal 28 Juni dan 31 Desember yang keduanya berada di dekat $ 1.180, dengan puncak di tengah $ 1.433 per ounce pada 28 Agustus.
"Ini menunjukkan bahwa emas telah menemukan bottom dalam waktu dekat dan dapat memicu pembelian baru," kata Adam Sarhan, CEO Sarhan Capital yang berbasis di New York.
Untuk melengkapi pola bullish ini, logam kuning itu pertama harus naik di atas resistensi teknis utama termasuk level tertinggi 2014 di dekat $ 1.280 per ounce dan moving average 200- day di $ 1.312 , kata Sarhan.
Jumat lalu, spot emas turun 0,2 persen pada sekitar $ 1.240 per ounce. Awal minggu ini jatuh 2 persen, emas telah membukukan kenaikan beruntun lima minggu setelah membukukan penurunan 28 persen pada tahun 2013 lalu.
Sementara itu, Mark Arbeter, strategist dari S & P Capital IQ di New York mengatakan bahwa break di atas $ 1,267.50 per ounce akan menyelesaikan pola head-and-shoulder bullish yang dapat memicu potensi reli  $ 100.
head-and-shoulder - yang terdiri dari reli utama dan dua reli yang lebih kecil, yang membentuk kepala dan bahu - juga dianggap sebagai salah satu pola pembalikan yang paling dapat diandalkan oleh para analis.
Dalam waktu dekat, emas bisa berada dalam konsolidasi dalam fase downtrend yang lebih lama untuk mencerna kemunduran tajam tahun lalu, kata Sarhan.
Bila emas jatuh di bawah tiga tahun terendah di $ 1.180 per ounce, Sarhan memperkirakan akan ada  sell - off besar yang kemungkinan akan membuat lembaga dana besar dan investor institusi untuk mengubah sepenuhnya menjadi bearish.

Sumber : Reuters

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us