Pengaruh Data Perumahan, Bursa Saham AS Melemah Setelah 6 Hari Reli
Bursa saham AS melemah, memangkas gain
terpanjang secara berturut-turut pada Indeks Standard & Poor 500
sejak September tahun lalu, akibat laporan laba yang mengecewakan dari
perusahaan AT&T Inc. , Amgen Inc. dan penurunan secara mengejutkan
pada data penjualan perumahan baru AS.
Indeks S&P 500 melemah 0.2% ke level 1,875.39 pukul 4 sore waktu New York. Dow Jones Industrial Average tergelincir 12.52 poin atau 0.1% ke level 16,501.85. Indeks Nasdaq 100 melemah 0.9%.
Acuan ekuitas AS telah catat penguatan 3.5% selama reli 6 harinya, menutup 0.6% dibawah rekor tertingginya, akibat rilis laba dari Netflix dan Citigroup Inc. melampaui dari perkiraan sebelumnya dan Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang menegaskan kembali bahwa komitmen bank sentral guna mendukung perekonomian.
Rilis data oleh Departemen Perdagangan AS pada hari ini menunjukkan bahwa penjualan perumahan baru bulan Maret secara mengejutkan catat penurunan ke level terendahnya dalam 8 bulan terakhir, penurunan tersebut mencerminkan bahwa sinyal industry perumahan sedang menghadapi tantangan yang lebih besar dari sekedar cuaca buruk. Penjualan turun 14.5% ke 384,000. Sebelumnya para ekonom memprediksikan kenaikan sebesar 450,000. (bgs)
Sumber: Bloomberg
Indeks S&P 500 melemah 0.2% ke level 1,875.39 pukul 4 sore waktu New York. Dow Jones Industrial Average tergelincir 12.52 poin atau 0.1% ke level 16,501.85. Indeks Nasdaq 100 melemah 0.9%.
Acuan ekuitas AS telah catat penguatan 3.5% selama reli 6 harinya, menutup 0.6% dibawah rekor tertingginya, akibat rilis laba dari Netflix dan Citigroup Inc. melampaui dari perkiraan sebelumnya dan Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang menegaskan kembali bahwa komitmen bank sentral guna mendukung perekonomian.
Rilis data oleh Departemen Perdagangan AS pada hari ini menunjukkan bahwa penjualan perumahan baru bulan Maret secara mengejutkan catat penurunan ke level terendahnya dalam 8 bulan terakhir, penurunan tersebut mencerminkan bahwa sinyal industry perumahan sedang menghadapi tantangan yang lebih besar dari sekedar cuaca buruk. Penjualan turun 14.5% ke 384,000. Sebelumnya para ekonom memprediksikan kenaikan sebesar 450,000. (bgs)
Sumber: Bloomberg
Komentar
Posting Komentar