Kilau Emas Mulai Memudar di Akhir Juni
Harga emas pada perdagangan pekan lalu, terpantau mulai memasuki masa pelemahan trend positif hampir sepanjang bulan Juni. Harga emas yang terdongkrak oleh konflik geopolitik global serta dua bank sentral berpengaruh di dunia yaitu The Fed dan ECB dianggap mulai jenuh dan terlalu mahal. Walaupun demikian, jelang ditutupnya bulan Juni 2014 pada pekan lalu, harga emas tetap ditutup menguat secara agregat sepekan hingga 4 minggu berturut-turut.
Pergerakan harga emas pada pekan lalu
terpantau masih bergerak menguat cukup kokoh di awal pekan. Dorongan
ekskalasi konflik Irak yang dianggap sebagai peningkatan gangguan
stabilitas geopolitik global berimbas pada penguatan harga emas.
Peningkatan ekskalasi konflik semakin menjadi saat potensi ketegangan di
Irak dianggap berpotensi menguat saat kedatangan menteri luar negeri
AS, John Kerry, mendatangi Irak untuk menyatakan dukungan terhadap
pemerintah Irak.
Dampak dari kehadiran John Kerry ke Irak,
kembali menguat pada perdagangan hari kedua pekan lalu. Imbas dari
konflik Irak yang turut melemahkan bursa global, memicu peralihan
investasi para investor dari bursa saham ke bursa komoditas khususnya
emas sehingga emas kian menguat. Bahkan emas kembali didorong oleh
anjloknya GDP kuartal 1 AS yang negatif ke posisi -2,9% cukup jauh dari
ekspektasi di kisaran -1.0%.
Namun, jelang akhir pekan, pergerakan
harga emas terpantau mulai lesu akibat terus menguatnya harga emas
sepanjang Juni ini. Terpantau terhitung sejak Kamis, harga emas terus
melemah akibat pergerakan harga secara teknikal mulai jenuh dan
menurunya daya beli setelah pergerakan menjauhi level $1.300/t oz.
Pelemahan harga emas pada akhir pekan
lalu selain dipengaruhi oleh lesunya pergerakan melalui indikator
teknikal juga dipicu oleh kasus Tiongkok dan data indeks sentimen
konsumer AS. Kasus investasi emas bodong yang melibatkan hampir 20%
total jaminan emas Tiongkok memicu kekhawatiran akan pelemahan
permintaan emas Asia. Sedangkan data indeks sentimen konsumer AS yang
naik ke level 82,5 pada Mei mengindikasikan perekonomian AS berjalan
positif sehingga minat terhadap investasi emas berpotensi turun.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas
LLG tetap dapat ditutup menguat meskipun pergerakan emas mulai terpantau
lesu. Harga emas LLG ditutup menguat secara agregat sepekan sebesar
0,13% ke tingkat harga $1.315,95/t oz atau naik $1,70/t oz.
Sedangkan pada perdagangan emas berjangka
Comex pekan lalu, harga emas juga masih dapat ditutup menguat. Harga
emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 naik 0,26% ke tingkat
harga $1.320/t oz atau menguat $3,4/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas akan cenderung mengalami pelemahan
pada pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh pergerakan harga emas yang
terpantau mulai lesu akibat pelemahan daya beli investor imbas nilai
emas yang terus menguat hampir sepanjang Juli. Selain itu, beberapa
faktor fundamental yang akan rilis pada pekan ini seperti keputusan
tingkat suku bunga ECB, data pengangguran AS dan EURO, serta neraca
perdagangan AS yang diprediksi akan positif dapat berpengaruh negatif
pada pergerakan harga emas. Terkait pergerakan harga emas pada pekan
ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.297-$1.336 pada
emas LLG dan $1.297-$1.336 pada emas Comex untuk kontrak Agustus 2014.
sumber : vibiznews.com
Komentar
Posting Komentar