Saham Asia Jatuh Diikuti Saham AS Jelang Laporan PMI China
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham Asia jatuh, memangkas kenaikan kemarin, setelah saham AS turun dan
seiring para investor menunggu rilis data awal pada manufaktur China.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,3 persen ke level 137,45 pada pukul 09:01 waktu Tokyo setelah kemarin menguat sebesar 1,4 persen. Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,7 persen seiring saham energi memimpin penurunan di tengah merosotnya harga minyak. Indeks saham Asia berayun rata-rata 0,9 persen setiap harinya pada bulan ini, dibandingkan dengan 9 bulan pertama tahun ini sebesar 0,5 persen, rilis data yang disurvei oleh Bloomberg.
Sebuah pembacaan awal Oktober manufaktur China yang diukur oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics pada angka 50,2, menurut perkiraan rata-rata dari analis, tidak berubah dari jumlah akhir bulan sebelumnya.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,7 persen. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,1 persen. Indeks Australia S & P / ASX 200 stagnan, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru naik sebesar 0,2 persen. Pasar perdagangan di Hong Kong dan China belum dibuka. (knc)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,3 persen ke level 137,45 pada pukul 09:01 waktu Tokyo setelah kemarin menguat sebesar 1,4 persen. Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,7 persen seiring saham energi memimpin penurunan di tengah merosotnya harga minyak. Indeks saham Asia berayun rata-rata 0,9 persen setiap harinya pada bulan ini, dibandingkan dengan 9 bulan pertama tahun ini sebesar 0,5 persen, rilis data yang disurvei oleh Bloomberg.
Sebuah pembacaan awal Oktober manufaktur China yang diukur oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics pada angka 50,2, menurut perkiraan rata-rata dari analis, tidak berubah dari jumlah akhir bulan sebelumnya.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,7 persen. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,1 persen. Indeks Australia S & P / ASX 200 stagnan, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru naik sebesar 0,2 persen. Pasar perdagangan di Hong Kong dan China belum dibuka. (knc)
Sumber : Bloomberg
Komentar
Posting Komentar