Bursa AS Menguat Didorong Rencana Aturan Baru Perbankan di China
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) berakhir menguat
dipicu aksi ekspansi Visa ke Cina dan rencana McDonald merubah strategi
penjualannya yang membuat investor melihat kenaikan laba kuartalan
perusahaan-perusahaan di negara tersebut.
Melansir laman Reuters,
Dow Jones Industrial Average naik 88,68 poin atau 0,49 persen menjadi
18.038,27 poin. Indeks S & P 500 naik 10,67 poin atau 0,51 persen ke
posisi 2.107,96 dan Nasdaq Composite bertambah 21,07 poin atau 0,42
persen menjadi 5.035,17.
Semua 10 besar saham yang masuk dalam indeks S & P 500 tercatat
naik, dengan indeks teknologi memperoleh kenaikan 1,09 persen, didorong
Visa dan MasterCard.
Saham Visa naik 4,07 persen menjadi US$
68,01 setelah mencapai rekor tertinggi di US$ 69,98 per saham. Sementara
saham MasterCard ditutup naik 3,91 persen. Ini terjadi setelah China
mengatakan akan membuka pasar untuk perusahaan-perusahaan asing
bertransaksi kliring di bank domestik.
Sementara saham McDonald
melonjak 3,13 persen setelah perusahaan mengatakan rencana untuk
menaikkan kembali penjualan yang menyusut.
Seminggu yang lalu,
lebih dari 80 persen sektor saham perusahaan dalam indeks S & P 500
membukukan laba kuartalan yang melebihi perkiraan. Namun, kini terjadi
penurunan, karena terjadinya penguatan dolar AS.
"Kami mencermati pendapatan tersebut. Ini merupakan campuran, tetapi
tidak ada perubahan drastis untuk pemulihan ekonomi secara umum," ujar
Michael Sansoterra, Manajer Portofolio RidgeWorth Large Cap Growth Fund
di Atlanta.
Sementara itu, Derek Hoyt, Kepala Investasi KDV
Wealth Management mengaku khawatir ada valuasi, dan beberapa perusahaan
teknologi diperdagangkan pada kelipatan yang sangat tinggi.
Di luar pendapatan, investor Wall Street tetap termotivasi untuk
berinvestasi di saham karena kebijakan suku bunga rendah oleh Federal
Reserve.
Sekitar 6,0 miliar saham berpindah tangan di bursa AS,
di bawah rata-rata harian 6,2 miliar di bulan ini, menurut BATS Global
Markets.(Nrm)
sumber: bisnis.liputan6.com
Komentar
Posting Komentar