Aksi Ambil Untung Berlanjut, IHSG Terseret Turun di Jeda Siang
JAKARTA, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada jeda siang perdagangan saham Selasa (31/5/2016) terseret turun 0,45 persen atau turun 21,93 poin.
IHSG berada di level 4.814,09, sementara harga pembukaan di level 4.833,71. IHSG sempat mencapai harga tertinggi di 4.836,37, namun tidak kuat untuk melakukan rebound.
Sebanyak 2,16 miliar saham berpindah tangan pada jeda siang ini, dengan nilai transaksi Rp 1,31 triliun.
Dari data RTI, sebanyak 143 saham turun dan mendorong bursa terkoreksi sementara 101 saham yang naik tidak kuat untuk mendorong kenaikan bursa. Sebanyak 102 saham ditutup tetap.
Net foreign buy tercatat mencapai Rp 229,7 miliar. Saham-saham yang diminati misal SCMA, WSKT, BBNI, TLKM dan BBRI.
Sementara net foreign sell yakni ke saham AALI, UNVER, GGRM, SSMS dan MLPL.
Jika pada pembukaan bursa hanya ada empat sektor yang memerahkan bursa, maka di jeda siang sembilan indeks sektoral penopang bursa merah. Yang hijau hanya sektor infrastruktur (+0,18 persen).
Sektor perkebunan terseret turun paling dalam, seiring tekanan jual pada AALI. Sektor perkebunan turun (-1,16 persen). Disusul sektor keuangan (-0,75 persen), dan sektor aneka industri (-0,7 persen).
IHSG berada di level 4.814,09, sementara harga pembukaan di level 4.833,71. IHSG sempat mencapai harga tertinggi di 4.836,37, namun tidak kuat untuk melakukan rebound.
Sebanyak 2,16 miliar saham berpindah tangan pada jeda siang ini, dengan nilai transaksi Rp 1,31 triliun.
Dari data RTI, sebanyak 143 saham turun dan mendorong bursa terkoreksi sementara 101 saham yang naik tidak kuat untuk mendorong kenaikan bursa. Sebanyak 102 saham ditutup tetap.
Net foreign buy tercatat mencapai Rp 229,7 miliar. Saham-saham yang diminati misal SCMA, WSKT, BBNI, TLKM dan BBRI.
Sementara net foreign sell yakni ke saham AALI, UNVER, GGRM, SSMS dan MLPL.
Jika pada pembukaan bursa hanya ada empat sektor yang memerahkan bursa, maka di jeda siang sembilan indeks sektoral penopang bursa merah. Yang hijau hanya sektor infrastruktur (+0,18 persen).
Sektor perkebunan terseret turun paling dalam, seiring tekanan jual pada AALI. Sektor perkebunan turun (-1,16 persen). Disusul sektor keuangan (-0,75 persen), dan sektor aneka industri (-0,7 persen).
Komentar
Posting Komentar