IHSG 26 Juli Sesi 1 Tertekan Pelemahan Rupiah

Rifan Financindo Berjangka - Memasuki sesi 1 perdagangan IHSG Selasa (26/07), IHSG turun 5,81 poin atau 0,11% pada 5214,99. Pelemahan IHSG terdorong aksi profit taking yang dipicu pelemahan Rupiah.

Terpantau siang ini Rupiah melemah. Pasangan mata uang USDIDR menguat 0,08 persen pada 13,152.

IHSG siang ini terdukung oleh 8 sektor yang berada di zona merah, dengan pelemahan tertinggi pada sektor Agri yang turun 0,83%. Pada sesi 1 siang ini tercatat 134 saham menguat, sedangkan 145 saham melemah. Sampai siang ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak 3,03 miliar saham dengan nilai mencapai 2,71 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 142.543 kali.

Aksi beli saham investor asing siang ini berlangsung. Terpantau siang ini dana asing yang masuk pasar modal mencapai Rp. 141,31 miliar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan potensi lanjutan aksi profit taking. Namun diharapkan optimisme ekonomi Indonesia dapat mengangkat indeks. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5183-5152, dan kisaran Resistance 5245-5276.

Indeks Harga Saham Gabungan pada awal perdagangan Selasa (26/07) dibuka flat, naik tipis 1 poin atau 0,02 persen pada 5221,81. Selanjutnya terpantau IHSG bergerak flat cenderung turun tipis. Pelemahan IHSG terpicu pelemahan bursa Wall Street dan harga minyak mentah.

Bursa Saham AS ditutup melemah pada perdagangan volume ringan pada akhir perdagangan Selasa dinihari, dengan saham energi tertinggal karena harga minyak sempat mencapai terendah dalam hampir tiga bulan. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,42 persen, di 18,493.06, dengan penurunan tertinggi saham Chevron. Indeks S & P 500 ditutup 0,30 persen, pada 2,168.48, dengan sektor energi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah . Indeks Nasdaq ditutup turun 0,05 persen, pada 5,097.63.

Sentimen negatif juga datang dari pelemahan harga minyak mentah.  Harga minyak mentah jatuh pada akhir perdagangan Selasa dinihari, tergelincir ke level terendah 3-bulan pada meningkatnya kekhawatiran bahwa kelebihan minyak mentah dan produk olahan global akan menekan pasar.

Harga minyak mentah berjangka AS ditutup turun $ 1,06 atau 2,4 persen, pada $ 43,13 per barel dan terakhir turun $ 1,14, atau 2,58 persen, pada $ 43,05 per barel, setelah sebelumnya menyentuh $ 42,97, level terendah sejak 26 April.

Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 44,65 per barel pada 4; 25 p.m ET, turun $ 1,04 sen atau 2,28 persen dari penutupan sebelumnya. Kontrak tersebut jatuh ke intraday rendah $ 44,55, terendah akan kembali ke 10 Mei.

IHSG pada awal perdagangan pagi ini tertekan oleh 8 sektor yang berada di zona negatif dengan pelemahan tertinggi sektor Pertambangan yang turun 0,7342%. Pada pagi ini tercatat 82 saham menguat, sedangkan 84 saham melemah. Sampai saat ini terjadi transaksi perdagangan sebanyak lebih 610 juta saham dengan nilai mencapai lebih 330 miliar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak lebih 20.000 kali.

Pagi ini masih terjadi aksi beli saham investor asing. Terpantau pagi ini dana asing yang masuk pasar modal mencapai Rp. 7,68 miliar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas terdorong pelemahan bursa Wall Street dan minyak mentah. Namun diharapkan optimisme ekonomi Indonesia dapat mengangkat IHSG hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5190-5159, dan kisaran Resistance 5252-5283. Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us