Hari Ini, IHSG dan Rupiah Diramalkan Menguat

JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (9/11/2016).

IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat dikisaran 5.450-5.500. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain TLKM, BBCA, SMRA, GGRM, dan INDF.

"Rupiah diperkirakan akan bergerak dikisaran 13.000-13.100 dengan kecenderungan menguat, setelah ditutup menguat kemarin di level 13.084," tulis analis Bahana Securities, Muhammad Wafi dalam risetnya.

IHSG pada perdagangan Selasa (8/11/2016) ditutup naik 84 poin (1,57 persen) ke level 5.470,68 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 6,3 triliun.

"Hal itu karena adanya sentimen positif dari bursa global di tengah ekspektasi Hillary akan memenangkan pilpres Amerika Serikat," tulis Bahana.

Sektor yang mengalami kenaikan antara lain infrastruktur (2,16 persen), industri dasar (1,93 persen), konsumer (1,77 persen), keuangan (1,68 persen), aneka industri (1,63 persen), perdagangan (1,61 persen), agri (1,28 persen), serta properti (0,58 persen). Sementara itu hanya sektor pertambangan yang mengalami penurunan sebesar 0,48 persen.

"Sebanyak 190 saham mengalami kenaikan, 116 saham mengalami penurunan, 32 saham tidak mengalami perubahan, dan 238 saham tidak mengalami perdagangan," tulis Bahana.

Adapun saham-saham yang menjadi pendorong bursa antara lain LPPF, BBRI. Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 97 miliar dengan saham-saham yang banyak dibeli asing antara lain BBRI, TLKM, BMRI, BBCA, dan ICBP.

"Secara teknikal, indeks naik dengan kicking candle disertai volume. Stochastic positif sementara RSI dan MACD goldencross," tulis Bahana


Pada perdagangan Selasa (8/11/2016), IHSG ditutup menguat signifikan hingga 84,47 poin sebesar 1,57% dilevel 5.470,68 dengan volume perdagangan yang cukup tinggi.

Semua indeks sektoral menguat mayoritas di atas 1% sedangkan hanya indeks sektor pertambangan yang terkoreksi setelah cukup bergerak optimis sejak pekan lalu.

Selain dampak dari sentimen eksternal, Sentimen dalam negeri seperti data laju pertumbuhan hingga cadangan devisa menjadi alasan investor untuk kembali optimis. Investor asing pun terlihat demikian dengan tercatatnya net buy sebesar Rp145,65 miliar.

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah memperkirakan, IHSG akan mencoba mengonfirmasikan pergerakan break out bearish trend dan Moving Average (MA) 25 hingga menguji harga tertinggi di tahun ini dengan range pergerakan 5.375-5.500.

"Pergerakan IHSG sangat optimistis hingga mampu breakout batasan atas atau resistance bearish trend hingga menyentuh upper bollinger band secara analisis teknikal," ujar dia di Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Ia bilang, optimisme tersebut, seiring dengan indikator stochastic dan Relative Strength Index (RSI) berbalik mendapakan dorongan penguatan hingga kembali pada area middle oscillator menuju titik jenuh beli.

Bursa Asia ditutup mayoritas menguat seiring volatilitas nilai tukar mereda menjelang presidential elections di AS. Investor berspekulasi bahwa kebijakan Trum mengenai perdagangan proteksionis akan ditolak pemilih membuat elektabilitas Hillary Clinton meningkat.

Membaiknya aktivitas ekspor di China dilevel -7.3% dari -10% diperiode sebelumnya sehingga terjadi surplus pada neraca perdagangan dalam Yuan menjadi faktor optimisme investor pada hari ini. Disusul data indeks kepercayaan dan leading ekonomi di Jepang yang membaik.

Bursa Eropa dibuka sedikit berubah dengan mencoba bergerak melanjutkan penguatan. Disaat sentimen global dan eksternal cukup baik sedangkan Sentimen ekonomi dari German sendiri yang menahan laku optimisme pasar dimana data industrial productions, neraca perdagangan dan aktivitas ekspor di Jerman melambat.

Sentimen selanjutnya datang dari Asia, di antarnaya Indeks harga produksi dan tingkat inflasi di China, Summary BOJ dan Machinery Order di Jepang. Selain itu investor pun menanti data stok persediaan minyak di AS.

Atas berbagai faktor tersebut, ia menyuguhkan saham-saham yang masih dapat menjadi fokus para pemodal, di antaranya ASII, SARI, BBCA, BSDE, INDF, MNCN, SMGR, SMRA, LPPF, MMPA, dan UNVR.

Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us