Menanti Kereta Cepat JKT-BDG yang Konstruksinya Masih 5%

Jakarta -  Rifan Financindo  || Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG). Dari sisi konstruksi akan dibangun 13 terowongan. Total panjang terowongan mencapai 16 km. 


Setidaknya ada 22 titik kritis dalam proyek pembangunan sepanjang 142,3 km tersebut. Karenanya pembebasan lahan terus dikejar hingga 100%.

Sementara pencairan utang untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dilakukan secara bertahap. Saat ini sudah mendapat pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan nilai US$ 170 juta.

Ditargetkan siap beroperasi Maret 2021. Untuk pekerjaan proyek kereta cepat sendiri ditargetkan rampung akhir 2020.

Untuk mengetahui perkembangan terkini proyek tersebut, simak selengkapnya.

Sejak awal Juni hingga memasuki awal Juli, perkembangan konstruksi proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung(JKT-BDG) masih 5%. Belum terlihatnya peningkatan, disebut karena Juni bertepatan dengan momen Lebaran.

"Kereta cepat masih 5 persenan, konstruksi," kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (3/7/2018).

Dia menyampaikan saat Lebaran, sejumlah pekerjaan terpaksa dihentikan. Pasalnya, kendaraan berat dilarang melintas di jalan tol selama musim Lebaran.

"Kemarin kan kita hitung SPK-nya (surat perintah kerja) pada tanggal 9 Juni 2018. Kebetulan setelah itu kan kita mau Lebaran ya, kita tidak boleh angkut. Jalan tol ditutup semua (untuk) angkutan berat, sehingga kita agak tertunda," ujarnya.

Namun, saat ini pekerjaan proyek kembali dikejar agar selesai tepat waktu. Proyek ini pun ditargetkan kelar pada 2021 mendatang. Dia juga mempercayakan proyek kereta cepat JKT-BDG ini selesai sesuai target di tangan kontraktor.

"Kalau kita lihat sekarang yang kerja kan siapa, kontraktor yang sudah biasa dikerjakan (proyek) di China, biasa mengerjakan ini (kereta cepat). Kita harus pasti optimis dong kecuali kalau yang baru belajar oke, tapi ini sudah pengalaman di sana," tambahnya.
Pembebasan lahan untuk proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung(JKT-BDG) pada Juli ini sudah mencapai 73%. Tahun ini ditargetkan kelar 100%, sehingga tahun depan tak ada lagi masalah pembebasan lahan.

"Kan sekarang sudah berproses, semua lahan sudah kita masuki datanya juga sudah ada. Yang sudah kita bebaskan sampai 73%," kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (3/7/2018).

Tahun depan ditargetkan tidak ada lagi urusan pembebasan lahan. Jadi pembangunan kereta cepat JKT-BDG bisa fokus pada konstruksi di tahun depan.

"Harus tahun ini (pembebasan lahan selesai). Kalau mau cepat selesai harus selesai dong lahannya. Iya (tahun depan full konstruksi), tahun depan kita tidak bicara lahan lagi," lanjutnya.

Juli ini pun akan kembali dilakukan proses pembayaran ganti rugi lahan yang terdampak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Ganti rugi dilakukan terhadap pembebasan lahan yang tidak bermasalah.

Total panjang lintasan kereta cepat ini mencapai 143 kilometer (km). Sebanyak 60% lahan untuk kebutuhan itu pun sudah diserahkan ke kontraktor untuk digarap.

China Development Bank (CDB) akan kembali mencairkan kredit tahap kedua dan ketiga pada tahun ini untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG). Pencairan tahap kedua direncanakan pada Juli, dan tahap ketiga pada Desember.

"(Pencairan pinjaman tahap kedua) harapannya di akhir bulan Juli," kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (3/7/2018).

Pencairan tahap ketiga dilakukan pada Desember mendatang. Utang tersebut digunakan untuk pembebasan lahan dan pembayaran kontraktor.

"(Pencairan tahap ketiga) Desember. Tahun ini dua kali lagi. Rencananya masing masing, untuk bayar pembebasan lahan, membayar kontraktor," lanjutnya.

Nilainya, pencairan pinjaman tahap kedua sebesar US$ 1,11 miliar atau setara Rp 15,54 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Sementara tahap pertama sudah cair US$ 170 juta.

Selanjutnya pencairan tahap ketiga nilainya sebesar US$ 500 juta atau setara Rp 7 triliun. Dengan demikian, pencairan pinjaman tahap kedua dan ketiga mencapai Rp 22,54 triliiun.

"Itu tahap ke dua (US$ 1,1 miliar), tahap ketiga US$ 500 juta," tambahnya. || Rifan Financindo  || 

Baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER |  PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT.RIFAN |  PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB  || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat 

rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK 
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || 
pt rifan financindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us