Harga Emas Naik Ditengah Harapan Kebijakan Stimulus AS

 Rifanfinancindo || Harga emas makin naik pada Kamis (07/01) petang setelah Partai Demokrat AS tampaknya menyapu bersih pemilihan umum putaran kedua Senat di Georgia yang meningkatkan harapan atas kebijakan stimulus lanjutan.Harga emas berjangka terus naik 0,92% di $1.926,15 per ons pukul 13.40 WIB dan XAU/USD juga menguat 0,34% di $1.925,07 menurut data Investing.com.Di Indonesia, harga emas Antam (JK:ANTM) anjlok Rp10.000 dari Rp981.000 pada Rabu menjadi Rp971.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.44 WIB.

“Kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahun setelah kemenangan Senat oleh Demokrat di Georgia telah mendorong emas lebih rendah, karena sangat sensitif terhadap lintasan imbal hasil,” analis pasar senior OANDA Jeffrey Halley mengatakan kepada CNBC.Imbal hasil obligasi AS 10 tahun tetap menguat setelah naik di atas 1% untuk pertama kalinya sejak Maret pada hari Rabu, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas.

Namun, penurunan yang diharapkan luas dari dolar, biasanya bergerak terbalik ke emas, akan memberikan dorongan atas logam kuning. Greenback turun pada hari Kamis."Dolar akan terdepresiasi sepanjang tahun 2021, imbal hasil AS mungkin bergerak sedikit lebih tinggi dari sini, tetapi mereka tidak akan lari ke sisi atas, di lingkungan itu emas akan tumbuh subur," tambah Halley dari OANDA.

Kemenangan Jon Ossoff dan Raphael Warnock di Georgia juga mendongkrak harga emas. Pasangan Demokrat tersebut akan menuju ke Senat setelah mengumumkan kemenangan atas rival Republik mereka David Perdue dan Kelly Loeffler. Dengan hasil pemilu yang memberi Demokrat kendali atas Senat, Presiden terpilih Joe Biden memiliki jalur yang jelas untuk mendorong agenda legislatifnya, termasuk langkah stimulus lanjutan, ketika pemerintahannya mulai menjabat pada 20 Januari.Namun, protes oleh pendukung Presiden Donald Trump di Capitol Hill, di mana anggota parlemen menyatakan kemenangan Biden dalam pemilihan umum 3 November, sempat menimbulkan kekhawatiran. Anggota parlemen sekarang telah melanjutkan proses tersebut setelah dikawal kembali ke gedung.

Rifanfinancindo || Sementara itu, Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan kebijakan Desember pada hari Rabu, yang menunjukkan bahwa bank sentral hampir sepakat dalam keputusannya bulan lalu untuk membiarkan program pembelian obligasi tidak berubah. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us