Postingan

Harga emas spot terus merosot menjadi US$ 1.458,71 per ons troi

Gambar
JAKARTA.  Rifan Financindo ||  Harga emas masih tergelincir. Senin (18/11) pukul 17.25 WIB harga emas spot berada dikisaran US$ 1.458,71 per ons troi, turun 0,69% dibandingkan penutupan kemarin. Sementara, untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange ada di US$ 1.468,80 per ons troi, naik tipis 0,02% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 1.468,50 per ons troi. Harga emas masih berusaha untuk bangkit setelah melorot di akhir pekan lalu lantaran kemajuan perundingan dagang Amerika Serikat-China. "Perdagangan emas secara keseluruhan dipengaruhi oleh perang dagang dan ada optimisme yang luar biasa untuk bisa meratifikasi kesepakatan perdagangan tahap satu," kata Edward Moya, analis pasar senior OANDA seperti dikutip Reuters. "Ini menjadi angin segar bagi ekonomi global yang mengganggu permintaan safe haven (emas)."  || Rifan Financindo ||   Baca juga : pt rifan financindo  rifanfinancindo rifan financindo

Harga minyak kembali naik ditopang optimisme kesepakatan dagang AS-China

Gambar
 JAKARTA. . PT Rifan Financindo || Harga minyak naik tipis pada awal perdagangan Senin (18/11). Pukul 07.20 WIB, harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2019 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 57,75 per barel, naik tipis 0,05% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 57,72 per barel. Kenaikan harga minyak ini didorong oleh sentimen positif dari tanda-tanda resolusi perdagangan Amerika Serikat (AS)-China yang kian dekat.Selain itu, pergerakan harga minyak juga ditopang oleh pengumuman kisaran valuasi jelang IPO Saudi Aramco. Perundingan dagang AS-China lewat panggilan telepon yang konstruktif Sabtu lalu membantu menopang prospek permintaan minyak global.  Sebab, meredanya perang dagang AS-China menyulut optimisme pasar tentang membaiknya perekonomian global yang berujung pada kenaikan permintaan minyak dunia.  || PT Rifan Financindo ||  Baca juga : pt rifan financindo  rifanfinancindo rifan financindo

Harga Emas Tergelincir karena Investor Kembali Koleksi Aset Berisiko

Gambar
Jakarta -  PT Rifan Financindo || Harga emas mengalami tekanan pada perdagangan hari Senin karena investor condong mengoleksi aset-aset yang berisiko. Hal tersebut didorong oleh optimisme pada pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China dan memudarkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Mengutip CNBC, Selasa (5/11/2019), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen ke level USD 1.510,80 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS hanya sedikit berubah ke level USD 1.513,40 per ounce. "Untuk saat ini, harga emas merespons agak negatif karena pasar ekuitas yang menguat," jelas Bart Melek, analis komoditas TD Securities. "Memang ada minat untuk mengoleksi emas sebagai lindung nilai tetapi lebih besar yang menuju pasar ekuitas," tambah dia. Melek mengatakan, kemungkinan besar ke depannya bakal tidak ada permintaan akan instrumen lindung nilai sehingga harga emas bisa terus mengalami tekanan. Pada penutupan perdagangan di Wall Street, tiga indeks u

Dolar AS Cs Menggempur, Rupiah Babak Belur!

Gambar
Jakarta  || Rifan Financindo || Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi bulan Oktober 2019 sebesar 0,02%. Dengan begitu, inflasi tahun kalender untuk periode Januari-Oktober nilainya mencapai 2,22%. Rilis data ekonomi nasional tersebut mendapat respons negatif dari para pelaku pasar terhadap aset-aset investasi Tanah Air, baik IHSG maupun rupiah. Sejak pembukaan pasar spot pagi tadi, rupiah terdepresiasi 0,06% ke level Rp14.040 per dolar AS. Depresiasi tersebut bertambah secara signifikan jelang siang hari ini. Hingga pukul 09.48 WIB, dolar AS menggempur rupiah hingga minus -0,20% ke level Rp14.065. Bahkan, sekitar pukul 08.30 WIB, rupiah tertekan sampai ke level terendahnya di Rp14.070 per dolar AS. Nasib rupiah kian nahas tatkala mata uang dunia lainnya ikut masuk dalam pasukan penyerang, seperti halnya dolar Australia (-0,33%), poundsterling (-0,34%), dan euro (-0,29%). Bak belum terpuaskan, seluruh mata uang Benua Kuning pun bergabung pula ke dalam pasukan. Alhasil,

Harga Emas Menguat Dipicu Prediksi Bunga The Fed Tak Lagi Naik

Gambar
New York -  PT Rifan Financindo || Harga emas  naik kembali setelah sempat turun menyentuh level terendah dalam satu minggu di sesi sebelumnya. Fluktuasi ini terjadi usai Federal Reserve Amerika Serikat (AS) menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya pada tahun ini dan mengindikasikan adanya jeda pada tahun depan. Melansir laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,57 persen menjadi USD 1.495,10 per ounce. Harga emas berjangka AS naik 0,5 persen lebih tinggi menjadi USD 1.497,20. Harga emas antara lain terimbas langkah The Fed yang menurunkan suku bunga kredit ke kisaran 1,5 persen menjadi 1,75 persen. Diprediksi bank sentral ini kemungkinan selesai memotong suku bunga. Greenback yang melemah juga membuat emas dalam denominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Adapun hal lain yang mendukung harga emas adalah laju reli di saham global terhenti di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan perdagangan tahap pertama Sino-AS bisa ditunda. Ini setelah seorang pejabat a

Modus Baru Colong Minyak! Pipa Dilubangi Masuk ke Terowongan

Gambar
JAKARTA --  Rifanfinancindo || Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas)  mencatat, hingga September 2018 realisasi lifting migas sebesar 89 persen dari yang dipatok APBN sebesar 2 juta barel setara minyak per hari. Kepala SKK Migas, Dwi Sucipto menjelaskan total lifting migas sebesar 1,8 juta barel setara minyak tersebut terdiri dari lifting minyak 745 ribu bopd dan lifting gas 1,05 juta boepd."Realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) hingga September 2019 mencapai 89 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 juta barel," ujar Dwi di Kantor SKK Migas, Kamis (24/10). Lifting yang masih kurang dari target ini kemudian mempengaruhi realisasi penerimaan negara. Ia menjelaskan hingga September penerimaan negara dari lifting migas tercatat 10,9 miliar dolar AS. “Hal ini (penerimaan negara) juga dipengaruhi ICP (Indonesia Crude Price) yang sebesar 60-an dolar AS per barel. Ini cukup jauh di bawah target asumsi makro APBN yai

Emas berjangka berakhir lebih rendah karena greenback lebih kuat

Gambar
Chicago ( PT Rifan Financindo ) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), melanjutkan penurunan hari sebelumnya karena daya tarik logam mulia itu tertekan oleh greenback yang lebih kuat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 0,6 dolar AS atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 1.487,5 dolar AS per ounce. Dolar AS terapresiasi pada perdagangan Selasa (22/10) di tengah penurunan sterling menyusul kekhawatiran baru tentang Brexit. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (22/10) dikalahkan dalam pemungutan suara tentang jadwal waktu Brexit-nya. Hanya beberapa menit sebelum pemungutan suara tentang jadwal waktu, Rancangan Undang Undang Brexit pemerintah didukung oleh suara 329 berbanding 299 dalam pemungutan suara kedua di parlemen, membersihkan rintangan pertamanya. Namun, jadwal waktunya ditolak. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, n