Harga Emas Tergelincir karena Investor Kembali Koleksi Aset Berisiko

Jakarta -  PT Rifan Financindo || Harga emas mengalami tekanan pada perdagangan hari Senin karena investor condong mengoleksi aset-aset yang berisiko. Hal tersebut didorong oleh optimisme pada pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China dan memudarkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.


Mengutip CNBC, Selasa (5/11/2019), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen ke level USD 1.510,80 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS hanya sedikit berubah ke level USD 1.513,40 per ounce.

"Untuk saat ini, harga emas merespons agak negatif karena pasar ekuitas yang menguat," jelas Bart Melek, analis komoditas TD Securities.

"Memang ada minat untuk mengoleksi emas sebagai lindung nilai tetapi lebih besar yang menuju pasar ekuitas," tambah dia.

Melek mengatakan, kemungkinan besar ke depannya bakal tidak ada permintaan akan instrumen lindung nilai sehingga harga emas bisa terus mengalami tekanan.

Pada penutupan perdagangan di Wall Street, tiga indeks utama ditutup pada level tertinggi sepanjang sejarah yang didorong oleh saham-saham di sektor teknologi. Hal tersebut terjadi karena optimisme kesepakatan perdagangan AS dan China sekaligus membaiknya ekonomi domestik.

Washington dan Beijing pada Jumat mengatakan mereka membuat kemajuan dalam pembicaraan yang bertujuan meredakan perang dagang yang telah berlangsung selama hampir 16 bulan. Perang dagang ini telah merugikan ekonomi global.

Para pejabat AS mengatakan kesepakatan dapat ditandatangani bulan ini. || PT Rifan Financindo ||

Baca juga :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang