Emas melemah ditengah permintaan fisik yang tetap kuat - 28 May (11:39)

Reuters, (28/5) -- Harga emas di Asia turun pada Selasa menjelang siang karena penguatan yang terjadi di pasar saham Asia dan dollar yang rebound pasca turbolensi pekan lalu sehingga hal tersebut melemahnya daya tarik safe haven pada logam tersebut dan memicu aksi jual lanjutan pada exchange-traded funds emas.

Namun, permintaan di pasar fisik tetap bertahan dikisaran harga $1400 per ounce mengikuti kejatuhan harga di pasar spot baru-baru ini yang memancing para pembeli untuk berinvestasi pada emas.

Spot emas turun 0.26 persen ke level $1390.71 per ounce yang tercatat pukul 09:30 WIB, setelah kemarin naik lebih dari setengah persen. Harga reli sebesar 2 persen pekan lalu, persentase kinerja mingguan terbaik sejak sebulan terakhir meskipun untuk tahun ini harga masih terkoreksi sebesar 17 persen.
Emas AS menguat sebesar 0.22 persen di $1389.60 per ounce.

"Pasar saham memang jatuh hari ini tapi kita melihat peristiwa lain pada pasar fisik emas," ungkap Zane Lim, manager operasional regional dari bullion dealerStar. "Semuanya beli dan tidak ada yang jual."

Bullion telah di jual pada harga premium yang tinggi dibandingkan dengan harga spotnya karena ketidaktersediaan cadangan di market untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang melimpah.

Harga tetap berada dikisaran dua tahun terendahnya pada level $1321.35 yang tercatat pada pertengahan April lalu karena sebagian besar investor beralih ke pasar saham yang memberikan imbal hasil lebih besar.

Bank sentral Rusia, Turki dan Kazakhstan membeli emas di bulan April lalu dalam upaya mendiversifikasi cadangan negara, berdasarkan data dari IMF.

Permintaan dari India, konsumen emas terbesar di dunia melempem karena meredanya musim pernikahan dan bank sentralnya mengambil langkah pengetatan terhadap pembelian emas.

Pada Senin lalu, Bank Sentral India mengatakan bahwa bank-bank tidak diperbolehkan untuk memberi kredit untuk exchange-traded funds emas dan mutual funds emas. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us