Index dolar AS naik jelang rilis GDP AS besok - 29 May (08:17)
Bloomberg, (29/5) -- Index dolar naik untuk hari kedua sebelum rilis
data GDP Amerika besok ditengah spekulasi the Fed yang akan memperkecil
skala stimulus moneternya.
Greenback terhadap yen kemarin mencatat kenaikan yang terbesar sejak tiga pekan setelah imbal hasil Treasury AS naik ke satu bulan tertinggi. Yen tetap lemah terhadap euro seiring penguatan saham Asia. Sementara Dolar Australia jatuh ke level terlemah sejak Oktober 2011 terhadap mata uang counterpart AS.
Dolar naik 0,1 persen menjadi $ 1,2845 per euro setelah naik 0,6 persen kemarin, diperdagangkan di level 102,35 yen setelah 1,4 persen kenaikan di 102,37 yen, gain terbesar sejak 9 Mei. Mata uang Jepang tercatat 131,47 per euro setelah turun 0,8 persen menjadi 131,59.
Dolar Aussie jatuh 0,6 persen menjadi 95.57 sen AS, setelah jatuh ke 95,56, terlemah sejak 5 Oktober 2011.
Departemen Perdagangan AS kemungkinan akan merilis data ekonomi yang akan menunjukan pertumbuhan pada laju tahunan 2,5 persen pada kuartal pertama, menurut perkiraan median ekonom yang disurvei Bloomberg News. Tidak berubah dari pembacaan awal yang dirilis bulan lalu. (brc)
Greenback terhadap yen kemarin mencatat kenaikan yang terbesar sejak tiga pekan setelah imbal hasil Treasury AS naik ke satu bulan tertinggi. Yen tetap lemah terhadap euro seiring penguatan saham Asia. Sementara Dolar Australia jatuh ke level terlemah sejak Oktober 2011 terhadap mata uang counterpart AS.
Dolar naik 0,1 persen menjadi $ 1,2845 per euro setelah naik 0,6 persen kemarin, diperdagangkan di level 102,35 yen setelah 1,4 persen kenaikan di 102,37 yen, gain terbesar sejak 9 Mei. Mata uang Jepang tercatat 131,47 per euro setelah turun 0,8 persen menjadi 131,59.
Dolar Aussie jatuh 0,6 persen menjadi 95.57 sen AS, setelah jatuh ke 95,56, terlemah sejak 5 Oktober 2011.
Departemen Perdagangan AS kemungkinan akan merilis data ekonomi yang akan menunjukan pertumbuhan pada laju tahunan 2,5 persen pada kuartal pertama, menurut perkiraan median ekonom yang disurvei Bloomberg News. Tidak berubah dari pembacaan awal yang dirilis bulan lalu. (brc)
Komentar
Posting Komentar