Pasar saham Eropa turun menjelang rilis data ekonomi AS


Bloomberg, (31/5) -- Saham-saham Eropa jatuh, memangkas gain bulanan yang ke-12 kalinya pada Indeks Stoxx Europe 600 setelah saham-saham perusahaan agen perjalanan dan teknologi menurun. Indeks berjangka AS dan saham-saham Asia juga turun.

Indeks Stoxx 600 tergelincir 0,7 persen menjadi 301,51 pada pukul 08:20 am di London, setelah dibuka 0,1 persen lebih tinggi. Indeks acuan itu telah turun sebanyak 0,6 persen minggu ini karena para investor menimbang kemungkinan pengurangan stimulus moneter dari Federal Reserve. Index itu masih mencatat kenaikan sebesar 1,6 persen selama bulan Mei.

Index berjangka Standard & Poor 500 turun 0,4 persen hari ini, dan Index MSCI Asia Pacific juga melemah 0,4 persen.

The Thomson Reuters/University of Michigan akan mengeluarkan indeks sentimen konsumen AS yang diprediksi naik pada bulan Mei ke posisi 83,7, level tertinggi sejak Juli 2007 menurut proyeksi rata-rata ekonom dalam survei Bloomberg. Angka tersebut cocok dengan pembacaan awal di bulan ini dan mengikuti angka 76,4 pada bulan April lalu. Data ini dijadualkan rilils pada pukul 21:55 WIB.

Rilis terpisah pada pukul 21:45 WIB mungkin akan menunjukkan aktivitas bisnis di AS yang mengalami stagnasi pada bulan Mei. Laporan dari The MNI Chicago atas barometer bisnis naik menjadi 50 di bulan Mei, dari 49 di bulan sebelumnya, berdasarkan perkiraan ekonom dalam survei Bloomberg. Angka diatas 50 adalah garis pemisah antara ekspansi dan kontraksi.

Sementara itu, ekonomi Inggris diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya selama tiga tahun ke depan, kata Kamar Dagang Inggris hari ini. Produk domestik bruto (GDP) akan meningkat sebesar 0,9 persen tahun ini, 1,9 persen pada tahun 2014 dan 2,4 persen pada tahun 2015, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang masing-masing sebesar 0,6 persen, 1,7 persen dan 2,2 persen, menurut lembaga yang berbasis di London tersebut. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us